🍒

798 391 20
                                    

Di Kantin, geng Arya mencari tempat duduk yang pas. Akhirnya mereka memilih duduk di meja pojok. Untung belum ditempatin. Syifa, Bian, Aulia dan Rafi pun ikut duduk di meja sebelahnya.

"Mau pesen apa teman-temanku?" tanya Teguh bak seorang pelayan.

"Siomay dua piring ukuran jumbo sama pop ice mangga satu." jawab Arya cepat.

"Gue siomay satu sama pop ice taro." ujar Abel.

"Gue mau cakwe aja deh." ujar Febrianto.

Teguh mengangguk lalu memesankan pesanan teman-temannya sambil desak-desakan.

Tujuh menit kemudian, pesanan datang. Entah angin dari mana, Arya langsung menyantapnya secepat kilat. Dalam hitungan menit dua porsi siomay habis.

"Pelan-pelan anjir mau kesedek lo?" peringat Teguh.

"Tambah lagi," Arya menyodorkan dua piring yang sudah bersih ke hadapan Teguh.

"Hah gila lo? Gak kenyang apa itu perut?" tanya Teguh.

"Gue mau nambah," Arya tak mengindahkan Teguh.

"Oh ya Ar. Gimana nge-date nya sama Syifa hari Sabtu kemarin?" tanya Aulia tiba-tiba.

Arya terbatuk.

Arya dan Syifa yang mendengar itu auto tersedak. Arya meminum pop ice nya. Sedangkan Rafi, Bian dan ketiga teman Arya dibuat kaget.

"APA? LO DATE SAMA SYIFAA?!" tanya Teguh tak percaya. "JADIAN KOK GAK BILANG-BILANG!!"

"BUTUH KLARIFIKASI GUE!" timpal Febrianto.

"PAJAK JADIAN GUE TUNGGU!" teriak Abel.

"Gue gak jadian!" bantah Arya. "Gue cuma nonton terus makan, udah! Kepo amat sih lo semua." ketus Arya.

"Alah bilang aja lo mau berduaan sama Syifa." ledek Teguh.

"Iya bener gue gak jadian sama Arya," balas Syifa. "Lebih tepatnya belum. Doain aja ya semoga cepat jadian!" lanjut Syifa sangat antusias.

"Dih pede lo." cibir Arya.

"OH UDAH PASTI KITA DUKUNG LO SAMA ARYA, SYIF!" ujar Febrianto, Teguh dan Abel bersamaan. Syifa yang mendengarnya tersenyum senang.

"Pantes Syip hari Sabtu gue ajak jalan lo gak bisa." kata Bian. Yang lain sontak menengok.

"Lo siapa nya Syifa?" tanya Teguh frontal.

"Gue? Sahabatnya Syipa," jawab Bian tersenyum.

"Lo suka sama Syifa ya?" tanya Teguh lagi. Bian terdiam, hanya menyeringai.

"Kalau itu, rahasia." balas Bian.

Syifa tertawa. "Hahaha, kita gak ada rasa apa-apa kok, kan udah temenan empat bulan."

Sedetik setelah itu, Bian mengelap ujung bibir Syifa yang ada sisa seblak. "Udah gede juga lo." ucap Bian.

Sreeett

Arya memundurkan kursi. Cowok itu berdiri dari duduknya. "Gue balik."

Arya meraba kantong celananya. Dompet yang dia cari tidak ada.

"Dompet gue ketinggalan. Minjem duit lo dulu Guh." ucap Arya, berlalu pergi.

"Mau ke mana lo, Ar? Kok main cabut aja si." omel Teguh.

"Duluan ya, Arya emang gitu orangnya. Agak-agak ngeselin." ucap Teguh lalu berlalu diikuti Abel dan Febrianto.

✅✅✅

Loly menduduki kursi Arya, perempuan itu mendengus kesal karena dirinya tidak diajak ke Kantin.

Menaruh kepalanya diatas meja, tangan Loly menyentuh suatu benda pipih. Loly mengangkat kepala. Dompet?

Loly iseng membuka dompet tanpa sepengetahuan si empunya. Matanya melebar kala melihat sebuah foto.

Dengan marah Loly merobek foto itu sampai tak terbentuk.

"Keganjenan banget najis!"

✅✅✅

Saat sampai di Kelas, Arya memandangi Loly yang merobek fotonya dengan Syifa. Tatapan Arya seakan menyiratkan peperangan.

"Lo kenapa robek fotonya?" tanya Arya dingin. Loly yang mendengar suara Arya seketika panas dingin.

"A..anu, gue gak su..suka lo foto sama Syifa!" kata Loly gelagapan.

"ANJIR ARYA FOTO BERDUA SAMA SYIFA? PHOTOBOOTH YE?" tanya Teguh histeris sendiri. "FIX OTW INI MAH!"

"Guh lo bisa gak semenit aja diem gak usah ngoceh?" tanya Abel heran.

Teguh mendengus kesal. "Gak. Ini tuh keajaiban dunia nomer satu tau gak sih lo?! Arya mau foto sama Syifa? Wah gak beres."

"Gue mau foto sama siapa pun, bukan urusan lo." ketus Arya pada Loly.

"Noh lihat Arya marah-marah fotonya sama Syifa dirobek! Udah gue duga Arya suka sama Syifa! Kalau gak suka, pasti dia gak peduli!" oceh Teguh menunjuk-nunjuk.

"Diem dulu bego, kasian Arya mau ngomong lo potong terus." Abel menggeplak kepala Teguh.

Setelah Teguh diam, Arya melanjutkan omongannya.

"Dan lo gak berhak buka-buka dompet gue tanpa izin!" Arya mengambil dompetnya. Untung yang Loly robek cuma satu, masih sisa empat foto lagi.

"Wih Arya marah Bel! Baru kali ini gue liat Arya marah hanya karena cewek!" seru Teguh heboh.

"Diem ogeb, gak tau sikon banget lo." ujar Abel tak tau lagi.

"Mengcape gue sama kalian." sahut Febrianto.

Loly yang dibentak oleh Arya menatap cowok itu lamat. Loly memberanikan diri. "Lo berubah Ar. Lo bukan Arya kecil yang gue kenal. Katanya lo gak suka sama tuh cewek?!"

"Bukan urusan lo. Pergi dari meja gue." hardik Arya ketus.

Loly membalikkan badan, matanya menyinis.

"Lo jadian sama Syifa? Jangan harap Ar." ujar Loly picik.

Bersambung-

Jangan lupa vote dan komen ya gaiss

Maakasih!

Kelas 88 [SUDAH TERBIT] [END] Where stories live. Discover now