CHAPTER 3

1.4K 81 3
                                    

Sasuke.POV

Hari ini, aku merasa agak khawatir dengan sikap Sarada akhir-akhir ini. Setiap sesudah pulang sekolah, dia suka senyum-senyum sendiri. Ingin rasanya membawa dia ke rumah sakit jiwa. Tapi, aku mengurungkan niatku itu karena gak mungkin Sarada kecilku ini bisa gila semudah itu.

Saat aku berjalan menuju kamar Sarada. Ternyata, Sarada tidak menutup pintu nya. Aku melihat Sarada sedang senyum-senyum sendiri di kasurnya.

"Sarada"

"Eh, papa!? Kenapa gak ketuk pintunya dulu!?" katanya marah.

"Kamu gak kunci pintunya" belaku.

"Ya sama aja pa!" bentak Sarada. Ok, aku tahu kalau malaikatku ini sedang ngambek.

"Ya, maaf. Jangan ngambek" kataku.

"Hn"

2 menit kami terdiam.

"Papa ngapain kesini? Tanya Sarada memecah keheningan yang ada.

"Papa pingin aja" jawabku singkat.

"Pa, hari ini boleh gak jalan sama temanku malam ini?

"Chocho?"

"Bukan pa, namanya Boruto Uzumaki"

Aku kaget karena mendengar nama Boruto Uzumaki.

"B-Boruto U-zumaki?" tanyaku terbata-bata.

"Kenapa pa? Papa gak bolehin Sarada ya?" tanyanya sambil memasang muka mau menangis.

"Eh, gak kok. Papa bolehin kamu. Tapi, pulang sebelum jam 08.00 ya?" kataku karena aku gak mau Sarada-ku menangis.

"Ye! Makasih papa!" katanya sambil memelukku.aku pun membalasnya dengan tangan kiriku ke pinggangnya agar Sarada tak melepas pelukannya.

'Bukannya Boruto sudah... Ah paling aku salah dengar' kataku dalam hati.

"Siapa namanya tadi?" tanyaku untuk memastikan.

"Boruto Uzumaki. Papa budek ya?" tanya Sarada tanpa melepas pelukannya.

"Enak aja bilang papa budek"

"Hehehe"

'Aku harus bicara soal ini ke Dobe' kataku sambil mengelus punggung Sarada.

TBC

SAMPAI SINI DULU AJA YA?,PIKIRANKU LAGI NGADAT

I LOVE YOU ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang