Real and Kiss

15.2K 1K 38
                                    

Ini sudah seminggu sejak Sasuke memimpikan bocah blondenya. Sudah seminggu pula Sasuke tak bisa menuntaskan hasratnya dengan wanita mana pun. Bahkan, Sasuke tidak terangsang sedikit pun meski wanitanya menggodanya habis-habisan. Pun ketika ia mengecekkan kesehatannya ke dokter atas saran Hinata, salah satu partner seksnya. Dokter mengatakan ia sangat sehat. Lalu, dokter memberi saran bagi Sasuke untuk mencoba membayangkan hal-hal yang bisa membangkitkan libido. Apa pun itu. Jika satu dari sekian bisa membangkitkan libidonya dan membuat Sasuke junior bangun, maka tak ada yang salah dengan diagnosis dokter transgender bermata ular langganannya itu. Yang jadi masalah sekarang adalah objek yang membuat junior Sasuke bangun. Dan dimulailah keluh kesah Sasuke pada Orochimaru tentang kelainan seksnya di ruang kerja sang dokter.
"Kejantananmu sudah bisa bangun Sasuke?" tanya Orochimaru seraya memeriksa beberapa berkas kesehatan pasiennya.
"Hn," jawab Sasuke sambil mengetuk-ngetukkan ujung telunjuknya ke meja kerja Orochimaru.
"Jawablah dengan jelas, jangan menggumam aneh seperti itu!" tegur Orochimaru.
Sasuke berdehe pelan. "Kejantananku memang bangun, tapi..."
Orochimaru menghentikan kegiatannya memeriksa berkas pasiennya saat Sasuke dengan sengaja menggantung ucapannya. Dari balik kacamata minusnya, Orochimaru menunggu kelanjutan ucapan Sasuke.
"Tapi?" desak Orochimaru dalam tanya.
"Dia laki-laki."
Orochimaru tertawa keras sekali. Membuat pria err... waria minim ekspresi itu menampilkan wajah yang sangat langka untuk ia pertontonkan di muka umum. Tubuh kurus pucat itu terguncang di kursinya karena ledakan tawa yang tak mampu ia bendung. Sementara Sasuke, kesal setengah mati meski yang ditampakkan hanyalah wajah datar.
"Berhenti tertawa Orochimaru atau aku tutup bar gaymu itu!" hardik Sasuke tanpa punya niat untuk benar-benar menutup usaha sampingan Orochimaru.
"Ah.. mungkin ini yang disebut dengan karma. Baru sebulan yang lalu kau mengataiku dan Kabuto menjijikkan. Sekarang lihat bagaimana dirimu. Penismu layu meski para wanita itu mengangkang di depanmu, tapi langsung bangun karena seorang pria? Ckckck," Orochimaru berdecak, "kau memang sesuatu Uchiha.
"Diamlah. Saat itu kau dan Kabuto memang menjjikkan."
Orochimaru menyeringai ganjil. "Boleh saja kau bilang menjijikkan Sasuke, tapi lihat saja jika kau sudah merasakannya. Kau akan ketagihan."
"Apa yang bisa membuat ketagihan dari tubuh seorang pria?" tanya Sasuke seolah tak peduli meski rasa penasaran mulai tumbuh.
Dan tanpa menyadari rasa penasaran Sasuke, Orochimaru bercerita layaknya tukang sales panci di arisan ibu-ibu RT.
"Oh Sasuke kau tidak akan tau bagaimana rasanya lubangmu ditusuk sesuatu yang tumpul, besar, dan berurat. Itu sangat nikmat."
"Untuk apa ditusuk? Aku yang menusuk." potong Sasuke cepat. "Jangan samakan aku denganmu. Jika orang-orang di luar sana tau bahwa dokter kelamin dan kandungan yang terkenal kejam kepada calon dokter dan pegawai baru menjadi submissive, martabatmu pasti hancur."
Orochimaru tertawa terbahak. "Mereka tau orientasiku Sasuke, tapi memang mereka tak tau apa posisiku. Bottom atau top? Dan masalah itu aku yakin mereka tak ingin tau."
"Begitu pun denganku. Aku juga tak ingin tau," batin Sasuke menyesali ketidaksabarannya sebulan lalu hingga membuatnya menerobos ruang kerja Orochimaru dan melihat pria jadi-jadian ini ditusuk dengan posisi tidak wajar. Apa istilah inggrisnya? Ah, ya, Seated Wheelbarrow!
"Jadi begini," Orochimaru segera mengoreksi ucapannya.
"Sebagai dokter harus kukatakan bahwa lubang anal memiliki daya cengkeram yang lebih kuat daripada milik wanita. Kenikmatan yang kau peroleh saat berhubungan dengan wanitamu adalah remasan itu sendiri. Bagaimana jika anal bisa memberikan kenikmatan lebih dari itu?"
"Dan mengapa laki-laki?" tanya Orochimaru cepat sebelum Sasuke membuka mulut, "karena stamina yang kita punya memungkinkan melakukan seks berjam-jam. Meski harus kuakui sensasinya benar-benar memabukkan meski tak ada payudara menggelantung yang bisa kau remas, tapi ada yang lain yang bisa kau hisap dan kau pukul. Sebuah pentungan dan dua bola kembarnya."
Oh, sadarkan Orochimaru kini sesuatu dalam diri Sasuke menggelegak. Hanya letupan ringan, namun perlu dituntaskan.
"Dan kalau kau beruntung Sasuke, kau bisa mendapatkan partner dengan tubuh seperti perempuan. Di luar sana banyak kaum kita yang tercipta dengan tubuh seperti perempuan."
Sasuke menaikkan alisnya. Ia tertarik.
"Bayangkan, tubuh yang tak lebih besar dan tinggi darimu." ujar Orochimaru.

Naru, Are You Okay?Where stories live. Discover now