2C

401 22 0
                                    

“Kau sudah makan?”

Soo Hwa mengangguk.

“Sudah minum vitamin?”

Soo Hwa menggelengkan kepalanya. Hyukjae menghembuskan napas beratnya.

“Wae?”

Soo Hwa hanya diam. Sejak tadi Soo Hwa hanya diam di dalam pelukan Hyukjae. Soo Hwa tidak ingin melepaskan pelukan nya dengan Hyukjae sejak tadi.

“Aku ambilkan ya?”

“Tidak usah, oppa.. Aku tidak apa-apa…”

Hyukjae tersenyum tipis dan mengusap kepala Soo Hwa.

“Bahkan baru 4hari saja aku meninggalkannya tanpa kabar. Dia sudah kacau seperti ini. ya tuhan aku benar-benar takut. Apa yang akan terjadi pada Soo Hwa jika nanti aku tidak ada lagi di sampingnya. Aku juga tidak mungkin memaksakan ini, aku takut appa menyakiti Soo Hwa. Aku benar-benar takut…” batin Hyukjae.

“Oppa menginap kan?”

Hyukjae tersentak dengan pertanyaan itu.

“Maaf sayang…”

“Kenapa?”

Perlahan Soo Hwa melepaskan pelukannya dan menatap wajah Hyukjae.

“Appa tidak mengizinkanku untuk menginap di luar. Aku takut appa curiga. Maaf.. Hmm, apa aku minta Hye Eun untuk menemanimu?”

Soo Hwa menggelengkan kepalanya lemas.

“Tidak usah. Aku tidak apa-apa sendirian..”

Hyukjae menatap Soo Hwa sedih. Dia merasa bersalah membuat Soo Hwa seperti ini.

“Hmm, jam 9 aku pulang ya?”

Soo Hwa hanya bisa menganggukkan kepala nya sebagai jawaban.

***

“Oppa akan datang besok kan?”

Hyukjae kembali terdiam dengan pertanyaan Soo Hwa.

“Oppa…”

Soo Hwa menggoyangkan lengan Hyukjae karena Hyukjae tak kunjung menjawab pertanyaannya.

Hyukjae tersenyum dan mengangguk.

“Kau istirahat ya. Aku pulang…”

Soo Hwa tersenyum tipis dan mengangguk.

“Jaljayo. Saranghae…”

“Nado, oppa…” jawab Soo Hwa dengan senyuman nya yang terlihat sangat manis bagi Hyukjae.

Hyukjae mengusap pipi Soo Hwa dan menciumnya.

Hyukjae mengambil langkah mundur untuk meninggalkan Soo Hwa. Hyukjae tersenyum dan melambaikan tangannya. Langkahnya terasa sangat berat untuk meninggalkan Soo Hwa.

Hari ini jauh dari kata cukup untuk pertemuan mereka. Bahkan mereka tidak sempat untuk mengungkapkan rasa rindu mereka. Semuanya terlalu terburu-buru bagi keduanya.

BLAM!

Hyukjae menutup pintu mobil nya dengan keras. Dia membanting kepalanya pada stir mobilnya. Hyukjae menangis kencang di dalam mobilnya. Tangan nya terus memukul stir nya.

Stir mobil itu menjadi pelampiasan segala beban dalam diri Hyukjae.

***

“Kau bilang kalau appa-mu tidak mengizinkanmu untuk menginap di luar pada nya tapi sekarang kau berada di rumahku..”

“Setidaknya appa tau jika aku berada di rumahmu kan? Aku tidak mau melihat appa sekarang, Hae~ya…”

Stay With Me Where stories live. Discover now