0.3

13K 799 137
                                    

Felicia kecil,saat itu sedang menangis di bawah rumah pohon .

Saat itu Felicia berumur 6 tahun,dia menangis karena akan pindah sekolah keluar negeri.

Papa dan Mama Felicia sebenernya sangat berat hati untuk memindahkan nya.

Namun karena urusan pekerjaan,bagaimana lagi.Kedua orang tua nya terpaksa melakukan ini semua.

Ini juga dilakukan orang tua nya agar bisa membahagiakan Felicia kelak di masa depan.

"Feli gak mau pindah Pa!Ma" ucap Felicia, beriringan dengan tangis nya.

Felicia menekukan kakinya,tubuhnya di senderkan di batang rumah pohon itu.

Tiba-tiba ada lelaki yang menghampirinya dengan seulas senyuman.

"Kamu kenapa nangis?" tanya lelaki itu,Felicia masih terisak dalam nangis nya.

"Hei"

Felicia mendongak kan kepala nya ke arah sumber suara. "Kamu siapa?" tanya Felicia kecil.

"Aku Amar, nama kamu siapa? Kok kamu nangis?" tanya lelaki itu.

"Hm, nama aku Felicia, Papa sama Mama aku nyuruh aku buat pindah sekolah Amar. Hiks,,, hiks,,,"

"Emang mau pindah kemana?" tanya anak lelaki itu.

"Inggris"jawab Felicia sendu.

"Feli jangan sedih ya,gimana kalo kita naik ke atas rumah pohon itu?" ajak anak lelaki itu.

Felicia pun mengangguk,namun hatinya ragu untuk naik ke atas.Pasalnya,ia takut dengan ketinggian.

"Kok nggak naik?"anak laki-laki itu heran.

"Takut" gumam nya,namun masih bisa terdengar anak laki-laki itu.

Laki-laki itu menyunggingkan senyuman nya ke arah Felicia kecil.

"Gak usah takut,aku bantu pegangin deh" lelaki itu mencoba membantu Felicia.

Setelah beberapa menit membuang waktu untuk menaiki anak tangga itu.

Sampailah mereka ke atas rumah pohon yang take terlalu tinggi itu.

"Yeayyy" teriak Felicia senang,sampai lupa kalo dia habis menangis.

"Kamu nggak sedih lagi?"anak laki-laki itu bertanya dengan perasaan ragu.

"Masih sih, tapi ntah kenapa. Saat Feli berhasil naik rumah pohon in perasaan Feli agak lebih tenang. Kamu sering naik ke rumah pohon ini?"

"Nggak juga"

"Terus kok kamu bisa ada disini?" tanya Felicia kecil sambil tersenyum tipis.

"Tadi aku kan habis naik sepeda di depan komplek sama dua sahabat aku buat beli coklat. Tapi mereka udah di ajak sama orang tua nya buat pergi. Jadi aku kesini " jelas lelaki itu.

"Mana sepedamu?"

Lelaki itu hanya cengengesan.Membuat Felicia kecil bingung.

"Rantai sepeda nya lepas, jadi aku tinggalkan saja"

"Kan bisa diperbaiki"

"Males"

"Terserah kamu saja" Felicia mendengus kesal.

Lelaki itu tiba-tiba merogoh kantong celana nya,Felicia mencoba menghiraukan nya.

"Ini buat kamu" ucap lelaki itu sambil memberikan coklat koin kepada Felicia.

Marvel Where stories live. Discover now