Prolog

112 8 9
                                    

"Ma-maaf!" panggil seorang wanita berkacamata. Gadis berambut pirang dengan mata sebiru malam menatap orang yang memanggilnya itu.

"

Ada yang bisa kubantu?" tanya gadis yang dipanggil.


"Apa kau Sabriel Rosalita?"

"Kurasa," jawab gadis berambut pirang sambil angkat bahu. Wanita berkacamata mengangkat alis, bingung. Gadis itu menghela nafas, "Ya, namaku Sabriel Rosalita, kau asisten pribadiku yang baru dikota ini? Yang diberitau Kakekku?" terka Sabriel.

Wanita berumur 37 tahun itu mengangguk, "Namaku Sallyna Licown, selamat datang di Pulau Rosemary, Nona Sabriel."


Sabriel menatap sekitar, ia berada di lobi bandara Pulau Rosemary. Tidak terlalu ramai, tapi juga tidak bisa dibilang sepi. Sabriel melirik pesawat yang tadi ditumpanginya, SbL-233. Pesawat Jet Pribadi itu kini pergi entah kemana. Sabriel melihat kalau Nona ーatau mungkin Nyonyaー Licown sudah membawa tas milik Sabriel. "Silahkan Nona,"


Sabriel melangkah keluar bandara, ia disambut oleh hembusan angin laut yang membuat rambutnya yang panjang tertiup angin yang kencang itu. Sabriel menatap gedung-gedung bergaya Roma dan Venezuela berjajar tak jauh dari bandara, dari kejauhan pun Sabriel dapat melihat gedung tertinggi di pulau kecil itu berdiri tegak ditengah kota.

Ia menikmati segalanya, angin yang berhembus, suara deru ombak, dan hawa sejuk yang menenangkan.  "Well, pulau buatan kakek buyutku tidak buruk juga,"

Sabriel menoleh ke Nyonya Licown yang terlihat tengah memanggil beberapa penjaga pria untuk membawa sisa barang Sabriel. "Jadi setelah ini kemana Nyonya Licown?"

Wanita itu terlihat tertegun sesaat tapi ia mengangguk sambil melihat jadwalnya. "Tolong panggil saya Sallyna, Nona. Dan setelah ini saya akan mengantar anda pergi ke tempat tinggal anda untuk ke depannya."

Sabriel mengangguk paham dan melanjutkan langkahnya ke arah parkir. "Baiklah, kalau begitu tolong bantuannya untuk ke depannya."

Sabriel and The World of MythOnde histórias criam vida. Descubra agora