01 •alice's birthday•

1.4K 164 2
                                    

Jakarta, November 2019 


Hari ini Alice, puteri Jennie berulang tahun ke tujuh. Setiap tahun Jennie selalu membuat pesta kecil untuk puterinya itu, dan hanya mengundang beberapa orang terdekat saja. Acara ini juga menjadi ajang reuni Girls Squad, yang sangat jarang berkumpul lagi, setelah terakhir di acara aqiqah anak Sania, setahun lalu.

Jennie menatap sebal kedua sahabatnya yang baru sampai setelah rangkaian ulang tahun selesai.

"Sumpah, lo pada ngeprank gue atau gimana sih?". Kesalnya.

"Ya, at least kita ga wacana doang, ya kan?". Jawab Seyla kemudian menyenggol bahu Jocy.

Joy hanya mengangguk kecil menyetujui perkataan Seyla.

"Lo bertiga ga ada bedanya, sok sibuk, palagi noh si curut!". Jennie menunjuk seseorang yang baru masuk ke cafe nya dengan dagu.

"Sorry guys, gue telat. Macet banget Jakarta". Ya memang tidak bisa dipungkiri, dari rumahnya di kawasan Jakarta Selatan menuju cafe Jennie di daerah Kuningan pasti membutuhkan waktu, terlebih di jam pulang kantor.

Sania mendekat lalu memeluk satu persatu sahabatnya itu.

"It's okay, tau yang sibuk banget". Sindir Jennie dan hanya dibalas senyuman oleh Sania.

"By the way, Alice nya mana Jen?".

"Lagi sama di atas, sama temen dia". Jawab Jennie kemudian bangkit untuk memberi instruksi kepada pelayan untuk membawakan minuman.



"Suami lo mana San?".

"Ngapain lo nyari suami gue?" Celetuk Sana kepada Seyla.

"Ya tuhan, Galak bener Bu Direktur".

"Canda doang, gila!". Sania ga kuat nahan tawa karna Seyla keliatan ngambek parah, "tuh di mobil nungguin anak tidur". 

Sania notice kalau Jocy diem mulu dari tadi dan mukanya kecut banget. Makanya dia ngode ke Seyla nanyain kenapa.

Seyla menggeleng tak tahu.

Jennie duduk kembali setelah mengantar beberapa tamu yang pulang.

"Oh my God, ga kerasa hampir  tahun ga ngumpul, kangen banget tau". Jennie heboh melihat ketiga teman nya kumpul lagi.

"Jocy, what's wrong!". Jennie kesal dengan respon malas Jocy.

"You okay?, ada masalah? cerita jangan malah buat kesel". Seyla yang udah greget daritadi akhirnya berani nanya.

Nah kan benar ada masalah. Mata Jocy mulai kedip-kedip menahan tangis, hidungnya memerah. Seyla yang ada disampingnya spontan mengelus punggung Jocy, menunggu sahabatnya mulai membuka suara.

Sania, Jennie, dan Seyla hanya menyimak ketika Jocy mulai cerita panjang lebar dan sesekali menyeka air mata nya.


Marriage Stories | 96 GirlsWhere stories live. Discover now