MotheX-11

5.8K 356 1
                                    


"Dimana ini?"

"Rina" panggil Athena

"Mamah" panggil Athena lagi

Ruangan dengan semua serba putih, Athena bingung dimana dia berada. Ia terus memanggil mamahnya dan Rina, tetap nihil. Athena terus berjalan sampai cahaya di ujung penglihatannya. Ia masuk cahaya itu dan terdapat pemandangan indah seperti di bukit dengan danau dan pohon tinggi serta bunga-bunga. Athena melihat ada yang duduk di bangku dekat danau.

"Mamah" panggil Athena saat ia melihat sorang wanita mirip mamahnya duduk di bangku itu.

"Hay sayang" sapa Bella

"Mamah kok ada disini? Mah pulang yuk" ajak Athena

"Mamah belum bisa pulang sayang, mamah mau ketemu papi ajah."

"Papi?" tanya Athena

"Ya papi"

"Athena sayang" panggil Dirga di belakang Athena

"Papi" panggil Athena pada sosok papinya yang berada di belakangnya.

"Anak papi sudah besar ya, sudah bisa jaga mamah" ujar Dirga

"Aku belum bisa jaga mamah pi, hiks maafin aku" jawab Athena menangis di pelukan sang papi

"Papi tidak menyalahkanmu nak, jadilah anak yang kuat. Semua sudah di takdirkan tuhan, kamu gak salah. Jangan menyalahkan dirimu sendiri" sahut Dirga seraya menghapus air mata di pipi putrinya.

"Thena sayang, mamah mau bicara. Duduklah sini bersama mamah dan papi."

"Yuk" ajak Dirga seraya duduk di samping Athena, disisi sang istri.

"Ada apa mah?"

"Thena sayang, kamu harus bahagia. Mamah tau ini sulit, tapi ini waktunya mamah pergi nak." Ujar Bella sepelan mungkin

"Gak mah, jangan tinggalin aku mah hiks" tangis Athena pecah di pelukan sang mamah.

"Sayang, selama ini mamah sudah menjagamu hingga kamu sebesar ini. Sekarang waktunya mamah pergi dengan papi. Kamu harus bisa menjaga dirimu sendiri dan juga Vania. Mamah yakin kamu pasti bisa ya sayang" jelas Bella

"Gak mah, aku gak mau. Selama ini mamah yang menguatkan aku saat kakak dan papi pergi. Aku jalani semua untuk mamah dan Vania"

"Sayang, mamah tau selama ini kamu sudah berkorban buat kami semua. Ini waktunya kamu bahagia nak. Kami ingin kamu bahagia maka dari itu mamah pergi. Agar tak ada lagi pengorbanan yang kamu lakukan untuk mamah. Agar takan ada air mata yang kamu sembunyikan dari mamah nak." Jelas Bella

"Mah, Athena bahagia kok" elak Athena

"Sayang dengar papi" ujar Dirga mengubah posisi Athena menghadapnya.

"Mamahmu akan tetap bersamamu sayang, disini" ujar Dirga seraya menaruh tangannya di atas tangan Athena dan diletakan di atas dada anaknya.

"Sama seperti papi yang selalu ada di hatimu nak, percayalah semua adalah takdir Tuhan. Kamu sudah cukup dewasa, carilah lelaki yang akan menjagamu."

"Tapi aku belum punya calon pi hiks hiks" ujar Athena sesegukan dalam tangisnya

"Bagas adalah lelaki baik Ten, bahagialah sama dia. Mamah ingin melihatmu bahagia dengannya." Sahut Bella

"Tapi mah__" tolak Athena

"Gak ada tapi-tapian Ten, mamah harus pergi. Mamah ingin kamu bersamanya, jangan buang-buang waktu. Mamah ingin kamu bersama dia, menikahlah dihadapanku." Pinta Bella

"Papi pergi ya sayang" pamit Dirga

"Papiiii" teriak Athena

"Mamaah" panggil Athena karna melihat kedua orang tuanya pergi menjauh.

"Mamah" panggil Athena lagi saat terbangun dan melihat mamahnya masih terbaring di kasur.

"Ternyata hanya mimpi" gumamnya

"Tapi apa mamah ingin aku benar menikah dengan Bagas mah? Apa itu yang mamah ingin? Mamah ingin bahagia?" tanya Athena pada mamahnya.

Athena pun pergi keluar ruangan dan masuk ke ruangan Vania untuk mengambil hp nya.

Tut Tut Tut

"Hallo Gas"

"........."

"Boleh gue minta sesuatu?"

"........."

"Gue mau lo nikahin gue"

"_____"

"Hallo Gas"

"Gas, ko diem"

"Hallo Ga___"

Tuuuuuutttt.... Sambungan telfon tertutup.

Bersambung....

Hay, makasih yang udah mau baca MotheX.
Jangan lupa vote, vote dan vote ya.
Makasiih samua

MotheX [MadhaX] [COMPLETED]Where stories live. Discover now