21. Happy?

169K 15.1K 1.6K
                                    

Maap ya update nya jadi seminggu sekali padahal maren maren dua kali huhuh;( salahin temen temen gue yang doyan ngambekan, beranteman dahh pusing gue juga. Mood nya jadi kebawa-bawa ke cerita, jadi males ngelanjut;(

Sekian curcol nya. Dan terimakasihh❤


***

Author POV

Daniel mulai mendekatkan wajahnya ke Esther, posisi nya berada diatas Esther dengan kedua tangannya yang menjadi tumpuan

Esther memejamkan matanya saat Daniel mendaratkan bibirnya lembut, Esther khawatir bayi nya akan terjadi sesuatu jika ia akan benar benar 'melakukannya' bersama Daniel.

Ciuman menjadi panas ketika Daniel memasukkan lidah nya, Esther tanpa sadar meremas bahu Daniel.

Daniel melepaskan ciumannya, beralih menatap Esther dengan wajah seperti menunggu sesuatu walaupun disalah satu sisi ia benar-benar sulit mengontrol nafsu nya

"apa?" tanya Esther menatap Daniel bingung

"kita gak bakal ngelakuin kok. Kamu khawatir?" Daniel bertanya balik

"khawatir?" Esther semakin bingung dengan pertanyaan Daniel

"Anak kita."

Mata Esther seketika membola kaget

"Niel..kamu?"

"aku tau sayang." Daniel mengecup dahi istirnya lalu berguling untuk menempatkan posisi nya disamping Esther "dan sampe sekarang aku masih nunggu kamu buat ngomong langsung ke aku." lanjut Daniel

Esther menggigit bibirnya pelan "Aku hamil." cicitnya pelan "Maaf terlambat ngasih tau kamu" Esther berhambur memeluk Daniel

"berapa bulan?" tanya Daniel mengelus lembut rambut istrinya

Esther menggeleng, "aku belum periksa ke dokter"

Daniel berdecak sebal "Eii. Aku kira kamu udah ke dokter. Besok kita periksa. Periksa itu penting sayang"

Esther mengangguk mengeratkan pelukannya "kamu seneng Dan?"

Daniel melepaskan pelukannya, menatap marah Esther "harus kah aku jelasin betapa seneng nya aku liat testpack kamu sampe aku lompat lompat dan gak sengaja ketendang meja"

Ahh, Esther lupa menyimpan testpack yang saat itu ia letakkan dimeja rias.

Esther tertawa membayangkan Daniel melakukan apa yang diceritakannya "sakit?"

"harus juga aku jelasin?" tanya Daniel kesal

Esther menggeleng sambil tertawa

"perempuan atau laki-laki. Yang penting dari rahim kamu, aku selalu seneng dan bersyukur"

"bukannya kamu mau anak perempuan?" Esther mengingat ia pernah bertanya pada Daniel

"engga kok. Aku jadi berubah pikiran, aku mau bentuk tim sepakbola aja. 11 anak laki-laki, tapi...ditambah team cheerleader juga boleh deh. 4 anak perempuan. Jadi totalnya lima belas" oceh Daniel

"kamu kan yang hamil?" tanya Esther seketika pusing mendengar permintaan Daniel

"aku gak bisa sayang. Aku ditakdirin jadi pembuat bukan jadi yang hamil"

Esther berusaha mencubit perut Daniel, tapi apa daya perut Daniel benar-benar berisi otot. Jadi Esther hanya memukul Daniel.

"kamu kira aku mesin. hah?!"

Daniel membalas pukulan istrinya dengan ciuman lembut "i love you" bisiknya sebelum melumat bibir istrinya

Pernah ngerasa gak sih? Selama ini Daniel gak pernah bilang cinta ke Esther?? Begitupun sebaliknya?

Aliran darah ditubuh Esther seperti berhenti seketika, matanya membola menatap Daniel. Da-Daniel barusan bilang apa?? Batin Esther berbicara

Daniel tersenyum melepaskan ciumannya "gak dibales?" goda nya

Esther tersadar, menenggelamkan wajahnya didada Daniel karna malu "i love you too" cicit Esther pelan



***


Esther mendengus kesal saat ada yang menciumi nya dari dahi hingga ke dagu. Menganggu tidurnya.

"Daniellll ih! Geli" Esther terbangun dan mendapati Daniel yang begini yorobun

"Daniellll ih! Geli" Esther terbangun dan mendapati Daniel yang begini yorobun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"bangun" kata Daniel lembut menyampirkan poni Esther yang menutup matanya

Esther menahan nafas melihat Daniel yang sudah rapi dengan pakaian kasual nya. Hampir saja tersedak melihat tatapan Daniel.

"kamu mau berangkat?" tanya Esther parau

"nganter kamu ke dokter dulu. Abis itu baru berangkat. Aku udah buatin sarapan" Daniel meraih nampan yang berisi roti bakar dan segelas susu

"ini susu apa? Kayaknya aku belum beli susu hamil deh" tanya Esther menunjuk susunya

"susu hamil" jawab Daniel

"kamu barusan beli?"

Daniel mengangguk "subuh tadi"

Ya kira-kira beginilah Daniel waktu ke minimarket, dengan muka yang masih belom moveon dari kasur bahkan sampe mejemin matanya karna masih ngantuk

Ya kira-kira beginilah Daniel waktu ke minimarket, dengan muka yang masih belom moveon dari kasur bahkan sampe mejemin matanya karna masih ngantuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Marriage ¦ Kang DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang