1B

829 42 1
                                    

Raut wajah Soo Hwa berubah. Dan menarik wajah Hyukjae untuk menatapnya.

“Kabur?”

Hyukjae mengangguk.

“Memangnya ada masalah apa?”

Hyukjae hanya diam menatap Soo Hwa. Dia takut jika dia memberitahukannya akan membuat hati Soo Hwa sakit. Dia tidak berani untuk mengatakan.

“Aku akan bertunangan dengan yeoja itu..”

Itu sama saja dia menambah goresan luka di dalam hati Soo Hwa lagi.

“Tidak mau memberitahu?”

Hyukjae menarik napasnya dalam dan mengangkat tubuh Soo Hwa.

“Aku lelah hari ini. Aku ingin tidur. Kau temani aku ya..”

Soo Hwa hanya tersenyum dan menuruti perkataan Hyukjae.

Hyukjae adalah putera satu-satunya di keluarga Lee. Dan otomatis Hyukjae-lah yang menjadi ahli waris appa-nya. Dan kebiasaan yang dilakukan oleh keluarga pebisnis adalah perjodohan.

Hyukjae dijodohkan dengan anak presdir Yoon pemilik Yoon Coorporation. Yoon Hye Ra. Perusahaan appa Hye Ra adalah partner yang akan memberikan keuntungan besar untuk perusahaan appa Hyukjae, oleh karena itulah Hyukjae dijodohkan dengan Hye Ra. Dan itu membuat Soo Hwa sakit.

Soo Hwa tau itu bukan dari Hyukjae langsung, tidak sengaja Soo Hwa membuka pesan singkat dari appa Hyukjae yang memnyuruhnya untuk datang bertemu dengan Hye Ra pada saat pertama kalinya.

Saat itu hubungan Hyukjae dan Soo Hwa sedikit renggang. Soo Hwa yang masih shock, tidak mau bertemu dengan Hyukjae.

Dalam pikiran Hyukjae, jika Soo Hwa mengetahui jika dia akan bertunangan, hal buruk apalagi yang akan Soo Hwa lakukan pada dirinya sendiri lagi.

Lagi.

♡♡♡

09.10 pm KST

“Kau masih saja suka menonton film ini. Ini kan film lama, sayang..”

“Aku suka sekali film ini, oppa..”

“Memangnya kau tidak takut? Disini banyak darah sayang..”

“Tapi, aku suka…”

“Di bagian apa?”

“Bella Swan dan Edward Cullen yang memperjuangkan cintanya walaupun mereka berada di dunia yang berbeda. Bella yang manusia baisa, sedangkan Edward dia vampire. Aku tau ini hanya cerita fiksi. Tapi, dilihat dari segi bagaimana mereka menggambarkan cara untuk memperjuangkan cinta-nya. Oppa..”

Hyukjae hanya tersenyum dan memeluk Soo Hwa.

“Itu juga yang akan kulakukan padamu, sayang. Aku akan memperjuangkanmu. Apapun yang terjadi..”

“Appa-mu lebih membutuhkanmu, oppa..”

“Sstt, aku sudah tau arah pembicaraanmu. Sekarang tidur..”

“Aku tidak pernah membicarakan ini, oppa..”

“Lalu sekarang kau ingin bicara tentang itu lagi? Tentang…”

“Jika kau ingin appa-mu sehat memang seharusnya kau meninggalkan aku, oppa..”

“Kau lelah, sayang. Kau hanya butuh tidur. Besok pagi kita pergi ke Jeju. Aku sudah memesan tiket nya. Besok pagi kita sudah harus sampai di airport. Jadi sekarang kau tidur..”

Hyukjae membanting tubuhnya di atas tempat tidur Soo Hwa. Sedangkan Soo Hwa, dia hanya bisa terdiam. Hyukjae memang akan marah jika Soo Hwa mengungkit siapa yang harus dipilih Hyukjae.

“Kenapa kau selalu menyuruhku untuk menuruti perkataanmu, oppa..” bisik Soo Hwa yang terdengar oleh Hyukjae.

“Karena aku tidak mau kehilanganmu. Akan kulakukan segala cara untuk bisa hidup bersama denganmu tanpa menyakiti kau ataupun appa-ku. Kau tunggu saja, sayang..” jawab Hyukjae melembut dan meraih tangan Soo Hwa, digenggamnya tangan Soo Hwa seraya mengusapnya.

