44. Kisah Kita

1.4K 162 12
                                    



Malam gaesss! Daripada bergalau ria dan panas hati dengan foto2 yg you know-lah bagaimana yg wara wiri bersliweran di IG.

Mending pada baca nih kelanjutan story...

Happy reading & enjoyed!
Semoga menghibur hati yg lara... 😉




Usia kehamilan Yuki memasuki 4 bulan. Dan untuk sementara waktu Yuki memilih cuti bekerja di butik Gorgeous miliknya. Tugasnya kini diampuh oleh Nindya karyawan kepercayaannya.

Namun, untuk urusan design mendesign busana masih Yuki lakoni di rumah. Gambaran busana pesta hingga wedding menjadi rutinitas Yuki dikala bosan mulai menguasai dirinya. Hal ini pun mendapat dukungan dr Al dan keluarga.
Asal Yuki tidak merasa lelah dan bosan.

Seperti saat ini Yuki sedang seriusnya menggambar gaun pesta pesanan sahabatnya, Ariel. Gaun ini akan dikenakan oleh Ariel di ajang penghargaan musik nasional. Jadi Yuki harus bekerja cerdas agar bisa menghasilkan gaun pesta sesuai yg Ariel pesan.

"Mbak Yuki, El pergi dulu ya!", longok El dibalik pintu ruang kerja Yuki.

"Mau kemana El siang bolong begini?"

"Itu mbak, mau nemenin Sasha ke mall."

"Ngapain?", kepo Yuki mode on.

"Mau beli itu Mbak apa kado buat temen hehe", ucap El kikuk.

"Oh gitu. Mbak boleh nitip sesuatu gak.."

"Boleh, boleh. Mbak mau nitip apa nanti El beliin?"

"Mmm apa yaa?", pikir Yuki keras.

"Nanti jangan lupa ya mampir ke Pablo pesenin Mbak cheese cake."

"Okey. Berapa Mbak?"

"Satu porsi aja, El."

"Siap. Yaudah Mbak aku berangkat dulu. Assalamualaikum!"

"Walaikumsalam..."

Satu jam berkutat dengan design busana. Yuki dilanda kantuk berlebihan. Pada akhirnya Yuki tertidur pd posisi duduknya. Dengan wajah yang menempel tepat dimuka meja kerjanya.

Al yang telah selesai crosscheck ke kantornya dibilangan cempaka putih langsung memilih pulang ke rumah. Jalanan yg macet membuat Al harus ekstra sabar. Padahal ia telah membayangkan sampe ke rumah dengan cepat dan menemui istri tercinta yg tiap menit Al berkirim kabar.

Entah mengapa semenjak Yuki mengandung buah cintanya, Al merasa terus menerus dilanda rindu. Beberapa jam saja tidak bertemu rasanya sudah tak karuan. Ingin rasanya Al miliki pintu ajaib doraemon itu. Sehingga bisa dengan sekejap melintasi ruang dan waktu.

Tin..tin..

Brekk!

Al telah tiba di teras rumah setelah berhasil menerjang lautan kemacetan jalan raya. Dengan menenteng tas dan jas yg disampirkan di pergelangan tangan. Ia pun melenggang masuk ke dalam rumah. Namun, nampaknya isi rumah sepi.

"Assalamualaikum!", salam Al tapi tak ada sautan.

"Assalamualaikum! Sayangggg...", teriak Al
kepenjuru ruangan.

"Sayangg.. kamu dimana? Suami tampanmu pulang nih...sa..yaanggg", ucap Al manis manja.

"El, lo lagi dikamar ya?", tanya Al mengetuk pintu kamar El.

"El !!!", ucap Al lagi dan lagi tak ada jawaban. Zonk..

"Yah, dikunci lagi pintunya!"

"Wadaw pada pergi kemana sih kok sepi?!", gumam Al lesu.

Teman HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang