02. Unexpected

833 109 15
                                    

Sehun terbangun dengan mata dan wajahnya yang sedikit membengkak. Ia benar-benar menangis semalaman sebelum akhirnya tertidur karena terlalu lelah. Pria manis itu segera masuk ke kamar mandi dan mencuci mukanya. Ia sedikit meringis melihat pantulan wajahnya. Matanya semakin menyipit dan merah, pipinya pink dan terlihat semakin tembem.

Sehun menghela nafas dan keluar dari kamar mandi, ia mengambil ponselnya di meja nakas dan keluar dari kamarnya. Suasana apartemen mereka hening. Apakah Kai sudah berangkat? Tumben sekali. Seingat Sehun bahkan sampai larut sebelum Sehun tertidur, Kai belum pulang.

Ia memutuskan untuk memeriksa kamar Kai. Kosong. Tempat tidurnya berantakan sepertinya bekas marathon seks kemarin, bukan bekas ditiduri semalam. Entah kenapa Sehun kembali kesal mengingat itu, tanpa bisa dihentikan ia membanting pintu kamar Kai dengan keras.

Sehun menuju ke dapur untuk sarapan, jari-jari kurusnya sibuk dengan ponselnya mengirimkan pesan pada Kai.

To: Kaidiot.
Kau dimana?

Sehun menunggu. Menunggu. Menunggu hingga 10 menit berlalu namun tak ada balasan. Ia mendengus keras sebelum meletakkan ponselnya di konter dapur dan mulai membuat sarapannya.

•Jonghun — Kaihun•

Sehun merasa dirinya begitu bodoh. Tapi hey, ini demi kebahagiaan sahabatnya! Sahabatnya yang idiot, mesum, tapi selalu siap melindungi Sehun dari segala bencana. Jadi bukankah wajar jika ia mencoba membantu perjodohan sahabatnya, Kim Kai, dengan gadis idamannya, Jung Soojung?

Ya, wajar, jika mengabaikan fakta bahwa aku memendam cinta pada Kai selama 7 tahun lamanya, batin Sehun sarkastik.

Tapi tetap, itulah yang Sehun lakukan sekarang. Pria putih susu itu menunggu di depan kelas Krystal bak model, menunggu gadis pujaan sahabatnya itu selesai kuliah.

Ngomong-ngomong Kaidiot itu belum membalas pesanku sama sekali. Kemana anak itu?

Pikiran Sehun buyar mendengar para mahasiswa dikelas itu mulai keluar ruangan. Suara orang mengobrol memenuhi lorong kampus itu bersama dengan lautan orang-orang. Tapi Sehun bisa langsung menemukan Krystal diantara puluhan mahasiswa itu.

"Krystal-sshi! Jung Krystal-sshi!" seru Sehun berusaha mengejar Krystal, menarik perhatian orang-orang disana.

Krystal menengok kepadanya, tampak terkejut menemukan Sehun yang memanggilnya. Ia hanya diam dan menatap Sehun dengan menyelidik ketika pria putih susu itu berjalan menghampirinya.

"Um— aku Oh Sehun dari Sastra Korea," kata Sehun memperkenalkan diri begitu berdiri dihadapan Krystal.

Krystal mengangguk, masih menatap penuh kecurigaan pada Sehun. "Aku tahu. Kau sahabat Kim Kai," kata Krystal.

Sehun tersenyum dan mengangguk-angguk cepat. "U-uh, ada hal yang perlu kubicarakan denganmu. A-apa kita bisa bicara berdua?" tanya Sehun melirik sekitar mereka, para mahasiswa itu menatap keduanya penuh minat, seakan berharap mendapatkan gossip yang panas.

Krystal tampaknya menyadari ketidaknyamanan Sehun dan hanya mengangguk. Sehun tersenyum dan berjalan berdampingan dengan Krystal hingga ke parkiran dan mempersilahkan gadis itu masuk ke mobilnya.

Mereka berdua tiba di café yang tak jauh dari kampus mereka. Sehun sebagai pria yang sopan, memesankan dan membayar semua pesanan mereka membiarkan Krystal duduk menunggu di tempat duduk mereka.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Krystal dengan wajah datar dan dinginnya.

Sehun sedikit tak nyaman di tempat duduknya, Krystal benar-benar dingin dengan orang asing. Bagaimana ia harus menghadapinya?

How To Love [KaiHun]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें