LMS-Ch. 14: A Little Help

78.8K 4.4K 255
                                    

Maaf ya CJ publish ulang berkali-kali T____T agak error kayaknya nih ada yang nggak bisa buka T____T

CJ mau bilang makasih banyak banget loh buat kalian yang sudah baca, kasih komen, kasih vote apalagi nungguin cerita LMS ini >_< sekarang LMS 207 di Romance hehehe

Terima kasih atas dukungan kalian, tanpa kalian cerita ini bukan apa-apa loh 😘💕🤗🌹

By the way kebanyakan dari kalian mungkin bertanya-tanya sosok Arthur dan Cindy Ackles tuh seperti apa, dan ini sosok mereka hehehe

By the way kebanyakan dari kalian mungkin bertanya-tanya sosok Arthur dan Cindy Ackles tuh seperti apa, dan ini sosok mereka hehehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading⏳

Christian tidak pernah merasa sesial ini dalam hidupnya. Pasalnya bukan perkara mengantar Livy melihat menara Eiffel, tetapi karena perempuan itu cerewetnya tiada batas. Bertanya ini-itu, meminta ini-itu, rasanya kepala dia ingin pecah sekarang juga. Sial! Eric harus menjemputnya sekarang juga!

Christian langsung mengirim pesan untuk kakaknya, dia memilih sendirian daripada harus bersama Livy sehari lagi disini. Sialnya memang urusan dia belum kelar di Paris, kalau Livy menetap sehari lagi bersamanya tentu dia tidak bisa dengan tenang menjalani pekerjaannya.

"Jadi tuan cacing, sehabis ini kita akan pergi kemana?" tanya Livy. Untuk kesekian kalinya ia menanyakan hal yang tidak di tanggapi oleh lelaki itu.

Jangan panggil Livy kalau ia tidak bisa membuat seseorang kesal. Kebiasaannya bertanya berulang kali hingga orang yang sedang ia tanyakan, terkadang membuat orang tersebut kesal. Tapi baginya tidak masalah selama ia bisa mendapatkan respon.

"Tidak kemana-mana. Sehabis ini kau pulang dengan Eric. Aku masih ada urusan disini sehari lagi." jawab Christian akhirnya.

"Kenapa aku harus pulang? Padahal aku masih ingin tinggal disini, berkeliling, dan melihat hal lainnya ..."

Sepanjang Livy berceloteh, Christian menganggap suara itu hanya angin lalu. Ingin rasanya dia mencium lagi bibir perempuan itu agar diam, namun tidak mungkin, karena kemarin memang sebuah kesalahan. Dan dia tidak mau melakukan kesalahan itu lagi sekarang. Eric kenapa tidak membalas pesan?!

"Chris, kau mendengarkanku tidak?" Livy membuyarkan lamunannya.

"Iya, aku dengar." sahut Christian singkat.

Livy kembali berceloteh. Entah apa yang di bahas, Christian tidak mau peduli. Dia terpaksa mengirimkan pesan untuk Joshua. Hanya Joshua satu-satunya harapan yang bisa dia andalkan. Jika adiknya menolak, maka dengan mudah dia akan mengancam hal yang tidak bisa Joshua tolak.

"Chris, kau mau es krim tidak?" entah sejak kapan Livy sudah memegang semangkuk kecil berisi es krim di tangannya.

Christian menjawab singkat, "Tidak."

Last Man Standing (TAMAT)Where stories live. Discover now