Part 18

773 52 1
                                    

"pergilah bersamaku" ucap Chanyeol tegas.

Tangan besarnya masih membekap gadis itu, membuat dirinya hanya bisa melihat pupil gadis itu semakin membulat mendengar perkataannya. Menatapnya beberap menit dengan tatapan menakutkan seperti itu.

"AGH" teriak Chanyeol.

Gadis itu akhirnya berhasil selamat dari bekapan Chanyeol setelah ia menginjak kakinya dengan sangat kuat.

"apa kau gila? Berhentilah melakukan hal bodoh Park Chanyeol". Walau ia setengah mati ketakutan, tapi keberaniannya tidak hilang.

"ya, aku benar-benar gila karenamu"

Darahnya berdesi dengan cepat dijantungnya begitu Yoo Mi mendengar kalimat itu. terdengar klise tapi ia merasa jantungnya digelitiki oleh makhluk-makhluk kecil yang bertebaran keluar dari sana. perasaan apa ini?

"berhentilah Park Chanyeol. kau benar-benar membuatku takut."

***

"kenapa lama sekali?" tanya Jisoo begitu melihat Yoo Mi muncul hampir 30 menitan.

"Mianhe".

Sepanjang perjalanan, yang dipikiran Yoo Mi terus terbayang ekspresi wajah Chanyeol ketika ia memohon padanya. Benar-benar tidak diduga, seorang Park Chanyeol memiliki ekspresi sedih seperti itu. Mengerikan. Kenapa ia jadi bodoh begini mudah sekali dipancing hanya dengan seperti itu saja. Yap, kau tidak boleh seperti dulu lagi Jung Yoo Mi. kuatlah.

"Jisoo-ya, hmm... apa kau tidak apa-apa?" tanya Yoo Mi hati-hati.

"kenapa?" tanya Jisoo heran.

"tidak, hanya saja kau tidak mengatakan apa-apa setelah bertemu dengan Chanyeol. Apa tidak apa-apa aku tinggal disini lagi?"

Sambil menatap Yoo Mi dengan ekspresi yang sulit diartikan, Jisoo kembali menyeruput mie instannya di atas meja.

"aku akan terus bersamamu sampai kapan pun. Jadi, jangan pernah pergi sendirian lagi. kau benar-benar membuatku kerepotan." Ucap Jisoo setelah menelan satu gumpalan mie instannya.

Yoo Mi tertawa pelan. Mengetahui sikap over temannya ini membuatnya sangat bersyukur. Dia benar-benar sangat beruntung mengenal Jisoo yang dengan senang hati mau membantunya.

"aku juga bisa menjaga diriku sendiri. kenapa kau terlalu peduli sekali? lagi pula aku baik-baik saja."

Walau sebenarnya didalam hatinya ia sangat ketakutan sekarang. yang dilakukan Chanyeol kemarin benar-benar membuatnya takut. "ya, aku benar-benar gila karenamu". Kenapa ucapan itu terus saja menghantui pikirannya sih? Orang itu benar-benar gila. Bagaimana bisa ia mengakui dirinya gila begitu. Yoo Mi menggelengkan kepalanya kuat-kuat, berusaha membuang pikiran gilanya sedari tadi. Jisoo menatapnya heran dengan kerutan dikeningnya.

"kau saja tidak tahu diri. Kau tahu, kalau saja kau bukan Jung Yoo Mi, aku sudah akan menendangmu keluar dari sini. Jadi hargailah sikap baikku ini. mengerti?"

Seulas senyuman terukir diwajah Yoo Mi yang ia buat seimut-imutnya untuk meluluhkan Jisoo yang sedang kesal melihatnya. Untung saja ia adalah Jung Yoo Mi.

"Jisoo-ya, apa memang benar kau yang dibalik semua atas kematian adik Chanyeol?" dengan hati-hati Yoo Mi membuka pembahasan yang sangat sensitif ini.

Sejenak ia ragu kalau Jisoo tidak ingin mengungkit masalah ini. Memang sih, ini waktu yang tidak tepat untuk membicarakan hal ini. tapi ia ingin mengumpulkan informasi agar ia bisa tahu titik masalahnya.

"aku tidak tahu". Jisoo menatap cup mie instannya yang sudah kosong. Rasa laparnya kini sudah hilang setelah ia memindahkan isi mie instan itu kedalam perutnya. Tapi ia jadi merasa mual ketika harus mengingat kenangan pahit itu. ia juga tidak bisa bilang kalau ia tidak bersalah, karena kenyataannya ia memang pernah dekat dengan adiknya Chanyeol.

