MotheX-9

7.1K 377 8
                                    

Sesampainya di rumah sakit Athena berlari menuju ruang UGD.

"Mamaaaahhh..." panggil Athena saat tiba di depan ruang UGD.

"Maaf ya mba silahkan tunggu dulu di luar. Dokter sedang memeriksa mamah anda." Ujar suster menghalangi Athena

"Anak saya gimana sus?" tanya Athena

"Anak mba juga sedang di periksa, semoga semua baik-baik saja ya" sahut suster

"Ran, sudah tunggu sini dulu ya" Bagas mencoba menenangkan Athena saat sudah bisa mengejarnya.

"Gua gak bisa santai gas, mereka di dalem gas hiks.... Hiks..." tangis Athena pecah di pelukan Bagas, trauma yang dulu perlahan hilang kini mulai muncul lagi. Badannya bergetar hebat.

"Udah Ten tenang ya" Bagas memeluk Athena untuk menenangkannya.

Sedangkan Rina mengurus semua tentang perusahaan, meminta pak Budi agar mengurus segala masalah di singapore dan juga menerima telfon dari rekan kerja Athena yang menggagalkan meeting sepihak.

Tak lama berselang suster keluar dari ruang UGD "Keluarga Vania dan ibu Bella" panggil suster

"Saya sus, gimana keadaan mamah dan anak saya?" tanya Athena

"Silahkan bu, dokter mau bicara" suster Tina yang tertera di name tag nya mempersilahkan Athena.

"Yuk Ran kita masuk" Bagas masih memegang Athena yang masih sesegukan.

"Dok, ini keluarga ibu Bella dan Vania" ujar suster pada dokter yang menangani Bella, mamah Athena dan Vania, keponakan Athena.

"Silahkan duduk bu, pak. Maaf dengan siapa?" tanya Dokter

"Saya Maharani Dok, anak dari ibu bella dan mamah dari Vania. Gimana keadaan anak dan mamah saya Dok?"

"Kalau ini?" Tanya sang Dokter

"Ini teman saya dok"

"Oh, baiklah. Jadi gini bu, keadaan Vania baik-baik saja. Terdapat luka-luka dan patah di kakinya karna terjepit dan shock saja makanya pingsan. Mungkin beberapa jam lagi akan sadar." Dokter menjelaskan keadaan Vania

"Syukurlah, makasih Tuhan" Athena bersyukur "Lalu bagaimana dengan keadaan mamah saya Dok?" tanya Athena lagi

"Keadaan ibu Bella cukup parah bu, ada patah di tangan kanannya dan kaki kanannya juga ada benturan di kepalanya yang membuat ia koma." Jelas Dokter Laura yang di ketahu namanya dari nama yang terpampang di mejanya.

"Ya Tuhan mam_ah__" sahut Athena yang jatuh ke pelukan bagas dan pingsan.

"Loh Ran... Ran.." panggil Bagas

"Taruh ke ranjang pak, biar saya periksa keadaan ibu Rani" ujar Dokter sigap

"Baik Dok"

"Hmmmm, ibu Rani hanya shock dan cemas. Biarkan ia istirahat dulu, Vania sudah kami pindahkan ke ruang rawat ya pak."

"Bisakah Rani jug Di pindahkan ke ruang rawat Vania Dok?" tanya Bagas

"Bisa pak, biar nanti saya bilang sama suster ya" ujar Dokter Laura

"Terimakasih Dok"

Bagas dan Rina mengurus administrasi Vania dan Bella, juga Athena. Di dalam ruang VVIP terdapat Athena dan Vania yang di satukan dalam ruang yang sama dan ranjang yang bersebelahan. Terlihat raut wajah khawatir dari seorang Athena. Wajah yang pucat pasi menghiasi wajahnya.

Rina menghampiri anak yang sudah ia anggap keponakannya sendiri. Kepalanya yang terluka dan kaki yang patah serta wajah yang pucat menghiasi wajahnya.

"Mamah" Athena tersadar dan memanggil mamahnya.

"Ten"

"Mamah mana Rin? Mana?" tanya Athena

"Tenang Ten, mamah ada di ruangan lain." Jawab Rina

"Vania, Vania mana?" tanya Athena

"Dia disini, disebelah lo"

"Vania sayang, mamah disini nak. Bangun sayang" ujar Athe berpindah ke kursi di sebelah Vania.

"Semua pasti baik-baik aja Ten, sabar ya"

"Hiks... Hiks.... Hiks" Athena terus menangis di pelukan Rina, sedangkan Bagas hanya diam dan duduk di sofa yang tak jauh dari ranjang.

"Sabar ya, Vania akan sedih jika lihat mamahnya sedih"

"Hiks, Vania hiks... Aku gagal Rin, aku gagal jadi orang tua buat Vania" ujar Athena sedih sesegukan

"Enggak Ten, elo udah baik menjaga Vania kok. Ini hanya ujian kecil Tuhan buat elo." Jelas Rina

"Tapi gak mungkin Vania kaya gini kalau gua baik jaga dia Rin hiks...hiks"

"Udah iih elo tuuh ya, sekarang yang dipikirin tuh Vania sama mamah. Doain mereka sembuh, jangan mikir yang aneh-aneh. Cengeng banget si boss" ujar Rina mencoba menghibur Athena

"Elaahh, kenapa sih saat sedih elo malah kaya gitu hiks hiih" keluh Athena masih dengan sisah tangisnya

"Hahaha lagian, jelek tau gak lo. Tuh diliat Bagas dari tadi, gak malu apa lo?"

"Heh, ngapain dia disini?" tanya Athena

"Ngeliatin boss cantik nangis" sahut bagas masih dengan pose duduk nya di sofa.

"Siapa yang nanya lo?" sahut Athena kesal

"Lah, tadi nanya gua ngapain" jawab Bagas enteng

"Mah... Maah" panggil Vania lemah

"Ya sayang mamah disini, Vania apa yang sakit sayang?" tanya Athena

"Semuanya mah" sahut Vania

"Mamah panggil dokter ya sayang sebentar ya"

"Rin tolong panggil dokter Rin"

"Siap ibu boss" jawab Rina seraya pergi keluar ruangan dengan hormat.

Gak butuh waktu lama Dokter pun datang "Semoga semua baik-baik aja ya Tuhan" Batin Athena

"Gimana dok?" tanya Athena

"Semua baik kok bu anaknya, tinggal pemulihan aja." Jawab Dokter Laura ramah

"Makasih ya dok"

"Sama-sama bu"

Athena sedikit lega karna tak terjadi hal yang parah dengan Vania. Semua yang di alaminya dari dulu membuat Athena sedikit parno. Ditambah dengan kejadian kali ini, membuat Athena lebih was-was 2x lebih ekstra. Ia hanya punya mamahnya, Vania dan Rina. Athena gak bisa membayangkan jika ia harus kehilangan keduanya.

Sejak Vania sadar, Athena tak pernah hilang dari pandangan Vania. Setelah ia pastikan Vania istirahat, Athena beralih ke ruangan sang mamah.

"Mamah"

Bersambung....

MotheX [MadhaX] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang