[4]New Class

745 50 10
                                    


Shilla, Ify dan Sivia memilih berkumpul di rumah Shilla setelah tadi berbelanja beberapa makanan untuk cemilannya. Shilla sedang berganti pakaian, Ify sedang menyiapkan makanan yang tadi mereka beli, tinggallah Sivia yang hanya berkeliling memerhatikan kamar Shilla. Ada yang berbeda. Ada sebuah figura foto di samping meja belajarnya. Foto seorang gadis kecil yang ia yakini sebagai Shilla bersama dua orang bocah laki-laki. Tangannya hendak menggapai benda itu, namun suara pintu terbuka mengurungkan niatnya. Ternyata Ify, batin Via mendesah. Via akhirnya membantu Ify membawa beberapa barangnya.

"Muka lo kenapa kaget gitu sih sama gue?" Tanya Ify setelah menyimpan bawaannya di karpet yang sudah mereka siapkan sebelumnya.

"Engga ko, Fy. Gue Cuma heran aja. Kamar Shilla emang ga banyak berubah. Tapi liat deh, ada foto disana yang baru gue tau." Jawabnya pada Ify sambil menunjuk arah figura tersebut.

Ify mengeryitkan dahinya, lalu berjalan mendekat.

"Udah siap?" Suara tersebut berhasil menghentikan langkah Ify.

"Udah ko Shill tinggal filmnya aja. Kita nonton apa nih?" Balas Via.

"Gue ngikut kalian deh. Gue mah apa aja juga ditonton." Sahut Shilla cuek.

"Horror aja deh Vi." Usul Ify.

Sivia mengangguk lantas segera memlih film yang akan mereka tonton. Sedangkan Ify berpindah duduk ke samping Shilla.

"Shilll..." Panggil Ify.

Shilla hanya berdehem. Ify menghela napas perlahan. "Foto lo disana itu sama siapa Shill?"

Shilla tersentak. Foto? Foto apa yang dimaksud Ify? Ia melihat arah dagu Ify. Astaga, gue lupa simpen fotonya lagi, batin Shilla panik.

"Gue kaya pernah liat muka salah satunya." Ujar Ify.

"Lo salah liat kali. Mereka sepupu gue dan mereka ga tinggal disini Fy." Jelas Shilla.

Obrolan mereka terputus saat Sivia memberi tahu bahwa film nya akan segera dimulai.

********

Sekarang, apa yang harus dilakukan Rio? Menghalangi Cakka untuk mendekati Shilla? Tapi bagaimana? Ia dan Shilla bahkan tidak saling bertegur sapa apalagi dekat secara terang-terangan di sekolah. Apa tidak terlihat aneh jika ia tiba-tiba berada di sekitar gadis itu? Atau apa tidak terlihat aneh jika ia langsung melarang Cakka? Bukan ia tak percaya pada Cakka. Ia sahabat Cakka kan? Ia sangat hapal dengan semua sikap Cakka. Lagi-lagi tapi, kali ini dia ragu. Cakka masih mencari seseorang yang bisa membuatnya melupakan Oik, itu artinya perasaan lelaki itu masih pada Oik kan? Pikirkan bagaimana kalau nanti ia benar-benar mendapatkan Shilla tapi fokusnya masih pada Oik. Ia hanya tak ingin melihat Shilla sedih lagi dan merasakan sakit itu lagi. Tak banyak orang yang tau siapa dan bagaimana Shilla sebenarnya. Ia menyayangi gadis itu lebih dari apapun. Gadis itu prioritasnya. Sekali kehilangan Shilla, membuat dia kehilangan dunianya. Dan ia tak mau lagi kejadian itu terulang.

"Apa gue kasih tau Iel aja ya?" Gumam Rio dalam lamunannya.

Sedang asik dengan pikirannya sendiri, ponsel Rio tiba-tiba bergetar. Satu pesan masuk dari grupnya bersama Cakka dan Alvin.

Cakka Nuraga : Woyyyyy bantuin gue dong cari info tentang cewe itu

Rio menghela napasnya berat.

The Hearts Wants What It WantsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang