CHAPTER 7

1.2K 66 2
                                    

Sarada.POV

"Jadi gimana Sarada? Jawabanmu?" tawar Boruto

Aku mulai bingung. Ternyata, Boruto menjemputku ke halte bus karena menagih jawabanku ke dia. Tentu saja jawaban YA/TIDAK. Tapi, kan sering banget Boruto njemput aku pulang. Jadi dia niatnya nagih jawaban ke aku atau udah kebiasaan jemput aku pulang? Entahlah. Mungkin dua-duanya benar.

Ok Fokus! Sekarang, aku benar-benar bingung mau jawab apa. Kemaren nanya kedua orang tua, mama malah kaget. Duhhh jadi bingung nech...

"Ayo Sarada. Apa jawabanmu? Kalo jawabanmu TIDAK, gak papa kok"

Aku langsung menengadah kepalaku untuk melihat Boruto yang tingginya melebihiku.

"Ayo Sarada, apa jawabanmu? Jangan membuatku tertekan seperti ini dong..." pinta Boruto.

Aku mulai tambah kebingungan.'jawab aja sesuai yang kamu mau Sarada. Ayo jawab!' katanya pada diri sendiri.

"Aku... Mau Boruto"  jawabku.

Tak di sangka, Boruto memelukku erat.

"Makasih ya Sarada, aku senang banget..."

"I-iya..." jawabku gugup karena, aku belun pernah di peluk laki-laki lain selain papa.

Aku menyadari dua hal saat Boruto memelukku.

Yang pertama, bajunya gak ganti-ganti. Saat pertama kali kulihat, Boruto memakai jaket hitam, kaus putih, dan celana hitam. Dia memakai baju seperti itu sampai sekarang ini.

Yang kedua/terakhir, Boruto bau bunga kamboja atau banyak orang bilang bau kemenyaman. (kalian kan tahu kalo di pemakaman, banyak bunga kamboja)

Biasanya, cowok itu pakai parfum yang bau maskulin. Bukan bau bunga kamboja kayak Boruto pakai sekarang. Apalagi ini persis banget dengan bau kemenyaman.

Tapi aku gak peduli. Gak perlu tanya itu sekarang. Sekarang waktunya menikmati pelukannya Boruto.

Di tempat lain...

'Mendokusai Boruto... Kau nembak Sarada? Apa Sarada tau kalo Boruto cuma manusia jadi-jadian" kata seseorang yang tak lain adalah Shikadai.

Posisi Shikadai sekarang ada di tiang listrik belakang pojok halte bus. Tujuannya untuk mematai Boruto sama Sarada di sana atas suruhan orang.

Bzzt..bzzt

"Halo?" ucap yang di tongsis Shikadai.

"Ya disini" jawab Shikadai.

"Kau sudah memantau mereka?" tanya seseorang di sebelah sana.

"Beres paman Uchiha, semua sudah di rekam di ponselku"

"Ya sudah. Kerumahku sekarang. Beri rekamannya dan kamu harus pulang setelah itu"

"Baik"

Shikadai pun pergi sesuai permintaan orang itu.

TBC
MAAF KEMAREN GAK BISA UPDATE KARENA KELUARGAKU JALAN-JALAN DAN PAKETAN HABIS MAAF!

JADI, AKU UPDATE 2 KALI. GIMANA? AKU HARAP KALIAN PUAS

I LOVE YOU ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang