Kemarin duka sedang datang, ia datang untuk keluarkan air mata yang berdemo ria di dekat retina.
Air mata sedang berdemo karena hati yang dulu menampungnya sedang dalam tahap renovasi. Habis terkena badai terhebat sepanjang hati dibuat.
Lantai-lantai dan langit-langit di Hati sedang sangat rapuh, kemarin ada korban. Meninggal. Namanya harapan. Ia mati sia sia karena memilih tetap bertahan. Sehari setelahnya ada yang ingin makin memperparah hati. Namanya kenangan, makin rusaklah si hati.
Ya sudah. Di tutup saja.
Pasang tulisan "Sedang dalam tahap renovasi". Padahal belum ada tukang. Ya sudah. Buka lowongan saja.
Pasang tulisan "Butuh tukang, tidak perlu terbaik, cukup punya keahlian untuk tetap tinggal. Lelah. Dapat yang terbaik dalam segala hal, aku lupa, berarti dia juga terbaik dalam hal meninggalkan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika: Antidepresan (Monolog Orang Gila)
PoetryKalau diriku adalah rumah sakit jiwa. Terapisnya adalah kata, dan obatku yang kusajikan adalah sebagian kamu yang masih semu.