- Evening

1K 181 101
                                    

[A/N]

Seperti biasa, klik bintang sebelum baca ^^ Enjoy!

.

.

-.-.-

.

.

"Lin."

"Lin, bangun dong. Ya ampun."

"Jadi ternyata selama ini kamu buffalo."

Bantal sofa melayang ke kepala Guanlin.

"Saya sudah bangun daritadi, kok." Guanlin mengucek matanya sambil senyum-senyum menyebalkan. "Hanya saja saya ogah membuka mata."

"Kenapa memangnya?"

"Mimpi saya terlalu bagus."

Seonho geleng-geleng kepala.

"Kamera yang kamu taksir akhirnya kebeli? Itu sih jangan dibawa tidur lagi, Lin. Diusahain."

"Bukan, ini bukan soal barang idaman saya."

Guanlin bangkit dari tempat tidur.

"Saya mimpi kita menikah juga, Yoo Seonho."

Kali ini sofa betulan yang melayang.

.

.

Bercanda. Jangan sampai hari bahagia ini berubah jadi satu episode Bones. Setelah puas menusuki perut Guanlin dengan sedotan, Seonho beralih ke depan sofa. Kembali sibuk menatap baju-baju yang sengaja ia jejerkan.

"Sudah yakin mau pakai yang mana?" tanya Guanlin.

"Kalau blazernya pink terus dasinya warna pink juga, norak nggak?" Seonho khawatir.

"Pakai motif polkadot dipadukan dengan topi sulap juga buat saya nggak masalah."

"Serius, ah!"

"Saya serius, kok."

"KITA MAU KE NIKAHAN KAKAK KAMU BUKAN MAU BIMSALABIM JADI APA PROK-PROK-PROK—"

"Marah-marah terus, nih?"

Guanlin maju dan menangkup pipi Seonho dengan tangannya yang besar.

"Maksud saya tadi, kamu nggak usah bingung-bingung. Baju apapun akan kelihatan bagus di kamu."

Gombal.

"Seenggaknya kamu nggak akan pernah buruk di mata saya."

Seonho membiarkan pria itu berlalu sambil terkekeh. Mau mengomel lagi juga sudah lelah. Masih pagi ini, Demi Dewa. Tapi jantung Seonho sudah tak karuan. Tadi dibuat capek ngebangunin, sekarang...

"Saya mandi dulu, ya."

Sudah selama itu mereka tidak bertemu sampai Seonho lupa laki-laki ini adalah pujangga kelas anoa.

"J-jangan lama-lama! Nanti telat!"

.

.

-.-.-

.

.

"Jangan ke depan-depan, ah, Lin. Malu."

Seonho menarik lengan Guanlin agar keduanya tidak beranjak dari tempat.

"Nggak mau kenalan sama Kak Jinyoung? Siapa tahu nanti lulus-lulus kamu direkrut—"

"Kan bisa nanti! Dia sudah di depan sana masa kita ganggu? Lagipula kalau sekarang aku...belum percaya diri."

Movie Buddy | GuanhoTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon