2. Macam-macam Komedi

161 11 0
                                    

Dalam bab ini, kita akan sedikit banyak mengenal jenis-jenis pertunjukan komedi yang ada di dunia hiburan. Bab ini perlu Anda baca karena nanti, dalam perjalanan Anda untuk menjadi orang lucu, aksi-aksi komedi akan menjadi bahan referensi yang sangat bermanfaat guna mengasah skill kelucuan Anda.

Selain itu, dengan adanya bab ini, ketebalan buku juga bertambah beberapa halaman sehingga akan nampak lebih mantap bila dipajang di rak toko buku!

Bouffon

Biasa dikenal juga dengan istilah "buffoon" atau "jester", seni pertunjukan yang ini merupakan salah satu jenis aksi komedi yang tertua selain pertunjukan teater komedi-tragedi klasik era Yunani kuno. Bouffon berkembang di Prancis, dan merupakan pertunjukan komedi yang berkaitan dengan kejelekan orang.

Pernah lihat aksi-aksi orang kerdil (cebol) di sirkus? Nah, itulah bouffon. Kelompok-kelompok sirkus keliling yang lahir di Prancis pada zaman Renaissance selalu menyediakan satu stage atau counter khusus yang memajang manusia-manusia langka yang kadang tak hanya jelek, namun juga bertubuh abnormal, macam wanita berjenggot, orang berbulu seperti monyet, orang bongkok, atau kembar siam.

Pada awalnya, orang-orang abnormal itu hanya dipajang untuk dikagumi, ditakuti, atau bisa pula diejek oleh audiens. Namun tak jarang para penampil bouffon yang punya kemampuan retorika menambahi aksi pertunjukannya dengan pidato atau monolog yang intinya bertujuan untuk balik meledek manusia-manusia bertubuh normal, tokoh masyarakat, atau bahkan petinggi Gereja Katolik Roma.

Tokoh komedi bouffon paling berpengaruh di Amerika Serikat adalah Red Bastard dari New York. Kini pertunjukan jenis ini sudah tak lagi digemari, kalau tak bisa dikatakan telah punah, karena identik dengan eksploitasi fisik yang amat merendahkan bagi para "artis"-nya.

Teater Improvisasi

Dalam pertunjukan jenis ini (biasa dikenal juga dengan sebutan "improv" atau "impro"), para aktor dan aktris bermain hanya sepenuhnya mengandalkan improvisasi, bukan berdasarkan hapalan skrip mendetail. Improv mulai berkembang dari Italia pada abad ke-16 dari seniman-seniman komedi jalanan yang memainkan pertunjukan lawak dengan improvisasi murni.

Di Eropa, pertunjukan teater improv dimainkan berdasarkan saran dari audiens. Penonton lah yang menentukan ke arah mana cerita berjalan, dan selanjutnya para pemain berimprovisasi melaksanakan arahan dari penonton tersebut. Teknik ini dipakai oleh para aktor dan aktris dalam acara komedi televisi Whose Line Is It Anyway? yang ngetop di Inggris dan AS.

Acara lain seperti Akhirnya Datang Juga, yang diadaptasi dari serial Thank God You're Here! buatan Australia, juga memakai teknik ini. Seorang aktor atau aktris dilempar ke dalam satu situasi tertentu dan dia harus bisa melebur ke dalam fragmen tersebut secara langsung tanpa latihan dan tanpa skenario lewat improvisasi murni.

Grup lawak legendaris Srimulat adalah salah satu praktisi terkemuka seni komedi improv di Indonesia. Penulis naskah hanya memberi pemain skrip berisi cerita global (sinopsis), dan selanjutnya terserah para pemain untuk mengeksekusi cerita itu dengan dialog dan joke-joke hasil improvisasi mereka sendiri di panggung.

Meski lebih sering dipergunakan di dunia komedi, teknik improvisasi merupakan salah satu teknik terpenting dalam dunia seni peran, dan tak jarang diajarkan secara serius di sekolah-sekolah akting. Improv mengasah para calon aktor di sisi skill listening, kepercayaan diri, insting, reaksi, dan spontanitas—di mana semua hal ini sekarang tak tampak dimiliki oleh para aktor dan aktris (terutama sinetron!) Tanah Air.

Scripted Comedy

Beda dari improv, pertunjukan komedi terskenario memberikan satu skrip penuh secara detail untuk dihapalkan oleh para pemainnya. Aksi para pemain di atas panggung harus 100% patuh kepada naskah dan sama sekali tak diperbolehkan melakukan improvisasi barang sedikitpun.

The Science of nDhagel: Panduan Edan Menjadi Orang LucuWhere stories live. Discover now