Holiday Part. 2

15K 1.7K 102
                                    

Segara Pov

"Apa dia tidur lagi?" gumamku pelan sambil mengetuk pintu. Aku lupa tidak membawa key.

"Apa dia--"

"Apa ya itu??" mataku melebar saat pintu dibuka dengan gumaman tak jelas sang pembuka pintu.

"Astaga... aku kira kamu pingsan..." ucapku sambil mendesah lega.

"Ke-kenapa??" dia menatapku heran sambil meringis. Aku menatapnya yang sudah terlihat lebih segar, bagaimana tidak segar kalau dia bisa tidur hampir setengah hari.

"Baru mandi?? Wahhh... sayang sekali..." gumamku sambil tersenyum menggodanya. Dia ini menggemaskan kalau malu.

"A-apanya??" dia mengedipkan matanya yang bulat itu dan memundurkan kepalanya saat aku mendekat, akupun mencium aroma wangi shampo yang menguar dari rambutnya yang masih setengah basah, sebenarnya aku hanya memastikan dia mencuci rambutnya atau tidak, dan mungkin itu alasannya kenapa dia sangat lama mandi. Menurut penelitianku, alasan seorang wanita mandinya sangat lama karena saat mencuci rambut dia akan menggelar konser. Konser tunggal yang bisa membuat mereka bahagia.

Tanpa sengaja mataku menangkap sesuatu yang aneh dilehernya.

"Aku belum menciummu kenapa lehermu sudah merah-merah?" bisikku pelan sambil tersenyum jail dan aku yakin wajahnya kini merah sekali.

"Apaan sih!" dia mendorong tubuhku yang dekat dengannya dan meledaklah tawaku saat melihatnya memegangi wajahnya yang merah.

"Lo! Dasar mesum!" teriaknya kesal dan menutup pintu dengan cepat.

"Lohhh... Yang... bukain pintunya dong..." pintaku menahan tawa.

"Bodo'! Lo ngerjain gue--" kalimat itu tergantung diudara begitu saja dan tidak lama pintu dibuka lagi.

"Laper..." rengeknya dengan wajah lucu.

"Ishhhh... sana buruan ganti baju... aku juga mau ganti baju..." ucapku yang kemudian masuk.

"Ehh... ehhh... kalo' ini kamar lo, lalu dimana kamar gu-e" tanyanya yang mendadak pelan saat aku tiba-tiba berbalik.

"Aku nggak suka ada kata lo dan gue saat kita bicara!" Ayyang mengerutkan dahinya bingung.

"Memang susah pakai aku dan kamu gitu?" tanyaku padanya dan dia semakin mengerutkan alisnya.

"Ya ampun... cepat ganti baju! Tuh perut udah protes terus..." aku berbalik dan menuju lemari.

"Ehh... ehhh... pertanyaaan gue belum lo jaw--abb..." aku berbalik lagi dan dia menggaruk kepalanya dengan kikuk.

Astaga, memang ada pertanyaan yang belum kujawab ya? Apa??

"Umm-ummm..." aku mengerutkan keningku saat dia masih belum bersuara.

"Buruan!! Laper... dari tadi masak iya perut diisi kopi dan juss doang?" gumamku sambil melambaikan tangan dan berjalan ke lemari pakaian.

"Astaga... lupa!" desisku saat membuka lemari pakaian dan menemukan kotak biru dengan pita gold yang rapi.

"Bagus ya?" tanyaku sambil mengangkat kotak itu dan menunjukkannya pada Ayyang.

Pacarku Gay? (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now