eclair ÷ 10

5.4K 752 48
                                    

mark dan renjun duduk menunggu pecel pesanan chaeyoung. sebenarnya chaeyoung tidak berselera. demi sahabatnya, ia rela mengisi perut dengan sayuran plus sambal kacang. sama sekali bukan kesukaannya.

jari renjun mengetuk-ngetuk meja, bosan. mark sibuk memainkan hp. tidak ada yang menarik kecuali game. saat mengusap layar ke bawah, jarinya terhenti saat melihat nama arin tertera di sana. arin mengubah foto profil. mark gemas setiap melihat foto selca arin. entah mengapa, anak itu selalu terlihat manis. tzuyu yang pernah menjadi dambaan hatinya, sekarang kalah dengan sosok arin.

mark ingat dimana ia sangat membenci arin. didekati pun dia akan menjauh. menganggap gadis itu tak ada di dunia. iya kejam. diantara semua gadis, mengapa harus arin yang menyukainya? itulah pemikiran yang terlintas di kepala mark saat itu.

"karma mungkin?" gumam mark.

renjun menoleh. "apanya yang karma?"

"oh bukan," jari mark menekan tombol lock di samping hp. setelah chaeyoung mendapat pecel bungkus, mereka bertiga kembali ke kelas.

chaeyoung berjalan di depan membelakangi mark dan renjun. dan hanya gadis itu yang membawa belanjaan dari kantin. seolah-olah dikawal mark dan renjun. mereka pulang dengan tangan kosong dan uang masih utuh terlipat dalam saku.

mark berpapasan dengan chanhee. mata mereka saling bertemu. sorot mata mereka seolah menantang—ngajak ribut.




"ngapain lo?"

"habis ketemu arin."

"ngapain ketemu arin?"

"nggak ada hubungannya sama lo."

"tai ledig!"

ya obrolan melalui batin antara mark dan chanhee.

"diem woy!" dan renjun ikut-ikutan terhubung dalam batin dua laki-laki itu.

mark memalingkan muka, begitu juga chanhee.

sampai di kelas, chaeyoung berlari menghampiri arin dan menarik haechan—menyingkirkan malika itu dari sisi arin. arin yang melihatnya kebingungan.

"lo nggak diapa-apain haechan kan?" tanya chaeyoung khawatir.

"ya ampun gue berasa bakteri atau virus di sini." haechan memicingkan mata ke arah chaeyoung. chaeyoung tidak menggubris sama sekali.

"jangan mau deket-deket sama haechan. dia gatel, belum digaruk soalnya." tambah renjun. bukannya membela sahabatnya, justru membuatnya semakin jelek di mata kedua gadis di hadapannya.

"sampah ya lo bukannya ngebelain gua!" haechan ingin menoyor renjun, tapi tubuhnya didorong mundur perlahan oleh mark pergi dari sana.

di saat seperti ini, mata arin diam-diam mencuri pandang. melihat punggung mark sudah membuatnya berdebar hebat. matanya terus terkunci, tidak melepaskan pandangan.

chaeyoung tersenyum. melihat temannya yang malu-malu kambing, rasanya ingin menarik temannya ke laki-laki itu. melihat wajah arin, chaeyoung ingat saat di mana ia menyukai mark. saat masa pengenalan lingkungan sekolah. laki-laki dengan jambul mempesona berhasil menarik perhatiannya. lesung pipit dan barisan gigi mempermanis tampangnya saat tertawa. bahkan ia tidak sembarangan melemparkan senyuman, kecuali pada sahabat atau teman sesama lelaki. hal itu juga menjadi sisi menarik dari mark.

berlagak sok cuek. melalui gerak-geriknya ia secara tidak sengaja memberikan perhatian. seperti saat arin kepanasan karena tzuyu pindah barisan dan matahari sedang terik-teriknya menyambar wajah, mark menurunkan ujung topi arin sampai gadis itu tidak bisa melihat ke depan. terlihat iseng dan jahil, tapi dibalik semua itu tidak ada unsur keisengan dan kejahilan sama sekali.

eclair ─ mark lee × arin ✓Where stories live. Discover now