0.5

12K 734 161
                                    

Felicia dengan lahap nya memakan ice cream yang di berikan Marvel dengan perasaan bahagia.

Ini semua Marvel berikan. sebagai tanda maaf karena telah membuat Felicia ngambek.

Bukan kah Marvel cowok yang peka, tentu saja dia sangat peka. Marvel seorang most wanted yang di idamkan kaum hawa di Internasional School.

Namun dia sama sekali tidak menggubris cewek-cewek centil yang selalu menggoda nya.

Mencoba menarik perhatian dengan memakai make up tebal, mengetatkan rok dan baju nya agar terlihat lekukan badan nya. Tapi Marvel masih tetap saja tidak takhluk, malah dia merasa jijik.

Marvel menatap Felicia yang sudah memakan banyak ice cream, Felicia sangat terlihat menggemaskan.

Mulutnya penuh dengan ice cream, mana celemotan lagi. Marvel mengambil sapu tangan nya, yang slalu di simpan di dalam kantong celana nya.

Felicia terlonjak kaget, karena Marvel membersihkan ujung bibirnya yang celemotan, gegara ice cream.

Tubuh Felicia berdesir, seperti ada sengatan di hati nya. Selalu seperti ini jika Mervel melakukan hal romantis kepada nya.

Pernah saling mengenal,tapi mereka  belum menyadarinya. Namun hati selalu berusaha mengingatkan nya, mungkin belum saatnya.

"Kalo makan itu jangan kayak anak kecil" omel Marvel, saat ia membersihkan ice cream yang menyelemoti bibir nya.

Felicia hanya menunduk malu, pasalnya Felicia menyukai ice cream juga.

Tapi tetap saja coklat koin menjadi yang paling ia favorit kan.

"Pulang yuk" ajak Marvel, setelah membersihkan bibir Felicia.

"Tapi ini kan belum jam pulang sekolah Marvel, nanti Bunda nanya in kenapa aku cepet banget pulang nya" ucapnya takut.

Felicia sangat takut mengecewakan Ayah dan Bunda nya, ini adalah hari pertama dia bolos sekolah gara-gara mengingat cowok di masa kecil nya.

Hal ini pasti membuat kedua orang tua nya kecewa, Felicia sangat merasa bersalah. Seharusnya ia bersikap dewasa dengan masalah ini.

"Yaudah. Gimana kalo kamu main ke rumah aku? Mau nggak? Sekalian aku kenalin kamu ke Mama aku" Marvel tersenyum, membuatnya lebih tampan berkali-kali lipat.

"Apa kamu nggak takut kena marah Marvel, pulang ke rumah sebelum pulang sekolah tiba? Aku juga malu kepada Mama mu kalo seperti itu."

Marvel mencubit pipi Felicia gemas. "Aww!" ringis nya.

"Sakit ya yank, maafin Marvel ya..lagian sih kamu gemesin banget. Jadi pengen cepet-cepet nikah in deh"

Pletak.

Felicia menjitak kepala Marvel, membuat Marvel sedikit merasa kesakitan. Kali ini Felicia melakukan nya dengan keras.

"Sakit tau, bukan nya disayang. Malah kena jitak. Galak banget dah punya pacar." ucapnya dramatis.

"Bodo"cibir nya.

"Sayang...seorang Marvel gak pernah bodo. Marvel orang nya pinter, walaupun suka bolos. Kan Marvel udah kasih tau" ucapnya bangga.

"Iya, terserah"

"Yaudah ayok, mau nggak ikut ke rumah aku.Kita pesen taxi aja, soal Mama nanti nya gimana-gimana. Biar akuyang mikir, sekarang kamu ke rumah aku ya" ucapnya lembut, membuat luluh hati Felicia.

"Iya" jawab nya dengan senyuman tipis. Namun tetap sangat manis sekali, bukan hanya manis. Tapi cantik juga.

Beruntunglah tanpa di tunggu lama, ada taxi yang lewat. Marvel membuka kan Felicia pintu mobil nya, seperti biasanya.

Marvel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang