Part 16

16.1K 781 13
                                    

Zahra yang sedang memasak makan siang untuk suaminya di kejutkan oleh Vino yang sudah berdiri di belakang dirinya.

"Masya Allah mas. Ngagetin aja si" kata Zahra sambil nyikut perut Vino yang masih ada luka lebamnya.

"Aakkh" pekik Vino kesakitan.

"Ya Allah mas. Aduh mas sakit ya. Aduh maaf ya. Aku aku lupa klo di tubuh mas ada luka nya. Aduh mas" kata Zahra sambil memegang perut Vino yang sispack.

Vino tersenyum melihat Zahra yang khawatir. Vino memgang tangan Zahra dan menggenggamnya. Zahra mendongak dan mereka saling tatap.

"Aku tidak papa ko. Cuma sedikit sakit
Hanya sedikit" kata Vino.

"Maaf" lirih Zahra.

"Hey. Aku tidak papa" kata Vino yang melihay Zahra bersedih. Vino memeluk tubuh kecil Zahra.
Sedangkn zahra ia menegang di peluk oleh Vino.
Ia belum terbiasa di peluk laki laki meskipun Vino sudah syah menjadi suaminya.

"Eemm Mas" kata Zahra pelan.

"Emm" jawab Vino

"A..aku lagi masak. Bi..bisa le..lepasin pelukannya" kata Zahra gugup.

"Oh iya. Maaf" kata Vino sambil tersenyum. Ia juga tidak tau kenapa ia memeluk tubuh Zahra.

"Emang lagi masak apa sih" tanya Vino.

"Ini cuma tumis kangkung sama ayam goreng aja mas, soalnyakan kita belum belanja bumbu dapur" kata Zahra.

"Ya udah nanti abis makan siang kita belanja bulanan" kata Vino.

"Iya mas" kata Zahra.

Vini duduk di meja makan dan melihat kearah Zahra yang sedang sibuk memasak.

Vino pov

Cantik. Zahra memang cantik. Dia sangat berbeda sama Aisyah.
Hhaakkhh kenapa harus keinget sama Aisyah sih.
Ya Allah ampuni hamba Ya Allah. Saat hamba sudah mempunyai istri masih terfikir wanita lain. Astagfirullah halladziimm.

"Mas".

"Eh iya Sayang"

"Eh"

"Kenapa ?" Ini Zahra kenapa ya ko pipi nya merah gitu.

"Eee.. i..ini mas. Masakannya udah matang. Ki..kita mau makan sekarang aa..apa nanti saja" ko Zahra gugup gitu ya. Pipinya yang sedikit gembil kemerah merahan dengan malu malu seperti itu membuat aku semakin gemis. Hak tidak menyangka Zahra sudah syah menjadi istriku.

"Ya sudah sekarang saja. Nantikan kita mau belanja bulanan".

"Ya udah nanti aku siapin dulu ya".

AUTHOR **

Mereka makan siang berdua di rumah mereka yang baru. Zahra tidak berhenti tersenyum. Ia merasa bahagia saat Vino memanggilnya sayang dan memperlakukannya sebagai istri yang di cintainya.

"Ya Allah aku meminta padamu. Semoga kebahagiaan ini tidak cepat berlalu. Izinkan aku membangun rumah tangga ini dengan Ridha-Mu. Izinkan aku selalu mencintai suamiku ini. Izinkan aku untuk selalu bersama bersamanya selamanya.
Aku. Aku sangat mencintainya".

"Zahra" tidak ada sahutan dari Zahra.

"Zahra" panggil Vino lagi sambil melambakan tangannya di depan wajah Zahra yang sedang melamun.
Vino pum berinisiatif memegang pipi chabby Zahra dan mengelusnya lembut. Zahra terperenjat sadar oleh sentuhan tangan lembut Vino.

Ya ALLAH Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang