8. mengenal lebih jauh

260 65 11
                                    

dengan sebuah tas kresek di tangannya, donghan senyum-senyum sendiri sambil ngetuk pintu rumah kira.

ini emang gila. donghan bahkan gak pernah bertamu ke rumah kira, cuma sebatas nganter sampe depan pager doang.

setelah beberapa kali ketukan, pintu rumah kira terbuka. bukannya kira, yang keluar malah sesosok cowok yang donghan perkirakan lebih muda daripada kira.

"cari siapa?" tanyanya datar. kelewat datar sampe donghan kicep.

ini kalo adiknya kira kok sikapnya berbanding terbalik sama kakaknya yang ganas abis.

"kak kira nya ada?"

cowok itu merhatiin donghan dari atas ampe bawah. kalo anak kampus udah pasti abis kena semprot donghan. tapi ini kayaknya adiknya kira dan dia juga cuek parah.

tanpa babibu, cowok tadi masuk lagi ke dalam rumah. donghan bahkan gak disuruh masuk dulu.

beberapa saat kemudian, donghan bisa denger derap kaki yang mendekat ke arah pintu. spontan dia rapih-rapih.

senyumnya merekah begitu liat kira nyamperin dia meskipun wajahnya asem banget.

"ngapain?" tanya kira jutek.

dia duduk di kursi luar terus mengisyaratkan donghan buat duduk di sampingnya. mereka terpisah jarak oleh meja.

"mau ngasih ini," donghan menghamburkan jajanan dalam kresek itemnya di atas meja.

mata kira sontak membulat sambil natap donghan gak percaya. isi dari kresek tadi gak lain dan gak bukan adalah teh kotak, susu coklat, roti pizza, dan roti gulung ham.

donghan mengelompokkan jajanan tadi jadi roti gulung ham - teh kotak sama roti pizza - susu coklat.

"nah lo pilih mau yang mana," ucap donghan sambil lipet kreseknya. "masing-masing jajanan ada konsekuensinya."

"idih enak banget datang-datang bawain jajanan terus ngasih gue konsekuensi. yang nyuruh siapa hah?!" semprot kira.

"kan lo yang kemaren bilang suka roti asin-asin sama teh kotak," jawab donghan.

rasanya kira pengen jitak donghan aja.

"maksud gue kan gak gini!" tukas kira tapi tetep ngambil teh kotak sama roti gulung ham. "kalo gue pilih ini, konsekuensi nya apa?"

donghan nyengir dan seketika kira mules. "lo harus jalan sama gue."

"enak banget ngomong?"

donghan malah narik kira terus dorong dia masuk ke dalam rumah. "buruan ganti baju atau mau gini aja?"

kira natap dirinya sendiri yang cuma pake celana kolor sama kaos. dia mendesis terus balik masuk ke dalam. cih, ya nggak gini lah.

💭

"seandainya gue milih roti pizza sama susu coklat tadi pun pasti konsekuensi nya tetep jalan sama lo kan?" cetus kira sembari mencomot cimol nya donghan.

mereka jalan ke taman kota karena kira yang minta. katanya dia lagi pengen ngemil, jadilah mereka duduk-duduk di bangku taman dengan berbagai macam jajanan.

padahal rata-rata orang yang lewat disana lagi pada olahraga, tapi donghan sama kira bodo amat ngemil.

"baru juga kenal berapa minggu lo udah tau gue aja," kata donghan geer.

kira langsung mukul lengannya donghan, tapi cowok itu malah ketawa bukannya kesakitan.

"by the way tadi itu adek lo?" tanya donghan, kira ngangguk.

"kaku banget ya kayaknya," komentar donghan.

"emang. perlu belajar dari lo kayaknya biar alusan dikit," sanggah kira. padahal walaupun kaku gitu jinyoung aslinya soft dan warm. "eh jangan dari lo deh, ntar dia ngalus mulu, terus nyari pelarian dari mantannya."

donghan menelan cimolnya dengan susah payah. omongan kira sama tombak kayaknya sama-sama tajem, donghan ngerasa tertohok.

"denger rumor dari mana gue jadiin lo pelarian?"

kira noleh ke donghan dengan berlagak surprised. "oh, lo ngerasa? padahal gue gak nyebut nama."

"seriusan kak, siapa sih yang bilang gitu?"

untuk pertama kalinya, kira denger nada bicara donghan serius.

"logikanya gitu kalo orang baru putus mah," kata kira. "kalau lo beneran mau jadiin gue pelarian, mending berhenti sekarang."

donghan berdecak kesal. dia kembali inget-inget alasan kenapa dia deketin kira. oke, dia pengen nunjukin ke seluruh dunia kalau dia udah bisa move on dari soyeon, tapi apa iya donghan setega itu buat jadiin kira sebatas pelarian?

"kak, liat gue," tegas donghan. "kak kira."

donghan terpaksa narik bahu kira dan bikin cewek itu menghadap ke dia. sementara itu, kira malu kalau harus beneran liat donghan, masalahnya ini tempat umum.

"kak tatap gue," ucap donghan dengan suara beratnya.

kepala kira perlahan terangkat dan mata mereka bertemu. kira ngutuk dirinya sendiri karena entah kenapa, jantungnya berdegup super cepat.

"gue gak ada niat jahat sama lo. gue sama sekali gak berpikir buat jadiin lo pelarian," jelas donghan. "gue deketin lo karena gue mau kenal lo lebih jauh."

andaikan donghan tau, kira lagi menghadapi perang batin sekarang.

💭

yorobundeul siapa yg kemaren nonton joyful days di kokas hands uppppp

something good ❣donghan✔Where stories live. Discover now