Perasaan bersalahnya semakin menghantuinya ketika masalah itu belum berakhir sampai saat ini. kalau dipikir-pikir semua yang terjadi pada Yoo Mi adalah dia karenanya. Iya benar, semua karenanya.

***

Menikmati cuti yang hanya tinggal sehari lagi di apartment Jisoo membuatnya bosan. Bermain game, menonton TV, bermalas-malasan ditempat tidur, siapa yang tidak bosan melakukan kegiatan itu? memang siapa sih yang tahan rebahan diri di kasur seharian.

"drrrt". Tangannya langsung menyambar hanphonenya yang berada di atas nakas.

"yeoboseyo?" ucapnya dengan cepat.

"Aku Lee Hyeri. Bisakah kita bertemu sekarang?"

***

Untuk beberapa saat Yoo Mi hanya berfikir positif bahwa Lee Hyeri adalah teman dekat Jisoo ketika SMA dulu. ya itu yang dikatakannya tadi. Oleh karena itu Yoo Mi bersedia menunggunya di sebuah cafe. Tapi kenapa dia ingin bertemu dengannya ia pun tidak tahu, yaah setidaknya ia bisa berjalan-jalan keluar. Asal jangan sampai bertemu dengan Jisoo saja.

Tak beberapa lama seorang gadis berparas cantik menghampirinya. Dari tatanan busananya semua orang bisa menilai kalau dia gadis elit. Hyeri duduk disamping Yoo Mi setelah melemparkan senyuman sapanya padanya.

"maaf menunggu lama".

Melihat gaya berpakaian gadis itu membuat Yoo Mi minder, karena ia hanya bergaya seadanya, karena cafe ini tidak terlalu jauh dari apartmen Jisoo. Tapi dilihat semakin dekat begini gadis ini benar-benar sangat cantik. Parasnya seperti bidadari berhati lembut, sama seperti suaranya. Tak disangka, ia bertemu dengan gadis bidadari saat ini. dunia benar-benar hebat.

"maaf, aku tidak punya waktu banyak. Boleh kah aku bertanya sesuatu?" ucap Hyeri setelah memesam americano pada pelayan.

"ya tentu saja".

"apakah kau mengenal Park Chanyeol?"

Glek~~~

Darah Yoo Mi berdesir lagi. Kenapa tiba-tiba sekali ia bertanya tentang Chanyeol sih? apa jangan-jangan ia mendengar kabar itu? mengenai pertunangannya dengan Chanyeol? lalu untuk apa dia bertanya seperti itu?

"aku mengenalnya dari Jisoo. Hanya itu saja. Kalau boleh tahu seberapa dekat kau dengan Jisoo?" Yoo Mi balik bertanya yang lain, berharap ia tidak mengungkit-ungkit tentang Chanyeol lagi.

"bisa dibilang sangat dekat. Aku sering menghabiskan waktu bersama dengan Jisoo". Ucapnya sambil mengubah cara duduknya.

"kalau begitu, apakah kau tahu bahwa Jisoo pernah dekat dengan adiknya Chanyeol?"

Yoo Mi sangat berhati-hati sekali menanyakan hal itu. Apalagi ketika ia melihat air muka gadis itu yang tampak berubah. Apa dia salah menanyakan hal itu?

"aku pernah mendengarnya. Tapi aku tidak tahu hubungan mereka sebenarnya".

Yoo Mi membuang napas beratnya. Pertanyaannya ternyata tidak membawakan hasil. Kalau begini bagaimana caranya mengetahui seluk beluk kejadian sebenarnya? Apa ia harus menyewa detektif untuk bisa menyelesaikan ini semua?

"ngomong-ngomong, kau tidak bertanya siapa aku sebenarnya?"

Yoo Mi menatap gadis itu dengan ragu. Kenapa gadis ini percaya diri sekali. untuk beberapa saat Yoo Mi bisa merasakan aura aneh setelah menatap gadis ini. wajah bidadarinya seolah berubah menjadi malaikat pencabut nyawa dengan tatapan jijik di matanya, membuat Yoo Mi bergedik ngeri.

"bukankah kau temannya Jisoo?" ucap Yoo Mi sambil cepat-cepat memalingkan wajahnya kearah lain.

"aku adalah tunangannya Chanyeol". jawab Hyeri penuh percaya diri.

~TBC~

I'm Not Yours (Complete)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