LMS-Ch. 15: Sweet Thing

76.7K 4.4K 274
                                    

CJ selalu seneng lagu lawas di atas Vanessa Carlton-A Thousand Miles, kalau kalian suka lagu lawasnya siapa ? >_< 

Btw sekarang LMS jadi 126 di Romance loh >_< yaampun ini berkat kalian semua, makasih banyak ya sudah membaca, kasih vote, kasih dukungan buat tim Eric - tim Chris - tim Joshua, atau yang lainnya :') dapet kecupan hangat dari aku, kecupan dari ketiganya disimpen dulu ya 😋

Hayo pilih siapa, pilih siapa ? (/-\) coba komen disini, CJ mau tau siapa paling banyak pendukungnya >_< (#UnicornLoverEric - #TuanCacingChristian - #AroganJoshua)

Hayo pilih siapa, pilih siapa ? (/-\) coba komen disini, CJ mau tau siapa paling banyak pendukungnya >_< (#UnicornLoverEric - #TuanCacingChristian - #AroganJoshua)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading⏳


Joshua telah kembali entah darimana. Livy yang tengah duduk santai di ruang tamu sambil membaca majalah, menatapnya dengan tatapan bingung. Karena lelaki itu menghela napas berat, tidak seperti biasanya yang santai. Raut wajahnya terlihat seperti menanggung beban yang amat berat.

"Ada apa denganmu?" tanya Livy memberanikan diri. Ya, mudah-mudahan saja tidak kena omelan lelaki itu.

"Tidak ada apa-apa." jawab Joshua singkat.

"Kau yakin? Apa kau mem ..."

"Princess Livy!!!" suara yang sangat dikenalnya itu memotong kalimatnya yang belum selesai.

Livy menoleh mendapati Eric dengan senyum lebarnya. Tanpa permisi, Eric memeluknya bagai boneka yang siap di peluk kapanpun. Dan pelukannya sangat erat, seperti tidak bertemu selama beberapa tahun.

Joshua mengambil secangkir teh hangat yang sudah dibawakan oleh Prim sejak kedatangannya tadi. Dia meneguknya sedikit, lalu menoleh melihat kakaknya. "Baguslah kau datang, Eric. Aku ingin istirahat. Ajak Livy pulang bersamamu."

Eric melepas pelukannya dan menatap Joshua dengan tatapan heran. Tumben sekali adiknya itu bicara tidak seperti biasanya, namun melihat raut wajah Joshua, dia yakin ada hal yang tidak beres telah terjadi.

Joshua mengembalikan cangkir di atas nampan yang masih di pegang Prim. Kemudian dia beranjak pergi meninggalkan keduanya.

"Liv, tunggu sebentar ya, aku ingin bicara dengan Joshua." Eric tersenyum, lalu mengusap kepalanya sebelum akhirnya dia mengejar Joshua yang sudah menghilang.

Livy merasa ada yang aneh dengan kedua kakak-beradik itu. Apa Joshua ada masalah? Ah ... biarkan saja. Toh bukan urusannya.

Livy kembali membaca majalahnya. Ia melihat berita terhangat, termasuk berita Kathlyn dengan suaminya. Usut punya usut, ternyata lelaki yang menjadi suaminya adalah pengusaha sukses yang masuk dalam daftar jajaran orang terkaya di New York. Well, mungkin itu membuktikan bahwa Joshua kesal bukan hanya karena perempuan itu meninggalkannya, tetapi karena suaminya juga saingan yang seimbang. Kathlyn pintar dalam mencari pasangan hidup.

Last Man Standing (TAMAT)Where stories live. Discover now