eclair ÷ 03

6.1K 871 26
                                    

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.



mark menyeruput teh yang sudah larut esnya. teman-temannya asyik memainkan gadget mereka. mabar setelah pulang sekolah sambil nongkrong di kantin memang posisi wuenak untuk mereka.

kecuali mark yang sibuk mengusap layar hpnya dengan bosan. kehebohan haechan sama sekali tidak menggoyahkan mark untuk ikutan mabar.

tidak peduli dengan sekitar. begitu yang menjadi kebiasaan mark. selama alam tidak mengganggu aktivitasnya, mark tidak akan pernah peduli. menengok pun tidak.

kebosanan mark buyar ketika gadis tinggi berbadan langsing dengan rambut digerai memasuki kantin. mark mengamati gadis yang tengah memesan minuman di kantin kenanga. mark sama sekali tidak melepas pandangannya dengan sedotan masih ia gigit.

"apa lo liat-liat?!" si gadis berujar galak.

"santai aja tzuy," balas mark datar.

tzuyu bergabung ke meja mark dan kawan-kawan. haechan, dino, dan renjun sama sekali tidak menyadari kehadiran tzuyu. tzuyu cuek saja karena ia tidak mau disapa atau disambut.

"parah ya gua bisa sekelas sama lo," perkataan tzuyu sama sekali tidak berubah. tetap pedas. dalam hati mark hanya bisa menangis karena tzuyu tidak pernah santai tiap kali berbincang dengannya.

"emangnya gua mau sekelas sama lo?" mark tidak mau kalah bila sudah digalakin.

"masalahnya lo sekelas sama mantan lo semua!"

"udah nggak usah dibahas. mereka udah gua lupain," mark kesal lalu kembali menyesap tetes terakhir teh.

"kalau arin? bakal lo lupain juga? dasar!" tzuyu beranjak mengambil pesanan dan meninggalkan kantin. sejenak melemparkan pandangan pada mark lalu membuang muka dengan angkuh.

kenapa semuanya harus dihubung-hubungin ke arin sih?, batin mark.



















mark bersiap menyebrang dengan motornya. mark pamit pulang duluan. teman-temannya membiarkan dirinya pulang. renjun yang pertama kali mengiyakan.

mark menatap jalan raya. ramai. tiap kali ngegas sedikit, ada saja motor ngebut yang melintas. tau begini mark berlama-lamaan di kantin. ia baru sadar kalau jam segini jam pulang anak-anak sd.

di seberang jalan, mark mendapati arin yang tengah nongkrong di pondok thai tea bersama chaeyoung. wajah arin yang terhimpit oleh helm membuat mark gemas ingin mencubit kedua pipi arin.

mark sekilas tersenyum. matanya kemudian menatap ke kaca spion. ia bisa melihat sendiri pantulan wajahnya ketika tersenyum. sampai akhirnya tersadar dengan apa yang barusan ia lakukan.

"ngapain gua senyum-senyum gara-gara arin?" tanya mark pada dirinya sendiri.

pas sekali jalan sudah sepi. mark buru-buru ngegas namun motornya ditahan seseorang dari belakang.

"MARKKKK TUNGGUIN!" teriak orang itu yang jelas adalah perempuan.

mark membuka kaca helm.

"apaan sih gua mau pulang nggak usah nahan-nahan kayak gua pacar lo aja!" cerocos mark layaknya seorang rapper.

"ngomong apa kumur-kumur sih lo? cakep tapi ngomong nggak jelas." gadis itu memakai helm sambil menaiki motor mark tanpa izin. mark melotot. berani-beraninya naik ke motor kesayangan gua tanpa izin. begitulah yang mark ucapkan dalam hati.

"turun woy gua mau balik!" titah mark meninggikan suara.

"gua juga mau balik."

"mau lo apa sih, mina????" kata mark memanjangkan nada bicaranya saat menyebut nama mina.

"pokoknya anterin balik!"

"ya terus gua setuju aja gitu?"

"ih sama lo debat mulu deh."

"YA LO YANG MULAI DULUAN NEMATODA SIAL!" mark sudah habis kesabaran. mina cemberut dibalik helmnya. dia tetap tidak mau turun dari motor mark.

mark menghela nafas kasar. mau tak mau mark harus mengantar mina pulang.

"rumah lo masih yang dulu?" tanya mark memasang kaca helm menutupi wajah tampannya.

"emang lo pernah ke rumah gua? sok tau!" balas mina sengak.

"KAN KITA PERNAH KERKOM BARENG YAELAHHHHH GUA UYEL-UYEL JUGA LO." mark kembali meninggikan suara.

"iya masih yang dulu. buruan ih tapi mampir ke indomei dulu mau beli yang bersayap. udah tembus nggak berani pulang naik angkot."

"apanya yang tembus?"

"ihhhh nggak usah nanya buruan anterin." mina menggoyang-goyangkan kepala mark yang terbungkus helm.

"iya iyaaaa kanjeng gua anterin. untung gua nggak jadi jadian sama lo!"

"ngomong apa lo?!"

mark ngegas dadakan membuat mina terdorong ke depan sampai menatap punggung mark. mark tancap gas menuju rumah mina yang berlawanan arah dengan rumah mark. di jalan mina nggak ada habisnya ngomelin mark atas perbuatan pemuda itu barusan.

mark juga nggak mau kalah adu bacot dengan mina. orang-orang di jalan nggak habis pikir ngeliat kelakuan dua remaja ini sepanjang perjalanan.















ngeboncengin arin nggak pernah seberisik ini dah ──m a r k

eclair ─ mark lee × arin ✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora