0.28

4.8K 391 64
                                    

"FELICIA!!!!"

Ucapan Felicia terpotong akibat suara bariton seorang Marvel yang bergema begitu saja. Felicia mematung seketika, badan nya sedikit bergetar mendengar suara teriak an tersebut. Kemudian mata nya bergerak menatap Zero. Lalu kembali menatap Marvel kembali. Terlihat sekali sorotan tajam Marvel pada Felicia dan Zero.

Marvel melangkah kan kaki nya , kemudian menonjok Zero seperti tadi malam.

BUKKKKK

Tubuh Zero terhuyung keras kebelakang. Sudut bibir nya lagi-lagi mengeluarkan sedikit darah segar. Ia memegang sudut bibir nya yang mengeluarkan darah , kemudian menyeringai tajam ke arah Marvel.


      Tidak sampai disitu,Marvel langsung menyentuh kasar kerah baju seragam Zero,dan menaikan nya kedepan begitu saja dengan satu hentakan.


"Berengsek!! Lo nggak berhak buat nyentuh milik gue sedikit pun bangsatt!!!"

Tukas Marvel sangat tajam,mata nya menyorot tajam ke arah Zero. Seakan-akan ingin menghabisi Zero saat ini juga. Felicia yang melihat kejadian itu panik bukan main, badan nya bergetar hebat, dan mata nya tanpa sadar mengeluarkan air mata karena sangat ketakuan. Ia takut kejadian semalam akan terulang lagi saat ini.Lagi-lagi Felicia mendekat ke arah Marvel dan Zero seperti yang ia lakukan tadi malam.

"Marvel... Tolong lepasin Zero. Kasihan dia Vel.. Kasihan... dia tidak bernafas Marvel. Mar...vel to..long..leapsin Zero"

"Marvel"

"MARVEL LEPASIN ZERO"teriak Felicia tanpa sadar. Air mata nya meluncur semakin deras membasahi pipi chubby nya.

Tangan Marvel bergerak sedikit demi sedikit, melepaskan tangan nya dari kerah baju milik Zero. Zero memegang leher nya, nafas nya terdengar tidak teratur. Namun batin nya tersenyum kemenangan,ternyata rencananya tak sia-sia.

"Marvel kamu gila?!" Kamu bisa bunuh Zero tau gak.."

"Kamu kenapa sih harus bertindak seperti ini? Bukan nya kamu udah janji sama aku bakal berusaha gak ngelakuin hal yang sama.. tapi apa buktinya? Kamu malah lebih parah lagi! Aku takut Marvel, aku ta..kut"


Marvel yang melihat Felicia menangis dengan tubuh yang bergetar hebat, langsung ia dekap ke dalam peluk an nya. Ia memeluk Felicia sangat erat, ia dapat merasakan tangisan Felicia semakin menjadi. Diri nya merasa bersalah, emosi nya lagi-lagi memenangkan untuk mengendalikan diri nya. Marvel terlalu cemburu, saat Zero untuk kedua kalinya menyentuh apa yang sudah jadi milik nya. Marvel tidak rela! Dan tidak akan pernah sudi!


"Maaf. Aku minta maaf"Marvel semakin mengeratkan pelukan nya pada Felicia. Jantung nya berdetak tak karuan, ia merasa bersalah membuat Felicia menjadi seperti ini.

"Aku minta maaf. Maafkan aku, sayang"

Felicia menggeleng,kemudian mendorong tubuh Marvel secara kasar. Marvel terkejut bukan main dengan apa yang dilakukan Felicia pada nya. Kemudian Felicia berlari meninggalkan Marvel ,Zero , dan orang-orang yang mulai berbondong-bondong menyaksikan kejadian di taman itu.


Marvel menatap orang yang di sekeliling nya dengan tatapan membunuh. Sedetik kemudian taman itu sepi. Hanya menyisakan Marvel dan Zero. Marvel kembali menatap Zero dengan tatapan bengis nya.

Marvel Donde viven las historias. Descúbrelo ahora