Part 41

12.2K 537 6
                                    

"Apa apaan ini ?" Bentak Daniel.

"Kau sudah membuatku kecewa dan sekarang apa hah" tudingnya.

"Kau sudah membuatku malu Vino" bentak Daniel.

"Abi sudah bi" kata Rahma nenangin Daniel.

"Umi tolong diam" kata Daniel dengan dinginnya.

"Apa yang kau lakukan tadi sungguh tidak berpendidikan. Kau sungguh membuatku malu, dan mempermalukan dirimu sendiri. Bahakan kau sudah mempermalukan istrimu di depan semua orang" kata daniel dengan tajam.

"Abi kecewa padamu Vino" kata Daniel lirih dan beranjak ke kamarnya meninggalkan Vino dan Rahma.

Rahma menatap putra semata wayangnya dengan tatapan sendu dan kecewa. Rahma tidak berkata apa apa dan menyusul suaminya kedalam kamar mereka.

"Aaaaaarrrggg" teriak Vino sambil mengacak acak rambutnya.

*FleshBack*

"sudah waktunya kamu istrahat Zahra" kata Ridho.
"Aku belum mengantuk Dok, aku masih ingin melihat bayiku" kata Zahra sambil tersenyum.

"Tapi ini sudah waktunya kamu istrahat. Kamu tidak boleh membantah. Kondisi kamu belum setabil Zahra" kata Ridho dengan lembutnya.
Dan Zahra akhirnya menganggukan kepalanya tanda setuju.

"Bolehkan aku mencium putriku dulu" tanya Zahra.

"Boleh" jawab Ridho dengan tersenyum dan mengangkat bayi Zahra kedalam pangkuan Zahra.
"Bunda sayang kamu anak ku' Zahra mencium kening putrinya dan tanpa sadar air matanya keluar dari mata indahnya.
Ridho menggendong baby Zahra dan melakukan sama hal seperti zahra, mencium kening baby Zahra dengan lembutnya. Zahra yang melihatnya terkejut dan bersedih. Terkejut Ridho mencium putrinya seakan seperti anaknya sendiri.. dan sedih, kenapa bukan Vino yang melakukannya. Kenapa harus Dokter Ridho.

Sedangkan di luar ruangan Tangan Vino terkepal melihat Zahra bersama Ridho sedang tertawa bersama. Dan mata Vino melototkan matanya terkejut saat melihat Ridho mencium putrinya.

Hey siapa dia. Aku Ayahnya. Belum pernah mencium keningnya. Tapi dia. Dia sudah berani mencium putriku.

Vino tambah mengepalkan tangannya saat melihat Ridho mulai mendorong kursi roda yang di duduki oleh Zahra. Vino segera bersembunyi.  Dengan hati hati Ridho mndorong kursi roda Zahra.
Dan Ridho selalu tersenyum.
Tanpa sadar mereka saling menatap lama. Ridho menatap Zahra dengan rasa kagum dan menyukainya sedangkan Zahra menatap Ridho dengan tatapan terima kasih.

Vino yang melihat Zahra yang sedang saling tatap langsung menghampiri mereka berdua dan tanpa di duga.

Bug
Bug
Bug

Vino memukul wajah Ridho dengan kalap. Zahra yang syok hanya termangu dan para suster langsung menjerit melihat Vino memukuli Dokter Ridho dengan brutal.
Zahra tersadar saat mendengar pluit scuriti.

"Mas. Mas Vino stop. Mas Vino" jerit Zahra.

Ridho yang sudah babak belur tidak bisa berbuat apa apa.
Vino di pisahkan oleh OB dan scuriti sedangkan Ridho segera di bawa keruangan ICU.

Zahra menatap Vano dengan kecewa dan marah. Para suster dan perawat lainnya membicarakan Vino Ridho dan Zahra. Terlebih mereka menatap Zahra dengan tatapan tajam, marah dan mencemooh. Zahra menangis terisak dan tiba tiba kursih rodanya ada yang mendorongnya. Zahra menolehkan kepalanya ke belakang.

"Bang Rey" gumam Zahra.

"Ssttt lihatlah kedepan" kata Rey.










Jrreeennggg. Hayoooooo siapa tuh Bang Rey ???



Votment.
Typo
No ediet

Ya ALLAH Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang