Mr.Troublemaker - #16

38.2K 3.7K 1K
                                    

Semalam Nancy dan Teresa menginap di rumahku. Kami berdesakan di tempat tidurku yang sebenarnya hanya diperuntukan untuk dua orang. Karena terlalu senang, tidak ada yang mengeluh. Seru. Asik. Mungkin kami akan sering-sering melakukan pajamas party lagi.

Sayang sekali. Semalam Debra tidak ikut. Selain ia merasa Nancy dan Teresa belum bisa menerimanya. Ia sedang tidak enak badan. Mungkin efek kehamilannya. Setahuku, hormon wanita hamil bisa membuat efek macam-macam.

Aku jadi takut hamil.

Halah, dicium Romeo saja aku sudah terkena serangan jantung dadakan.

Wait!

Kenapa aku jadi memikirkan ciuman ... Astaga, otakku ini!!!

"Kau kenapa, El?" Tanya Nancy. Ia merapatkan kursi. Menggeser kursinya. Pelan. Tapi kenapa suara kursi itu sungguh mengganggu.

Kami berdua menoleh bersamaan ke arah belakang. ROMEO?!

Pria satu itu ingin apa lagi sih?! "Kenapa kalian berdua melihatku seperti itu?" Tanyanya.

"Kenapa kau duduk di sini. Sana, ke habitatmu. Di belakang!" Usir Nancy dengan kesal.

Sedangkan Teresa yang sedang asik mendengarkan lagu, dengan headsets di telinganya justru mulai bernyanyi.

"Aku ingin duduk di sini. Kenapa memangnya?"

"Jangan di sini. Kami ingin belajar dengan benar. Kalau ada biang rusuh sepertimu, sudah dipastikan kami akan terganggu!"

"Aku juga ingin belajar. Dan menemani Ella!" Romeo mengedipkan mata padaku.

"Aku tidak percaya!"

"Terserah!"

Astaga ... Mereka malah berantem. Aku menoleh ke kanan untuk meminta bantuan Teresa. Wanita itu sekarang sudah menambah volume suaranya untuk bernyanyi, belum lagi ditambah dengan berjoget. Entah gaya apa.

"STOP!" Teriakku.

Semua orang yang berada di kelas terdiam. Memang seharusnya seperti itu.

Tidak lama. Kesunyian itu kembali pecah. "Guys, profesor tidak masuk. Kelas kosong!" Yes, semua orang berteriak bahagia. Lebih gaduh dari sebelumnya.

Hampir semua orang berhaburan ke luar kelas. Bahagianya mereka yang tidak suka belajar.

"Ikut aku!" Sebuah tangan besar sudah menarik tanganku. "Ikut aku sebentar saja!"

Aku mendongak, melihat Romeo yang sudah berdiri.

"Mau apa kamu dengan Ella?" Tanya Nancy.

"Jangan culik, Ella. Kasihan dia!" Timpa Teresa.

Aku sempat tertawa mendengar penuturan asal Teresa.

"Aku ingin ke suatu tempat yang cukup sepi dengan Ella." Aku membulatkan kedua mata. Nancy dan Teresa sama terperangahnya denganku. Dasar mesum. Aku berusaha menarik tanganku agar terlepas. Romeo justru semakin mengencangkan pegangannya. "Jangan berpikiran kotor!"

"Ibu peri, tolong Ella. Ada monster yang ingin memakannya!" Teresa bahkan memejamkan kedua mata. Seakan berdoa cukup tenang.

"Ikut aku sebentar?!" Pinta Romeo lagi.

"Untuk apa?" Tanyaku takut. Suka sekali ia memaksakan kehendak seenaknya pada orang lain.

"Aku ingin menyatakan cinta denganmu. Tapi jangan di sini. Jangan di depan kedua temanmu ini. Merusak suasana saja!!!"

Lord, pria satu ini.

Aku, Nancy dan Teresa. Membuka mulut bersamaan akibat kalimat mengagetkan, yang dengan santainya, Romeo katakan barusan.

[Terbit] My Sexy Bra And Mr. TroublemakerWhere stories live. Discover now