Khawatir (2)

93 6 0
                                    

"Ko lo ngomongnya gitu si?" Ucap Syaffiq sambil tertawa renyah.

"Bukan gue, tapi lo!kenapa lo harus ngomong kaya gitu?gue tau tiap yang hidup pasti bakal mati, tapi lo itu ngomong udah kaya ga punya harapan lagi!" Teriak Vinny dengan mimik muka yang sedih.

Hp Vinny terus bergetar namun Vinny tak menggubrisnya.

"Vin angkat dulu mamah lo" Ucap Syaffiq dengan baik-baik.

"Lo pengen gue angkat telpon dari mamah dulu?sementara lo ga pernah ngurusin mamah lo?" Vinny tersenyum renyah.

Syaffiq merasa tertekan dengan ucapan Vinny barusan, ya memang dia tidak terlalu dekat dengan ibunya tapi bukan berarti dia benar-benar tak menyukai ibunya, sebenarnya Syaffiq itu sayang dengan ibunya namun ego yang membuatnya seperti ini.

"Bukannya lo tadi baru bilang kalo amarah ngebuat hal yang baik-baik aja jadi salah?"

"Bukannya lo bilang tadi lo siap dengerin apa curhatan gue?"

"Gue emang ga deket sama orang tua gue,Emang Vin!emang!tapi lo harus tau gue selalu ingin deket sama mereka tapi mereka ga bisa bareng sama gue!gue itu iri sama lo yang masih punya keluarga lengkap!gue iri!asal lo tau ya, gue cuman pengen lo ngehargain,ngebahagiain orang tua lo sama keluarga lo!karena semua yang terjadi ga akan ada yang tau,bisa aja orang tua lo atau keluarga lo atau gue bisa mati sekarang" Ucap Syaffiq dengan air mata yang sudah terlinang di pipinya.

Vinny hanya termenung dengan ucapan Syaffiq tadi.

Dan sedari tadi sebenarnya ibu Vinny telah mendengar semua percakapan mereka.

Namun ibu Vinny hanya berpura-pura tidak tahu, dia termenung saat mendengar ucapan Syaffiq.

Hingga akhirnya dia menelpon kembali Vinny, namun tak terjawab lagi.

Mamah (6) Missed call

Vinny yang merasa tidak enak dengan Syaffiq akhirnya ia berniat untuk menelpon balik ibunya.

Karena ibu Vinny tak mendengar deringan dari handphonenya itu, dia hanya bisa menyendiri di sebuah bangku luar kelas walau pun kondisi cuaca sedang hujan lebat, dan sudah menjelang maghrib dia tidak merasa risih.

"Jadi Syaffiq itu anak Aldi, kalau dia tau,mungkin dia tidak akan berteman baik dengan Vinny"

"Mah, kenapa ga kasih tau kalau udah dateng?" Ucap Vinny dengan terdengar samar karena suara hujan.

Namun, walaupun begitu ibu Vinny tetap mendengarnya.

Ibu Vinny pun menoleh ke arah Vinny dan memeluknya.

"Mah ada apa?" Ucap Vinny khawatir.

Ibu Vinny pun melepaskan pelukannya, dan menatap sebelah Vinny dan ternyata Syaffiq tidak ada.

"Vinny kamu sendirian?"

"Engga ko mah, tuh ada Sya-"

Setelah melihat di sekelilingnya tak ada lelaki yang sedang dia cari, dia merasa khawatir.

"Mah! Syaffiq kemana ya?" Ucap panik Vinny.

"Harusnya mamah yang tanya sama kamu, kan kamu tadi barengan dia"

"Yaudah aku cari ke kelas dulu yaa mah, mamah tunggu di mobil aja ya, bye mom" Ucap Vinny sambil mencium ibunya.

Stay HereWhere stories live. Discover now