Meyakinkan Soo Hwa jika apa yang dikatakannya itu adalah benar. Dia juga tidak mau kehilangan Soo Hwa.
Soo Hwa tersenyum. Hyukjae menarik tubuh Soo Hwa agar terbaring dalam pelukannya. Soo Hwa tersenyum lagi dan mengeratkan pelukannya dengan Hyukjae.

***

_Hyukjae pov_

Waktu sudah menujukkan jam 2 dini hari, tapi aku enggan untuk menutup mataku. Pandanganku hanya tertuju pada seorang yeoja yang tertidur dengan kepalanya yang dia taruh di lenganku. Wajahnya yang sangat polos saat tertidur, tapi menyisakan titik kelelahan.

Soo Hwa lelah karena aku. Tapi dia memilih bertahan demi aku dan juga demi dirinya sendiri. Aku merasa bodoh sudah membuatnya seperti ini. Sudah lama aku mengenalnya. Dan tidak mungkin jika aku tidak tau apa yang ada di dalam dirinya.

Aku tau dia sering menangis di belakangku. Dia selalu menutupi kesedihannya dariku. Dan aku benci akan itu. Sudah hampir 5 tahun aku mengenalnya. Itu bukan waktu yang sebentar.

Awalnya hubungan kami berjalan seperti biasa, sama seperti pasangan lainnya yang melakukan hal-hal romantic. Dan itu berjalan dengan baik selama 3tahun belakangan itu. Sampai semua itu terjadi.

Saat hubungan kami memasuki tahun ke-4, perusahaan appa-ku mengalami masalah financial, kami membutuhkan dana dari perusahaan lain. Lalu appa bertemu dengan presdir Yoon, pemilik Yoon Coorporation. Presdir Yoon menawarkan tawaran yang menarik dan sangat menguntungkan bagi appa.
Tepat disaat aku ingin mengenalkan Soo Hwa kepada appa dan eomma, appa memberitahuku jika aku akan dijodohkan dengan anak perempuan presdir Yoon, Yoon Hye Ra namanya.

Saat itu juga tidak lama Soo Hwa tau tanpa sengetahuanku, Soo Hwa tidak sengaja membaca pesan appa untukku. Sejak saat itu hubungan kami menjadi renggang, Soo Hwa yang tidak mau bertemu denganku.

Yang aku tau dari sahabatnya, Soo Hwa shock. Dia sangat shock, saat itu aku ingin sekali berada di sampingnya. Tapi, Soo Hwa menolak. Soo Hwa benar-benar marah saat itu padaku.

Selama aku tidak bertemu dengan Soo Hwa, selama itu juga aku bertengkar hebat dengan appa. Sampai akhirnya aku berada di posisi yang sangat menyulitkanku, appa jatuh sakit. Dan appa memintaku untuk menurutinya tentang perjodohan itu. Dan saat itu aku menurutinya, aku juga menyayangi appa-ku.

Aku tidak bisa untuk tidak bertemu dengan Soo Hwa. Aku nekad untuk datang ke apartment-nya saat itu, aku akan menerima semua resikonya. Termasuk jika Soo Hwa ingin membunuhku saat itu juga.

Sampai di rumah Soo Hwa, Soo Hwa benar-benar diam. Dia bahkan tidak mau melihatku. Sampai akhirnya, perkataan yang masih membuatku sakit jika aku mengingatnya itu dikatakannya.

***

*Flashback*

“Sayang aku datang kesini untuk membicarakan masalah kita. Aku minta maaf jika kejadian ini membuatmu sakit. Maafkan aku..”

Soo Hwa hanya diam. Dia benar-benar tidak mau mendengarkanku. Berkali-kali aku mengucapkan kata-kata tapi dia hanya diam seribu bahasa. Sampai akhirnya dia mengucapkan kata-kata yang berhasil menancapkan pisau tajam-nya tepat di jantungku.

“Jika kau mau meninggalkanku.. Kau bisa pergi sekarang. Aku takut jika kau berubah pikiran. Aku tidak mau menghancurkan hubunganmu dengan appa-mu.. Pergi. Pergi jika itu yang terbaik. Aku… Juga akan pergi dari hidupmu jika kau memintanya atau tanpa kau minta..”

Aku tidak tau kenapa dia sampai berbicara seperti itu. Dan yang aku lakukan sekarang adalah memeluknya. Walaupun dia memukulku dengan keras, aku tetap memeluknya.

Dan sejak saat inilah aku dan Soo Hwa memutuskan untuk tetap mempertahankan hubungan ini apapun yang terjadi nanti.

*Flashback end*

Stay With Me Where stories live. Discover now