2 1

3.6K 497 4
                                    

Di pagi harinya Siyeon membuka mata, sedikit mengerjap seakan-akan belum sadar akan keadaannya.

Ini bukan ruangan yang biasanya menjadi ruangan dia saat bangun.

Disini lebih terang, hangat, dan bersih.


Siyeon mengangkat tangannya. Ada sebuah selang infus menempel di tangan kirinya. Dan piyama bersih dari klinik Alamanda.



Tunggu. Klinik alamanda?



Siyeon mengalihkan pandangannya ke arah kanan, dan menemukan sosok itu.





Sosok yang hadir di mimpinya, sosok yang selalu ia harapkan ada saat ia membuka mata di pagi hari.





Sosok itu Jihoon





Yang kini tidur disampingnya dengan wajah damai.









Perlahan Siyeon mulai menangis, antara menyesal, bersyukur, dan perasaan aneh lainnya.







Emosinya benar-benar tidak stabil sejak kakek meninggal dan memutuskan untuk hidup sendiri.







Tangisan Siyeon benar-benar pecah ketika tangannya tidak sengaja menyentuh kulit Jihoon.






Dan Jihoon terbangun, kepalanya sedikit pening akibat baru tidur dua jam hari ini.




"Siyeon? Kenapa nangis? Yang mana yang sakit? Kasih tau gue"





Setengah tubuh Jihoon bangkit untuk mengecek keadaan Siyeon, sedangkan setengahnya lagi masih di dalam selimut yang sama dengan Siyeon.






Siyeon menggeleng, mulutnya sulit untuk berbicara. Keadaannya masih sangat lemah untuk memaksa tubuhnya melakukan sesuatu.




"Lo minum dulu ya, tenggorokan lo pasti kering banget."






Jihoon meraih segelas air dan membantu Siyeon untuk duduk. Siyeon meminumnya dengan cepat. Haus bos.






"Mau makan?"




Siyeon geleng terus tiduran lagi.





"Mau tidur lagi?"




Kali ini Siyeon mengangguk.





"Yaudah tidur dulu aja, masih ada tujuh jam lagi sampe jam 11. Nanti gue anter lo ke klinik ya, kaki lo fraktur gak tau retak gak tau patah. Harus di rontgen dulu."





Ah iya kaki, Siyeon inget kakinya bengkak dan sakit. Tapi gak tau kalo retak atau patah.





Siyeon ngangguk dan merem lagi, berharap ini bukan mimpi.






Dengan lembut Jihoon mengelus kepala Siyeon sampai Siyeon tertidur, dan sampai dirinya tertidur juga.





tbc.

Unplanned-park jihoon. [COMPLETED]Where stories live. Discover now