Berlindung! 2 pemuda ini akan menciptakan kiamat.

72 7 0
                                    

Untuk sekitar 14 kalinya dalam 2 hari terakhir. Sabriel melerai Yourel dan Zender untuk... Sekian kalinya.

"Ya ampun. Hentikan kalian berdua!" akhirnya Sania ikut turun tangan.

"Dia yang mulai!" Yourel menatap Zender kesal.

"Hah?!" Zender balas menatap sinis.

"Cih! Kalian ini seperti anak-anak saja!" sahut Kevin yang terlihat juga mulai kesal gara-gara pertengkaran mereka berdua yang terjadi terus menerus.

Mereka sedang ada di kedai Sania, Sunny a Sundae Days disingkat "Sunny Days". Kali ini kedai tutup untuk sehari. Karena Sania ingin, ya kan ini kedainya. Mereka baru saja pulang dari kelas pagi rutin dari kelas spesial.

Sabriel mengecek jam tangannya. Kemudian memakan sisa lava cake chocholate dengan isi selai stroberi miliknya. Sabriel mengambil tasnya, kemudian beranjak pergi.

Yourel lansung menangkap lengan gadis berkulit kuning langsat itu. "Mau kemana?"

"Pulang," jawab Sabriel datar bahkan tanpa menatap Yourel. Ia segera menyentakkan tangannya dari genggaman Yourel dan pergi.

Semua orang terdiam, Kevin menepuk-nepuk pundak Yourel. Yourel hanya menghembuskan nafasnya pasrah, Sania tersenyum menyemangati, Zender seperti biasa diam.

"Ada apa dengan dia?" gumam Kevin.

Sania mengangkat bahu. "Entahlah sejak tadi pagi, dia murung terus..."

Zender melirik keluar, pandangannya makin tajam. Ia berbisik, "Ada yang terjadi..."

(***)

Sabriel berjalan cepat, rambut bergelombangnya ia kepang satu, mata biru malam miliknya meredup. Dan itu karena mimpinya.

Dimana? Aku—

"Kau sudah bangun, sayangku?" seorang wanita muda berjubah kecoklatan duduk di seberangku.

Aku mengerjapkan mata, tapi aku tidak bisa melihat wajah wanita itu dengan jelas. Sama sekali tidak. Aku melihat sekelilingku, aku berada di tengah hutan yang tidak kukenali, di depanku terdapat sebuah perapian. Tubuhku rasanya menghangat, tapi itu tidak berlansung lama.

"Kau sedang mencari jati dirimu. Bukankah begitu?"

Aku tersentak. Aku berusaha mengeluarkan suara, "S– siapa kau?"

"Kau... Akan segera tau. Tapi untuk saat ini, kau harus berhati-hati. Mereka datang, mereka mulai bergerak."

"Mereka? Siapa?"

"Jangan percayai siapa pun, Sabriel."

Kemudian, semuanya terasa gelap.

Sabriel mempercepat langkahnya, sebenarnya ia tidak tau mau kemana. Tapi ia terus berjalan.

Tamam rahasia pikir Sabriel.

Sabriel berhenti dan dengan ajaib, ia menemukan dirinya berada di depan vila tua yang ia maksud tadi.

Dia pikir lebih baik kalau dia berada disana satu malam ini. Hanya satu malam.

(***)

Yourel khawatir. Tentu saja dia khawatir! Sabriel baru saja melepas gips di kakinya dua hari yang lalu. Yourel tau tidak ada gunanya mencemaskan putri pulau buatan tercantik di dunia yang bahkan sudah membunuh semua troll dalam satu serangan. Tapi ia tidak bisa berhenti merasa khawatir.

Seharusnya Sabriel mulai bekerja kembali hari ini di Campanilla. Tapi ini sudah sore, matahari akan tenggelan satu jam lagi. Tanpa ragu lagi, Yourel mengambil jaketnya dan beranjak keluar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sabriel and The World of MythTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang