J-16

1.3K 101 2
                                    

Jimin membawaku ke sebuah taman dekat smp .

Setelah sama sama duduk disebuah ayunan . Suasana diantara kami menjadi diam lagi .

"Sesuatu yang sulit apa yang ingin kamu katakan padaku?"tanyaku , sepertinya aku tidak tahan pada suasana canggung.

"Kamu akan mengatakannya kan ?"tanyaku , dan kulihat jimin kali ini hanya mengangguk .

"Berjanjilah setelah kamu mengatakan semuanya kamu tidak akan memutuskanku Park Jimin "ucapku

"Yakk...aku tidak berpikir akan meninggalkanmu ,aku pikir kamu yang akan meninggalkanku"

Jimin mengeluarkan ponselnya . Dia memberikan ponselnya padaku , dia menunjukkan beberapa foto ,dimana di foto itu dia memakai pakaian pasien . Makin keujung ,foto yang ia tunjukkan makin memilukanku .

"Aku punya penyakit sejak kecil  "

Aku melihat Jimin yang terbaring lemah dengan bebrapa alat terpasang ditubuhnya . Jimin yang ada di ruang operasi . Jimin yang tersenyum dengan bibir pucatnya.

Aku menangis . Jimin yang sadar aku mulai menangis ,menghentikan memperlihatkan ponselnya .

"Ada apa ?"tanya nya ,lalu menarikku lebih dekat dengannya berusaha menghapus airmataku lalu dia memelukku.

"Jimin ah ,sebelum kamu mengatakan semuanya . Aku yang lebih dulu harus minta maaf "

"Ada apa ?"

"Aku sudah tau semuanya "

"Semua apanya ?"

"Aku tau kamu tak masuk sma karena kesehatanmu melemah . . Aku tau kamu mmenderita sebuah penyakit ,yang sampai kini masih belum bisa terobati . Bahkan penyakit yang akan menyerangmu kapan saja . Jimin ah mianhae"suaraku mulai memelan dan sedikit parau

"Jujur , aku tidak mau kamu merasa aku bersama mu karena aku kasihan padamu. Aku sadar ,rasa suka ku makin hari menjadi semakin besar padamu. Aku takut kehilanganmu jimin" jimin kembali menarikku ke dalam pelukannya

Entah kenapa tangis ku semakin pecah . Hatiku rasa nya nyeri sekali .

"Maaf aku telah berbohong padamu tentang itu. Maaf aku tidak memberitahu mu tentang penyakitku ,byeol ah "ucapnya sambil mengusap usap punggungku.

"Ada perasaan lega ketika kau tau aku sudah tau segalanya tentang penyakitmu. Berhentilah menjadi orang yang sok kuat didepanku jimin. Asal kamu tau saja ,aku terlalu sering melihatmu meringis kesakitan akan sesuatu. Jangan seperti itu lagi ,kumohon terlalu menyakitkan bagiku menjadi seseorang yang berpura pura tidak tau . Ini membuatku frustasi jimin ah . Aku selalu cemas akan hari esok yang tidak akan datang bersamamu dengan seutas senyum dibibirmu . "

Aku ingat seminggu ini. Waktu dimana kami benar benar sibuk . Aku sering melihatnya meringis kesakitan . Aku tidak tau ,apa dia sekuat itu menahannya . Setiap kali kutanya kamu kenapa , dia selalu menjawab dia baik baik saja.

"Maafkan aku "tidak ada kata selain kata maaf yang jimin katakan sedari tadi .

"Berhentilah minta maaf "ucapku sedikit kesal

Dia melepaskan pelukannya . Ia menatap mataku lekat lekat .

Jantungku tiba tiba berdebar , persetan dengan tinggi badanku yang lebih pendek dari jimin. Seolah memberikan kekuasan lebih untuknya .

Aku bahkan mulai merasakan hembusan nafasnya.

Karena jarak kami mulai dekat.

Chup

Jimin menciumku .

Untuk seperkian detik ,jimin membiarkan bibirnya tertempel dibibirku .

Sebelum akhirnya dia mengecup bibir lalu keningku.






🐣🐣🐣

An : aku gak tau kalau aku dulu nulis ini sesingkat ini😶

PARK JIMINWhere stories live. Discover now