16. Say You Won't Let Go

2.5K 250 7
                                    

Welcome back guys!!!

Sebelum baca nih chapter jangan lupa vomment nyaaa
Oce oce oce.... 😃

Check it out
🔥
🔥
🔥


720 jam sudah hubungan asmara yang dilewati oleh Al dan Yuki. Selama itu pula mereka telah lebih mengenal sifat dan kebiasaan masing - masing.

Dari Al yang mengetahui sifat Yuki yang nggak sabaran, cuek sama penampilan, sukak kebawa perasaan dan hobi nasehatin orang.

Sementara Yuki bisa mengenal lebih jauh seorang Al yang menurutnya memiliki kharisma, tangguh, suka usil, pekerja cerdas dan sedikit manja.

Selasa ini rencananya Al harus pergi ke luar negeri mengurusi kerjasama perusahaan Cokroaminoto Corporation dalam usaha bisnis property dengan salah satu perusahaan di Seoul, Korea Selatan.

Pukul 17.20 waktu Jakarta Al bersiap menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta. Dengan setengah hati menaiki mobil pribadi miliknya. Kali ini Al tak sendirian dia ditemani oleh dua perempuan tersayangnya. Yuki dan Bunda Maia menyempatkan waktu luangnya untuk mengantar Al sampai airport.

"Ekhm.. yang mau kerja ke LN kok mukanya lesu begini sihhh..!!", tanya Yuki memecah keheningan di mobil.

"Iyaaa nih Al mana semangatnya sayanggg!", lanjut Bunda Maia greget.

"Senyumnya mana senyumnya! Unch..unch ..", ucap Yuki kembali sambil cubit pipi sang pacar yg duduk disampingnya.

Al yang digoda oleh sang pacar tidak meladeni dan hanya membalas dengan mimik muka serta bibir yg mengerucut singkat.

Lain halnya dengan Mang Osim si tukang sopir pribadi Al yang nampak menahan tawa ketika melihat adegan dibelakang jok kemudi lewat kaca mobil. Sedangkan Bunda Maia hanya bisa geleng2 kepala saja melihat sikap putranya yg cukup manja itu.

Setibanya di bandara Yuki,Al dan Bunda pun berjalan beriringan langsung menuju pintu pemberangkatan luar negeri.Sebab sekitar 15 menitan lagi pesawat yang akan ditumpangi Al segera mengudara.

"Lepas bentar dong Al tangannya keringatan nih!!", bujuk Yuki.

"Ngga mau...", balas Al keras kepala.

"Kaka Al kenapa sih kog jadi tambah manja gini?", gemas Bunda.

"Please lepasin sebentaaarr Al!", mohon Yuki.

"Nggak mau..", kukuh Al.

Al kenapa sii kog tambah ngambeg gini?, ngebatin Yuki rada sebel.

"Apa aku nggak usah berangkat aja yaa?", tanya Al dengan muka melasnya.

"Jangan gitu dong Kak! Kasian Opa loh yg udah percayain tugas ini ke Kaka..", tegas Bunda.

Yuki yg mendengar Al mengucapkan satu kalimat tanya itu, sontak memicingkan matanya. Menatap wajah Al dengan serius. Kemudian mulai memberi wejangan ala Yuki Ananta Kato.

"Dear, Al Abraham Ghazali sayang. Anda ini seorang GM (General Manager) di perusahaan Cokroaminoto Corporation. Sudah seharusnya melaksanakan tugas pekerjaan dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab. Anda juga harus memikirkan juga nasib perusahaan dan ratusan karyawan yg bergantung hidup didalamnya. Mereka rela pergi pagi pulang pagi demi mengais rejeki. Jadi... please semangat buat proyek kerjasama di seoul ini!!!", ceramah Yuki sepanjang kereta api kepada pacar.

"Betul betul betul. Bunda, setuju apa kata calon mantu Bunda!!", ucap Bunda diakhiri senyum tulusnya.

Al yang mendapat nasihat dari kekasih hatinya itu hanya dapat menyimak setiap tutur kata yg terucap dr bibir dengan polesan lipstik warna peach milik Yuki.

Teman HidupWhere stories live. Discover now