Part 47

16.1K 628 21
                                    

Disinilah dikediaman Vino dan Zahra berkumpul keluarga besar. Vino dan Zahra sedang mengadakan acara syukuran pengajiam putri mereka. Zahra yang memakai gamis syari putih terlihat sangat cantik. Wajahnya yang ayu bertambah ayu dengan senyum bahagiannya. Vino pun sama halnya, ia memakai baju koko putih dengan menggendong buah hatinnya sama dengan memakai baju warna putih seperti kedua orangtuanya. Ditambah dengan kerudung mungil yang melekat di kepala Salsabilla.

"Waaaaahh. Cucu Oma cantik banget si ini" kata Anita sambil mencium pipi Salsabilla.

"Iya dong Oma. Cucu Opa harus cantik. Bukan hanya cantik wajahnya saja, tapi hatinya juga harus cantik" kata Hafidz merangkul sang istri. Anita tersenyum kearah Hafidz dan membalas memeluk suami ya.

Syukuran atas kelahiran baby Salsabilla pun telah usai. Dan baby Salsabilla pun sudah tertidur pulas di kamarnya.

"Trimakasih Bunda" kata Vino sambil memeluk Zahra dari arah belakang.
Zahra tersenyum dan membelai tangan kokoh Vino.

"Untuk apa" jawab Zahra.

"Semuanya".

"Trimakasih sudah melahirkan bidadri cantik seperti Billa" kata Vino.

"Trimasih sudah mau memberi kesempatan buat aku. Trimakasih sudah memaafkan aku dari-".

"Ssssttt" Zahra berbalik kearah Vino.

"Jangan di bahas lagi mas. Aku sudah memaafkn kamu. Kita sudah berjanji tidak akan mengungkitnya kembali" kata Zahra menatap Vino dengan lembut. Vino tersenyum dan mengecup kening Zahra dengan kasih sayang.

Brraaakkk

"Yaaahhh. Ndaaa" teriak anak kecil laki laki di pintu kamar Vino dan Zahra. Tentu Zahra dan Vino terkejut dan setelahnya ia tersenyum kearah anak kecil itu.

"Ada apa sayang" Vino mendekatinya dan menggendong Raffa. Iya dia Raffa. Raffa Oerlndo anak pertama Vino dan Zahra.
Akkhh bukan bukan. Apa kalian ingat dengan Baby Raffa. Iya iya dia anak angkat Vino dan Zahra.

"dede" kata Raffa sambil menunjuk kearah bok bayi. Vino tersenyum dan melangkah kearah bok bayi.

"De bo" kata Raffa menatap Salsabilla yang tidur dengan nyenyaknya.

"Iya sayang. Dedenya lagi bobo" kata Zahra sambil mengusap kepala Raffa dengan sayang. Usia Raffa sekarang sudah menginjak 1thn.

"Yaahhh. Fa mu min ma de" kata Raffa dengan khas cadelnya dan masih dengan belajar bicara.
Vino mengerutkan keningnya tidak mengerti. Vino melihat kearah Zahra dan Zahra tersenyum.

"Raffa bilang katanya Raffa mau main sama dede" kata Zahra. Vino manggut manggut.

"Mainnya nanti aja ya bang, kan dde Billa nya masih bobo. Abang main sama Ayh dulu mau gak" kata Vino.
Raffa cemberut dan menggelengkan kepalnya.

"Fa mu min de ja yaahh" Kata Raffa yang sudah mengerucutkan bibinya siap untuk menangis.

"Iya nanti kalo dedenya udah bangun ya sayang" bujuk Zahra.

"Pan ngun ya" kata Raffa menatap Zara dengan polosnya. Zahra yang gemes mencium pipi Raffa yang gembul.

"Kalo dedenya pengen bangun sendiri bang" kata Vino. Raffa langsung melihat ayah nya masih dengan wajah kesalnya. Raffa memberontak dan turun dari gendongan Vino dan berlari kearah Zahra memeluk kaki Zahra. Vino melongo melihat Raffa yang sedang ngambek sam dirinya. Zahra pun terkekeh melihatnya dan menggendong Raffa.

"Raffa mainnya sama Ayah dulu ya" kata Zahra. Raffa menggelengkan kepalnya dan memeluk Zahra dengan erat. Vino mendengus melihat Raffa kesal padanya. Zahra tertawa melihat Anak dan Suami saling mengerucutkan bibir nya.

Ya ALLAH Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang