MotheX -2

8.6K 520 7
                                    

Di rumah sakit, Athena dan Bella langsung menuju ruang UGD. Dokter bilang kakaknya dan kakak iparnya kritis. Mamah Athena sangat cemas dengan anaknya.

"Sus gimana dengan keadaan anak saya sus." Setelah melihat suster keluar dari ruang UGD.

"Maaf bu keadaan pasien masih kritis, tapi pasien ingin bertemu dengan Athena dan Vania." Suster keluar dan menyampaikan pesan dari Maharani.

"Saya Athena sus dan ini Vania anak kakak saya."

"Silahkan masuk mba."

Mamah Athena menunggu di luar dengan cemas. Ia takut terjadi apa-apa dengan anak pertamanya itu.

Athena kaku melihat sang kakak terbaring dengan darah di kepalanya. Ia harus tegar untuk Vania, ia yakin kakaknya akan baik-baik saja.

*Ooeeeee eeeee... Eeeeeeee
Vania menangis kencang saat bertemu dengan Maharani.

"Va...n...nia.."

"Iya ka ini Vania, kakak harus bertahan unguknya ya."

"Ja...ga... Di...a ya de. Ang..ang...gap di..a a..nakmu." *Tiiiiiiiiiitttt

"Kak... Kakak bangun kaa..."

"Silahkan keluar mba, biar pasien menjadi penanganan kami." Ucap suster yang berada di ruang UGD

Vania terus menangis dalam gendongan Athena. Ia pun tak bisa menahN tangisnya.

"Sayang jangan nangis ya, Vania sedih ya mamah sakit."

*Oeeee...eee
"Vania cantik, harus diam ya. Vania tidak sendiri sayang. Vania sama mamah Athena ya."

Athena masih bersaha menenangkan Vania yang menangis. Athena pun diberikan susu oleh suster yang berada di rumah sakit tersebut. Karna melihat Vania yang tak kunjung berhenti menangis jadi suster itu memberikan Vania susu dari rumah sakit.

Athena memberikan susu yang di berikan suster pada Vania. "Sayang minum ya susunya, Vania diam ya. Ada mamah disini, Vania akan mamah jaga sesuai dengan amanat mamah Vania ya." Athena berbicara pada Vania seolah bayi itu mengerti.

Sang mamah yang melihatnya pun merasa iba. Ia tau bahwa kakaknya pasti menitipkan anaknya bersama Athena adiknya. Bella Ragu akan keputusan Maharani anak tertuanya. Namun ini adalah takdir Tuhan dan Maharani percaya adiknya.

Beberapa menit berlalu, dokter keluar dengan berita bahwa Maharani dan suaminya telah tiada. Bella langsung jatuh pingsan mendengarnya. Athena yang menggendong Vania tidak bisa berbuat apapun kecuali mengikuti suster yang mendorong mamahnya masuk dalam ruang rawat.

Athena harus tenang dan mengurus semuanya satu peraatu. Pertama yang ia lakukan adalah menghubungi Rina sahabatnya. Ia yakin Rina dapat membantunya mengurus segala yang kakaknya butuhkan di peristirahatan terakhirnya.

"Hallo Rina."

"Iya Ten ada apa."

"Rin ke rumah sakit sekarang Rin, gua butuh bantuan lo."

"Lu kenapa Ten?"

"Kak Maharani dan suaminya meninggal, mamah pingsan dan bokap belom pulang. Tolongin gua urus administrasi untuk pemakamannya Rin."

"Oke gua bantuin, tunggu gua ya."

"Sip makasih Rin."

"Sama-sama Ten." Telpon pun terputus. Athena kembali ke ruang rawat mamahnya, dilihat mamahnya belum juga sadarkan diri. Kata dokter mamahnya hanya shock dan akan sadar dalam beberapa jam.

Athena memilih untuk ke tempat administrasi masih dengan Vania yang berada di gendongannya. Sekarang Vania sedang tertidur, hingga Athena bisa tenang mondar mandir. Athena lupa untuk menyuruh Rina membawa Trolli. Akhrinya Athena menghubungi bodyguarnya di rumah dan menyuruhnya membawa Trolli bayi.

MotheX [MadhaX] [COMPLETED]Where stories live. Discover now