Naruto and Kumicho

10.1K 755 81
                                    

MAAF HIATUS DULU!! 🙏🙏


















Eh nggak ding, salah tulis. Wkwkwk. Happy reading. 😁😁✌️✌️😘

-----------------------------------------

"Kenapa perjalanannya jauh sekali?" gerutu Naruto.
"Hahhhh...mendokusai..." tambah si nanas kesal.
"Shikaaa kau tau jalannya tidak sih? Dari tadi kita hanya melewati sawah, keluar masuk kebun orang. Kita tidak kesasar kan?" tanya Kiba lelah.
"Tentu saja tidak," ujar Shikamaru lelah. Meski hanya berkunjung sekali, Shikamaru ingat betul kediaman utama Uchiha karena sawah dan kebun yang mereka lewati adalah tanah Uchiha. Begitu pun dengan hutan yang ada di sekeliling perkebunan ini. Semuanya milik Uchiha.
"Oi, Shika. Bukankah Uchiha itu kaya? Kenapa kau tidak minta dijemput mobil saja?" tanya Kiba tepat sasaran.
Demi pantat Kiba yang pagi ini terlihat begitu seksi, Shikamaru menggeplak kepalanya sendiri mengingat kebodohannya. Awalnya dia sengaja mengerjai kedua sahabatnya itu untuk berjalan kaki. Namun, niat itu luntur saat Kiba yang pagi itu mengenakan celana jins ketat berjalan di depan Shikamaru. Pantat itu sungguh...seksi. Hingga Shikamaru lupa untuk minta dijemput mobil dan malah keterusan berjalan.
"Ehem," Shikamaru berdehem. "Jangan jadi anak manja. Aku sengaja mengajak kalian berjalan agar tubuh kalian sedikit bergerak. Bukankah kalian jarang berolahraga?"
Kiba dan Naruto saling pandang. Keduanya mengangguk setuju dengan alasan Shikamaru.
"Yosh! Baiklah, anggap saja ini olahraga Kiba!"
"Hn!" Kiba mengangguk. "Semangat...semangat!"
Shikamaru mendesah lega begitu melihat keduanya mulai melangkah lagi dengan semangat. Setidaknya, otak cerdasnya mampu menutupi ketololannya barusan. Bahkan membuat mata malasnya berbinar terang karena di depan sana pantat Kiba bergoyang dengan semangatnya sama seperti empunya.

***

Juugo tertegun saat mendapati 'seekor rusa' yang tengah menguap malas. Sedikit jauh di belakangnya, 'seekor anak anjing' tengah ber-selfie ria mengingat pemandangan indah di sekitar kediamam Uchiha. Namun, Juugo tambah terkejut saat mendapati 'durian kuning' kesayangan tuannya tengah memandangnya takut-takut.
"Juugo," tegur Shikamaru. "Kami ingin bertemu Uchiha Sasuke. Tepatnya temanku Naruto ingin menemuinya."
Belum sempat Juugo menjawab, sebuah suara lembut mengalun menegurnya dari dalam kediaman Uchiha.
"Juugo, apa yang kau lakukan dengan berdiri di depan pintu gerbang?"
"Ah, kalian. Masuklah."
Begitu Shikmaru, Kiba, dan Naruto masuk, suara lembut tadi berubah jadi jeritan. Seorang wanita bersurai merah kini sibuk mencubit pipi tembam Naruto.
"Kyaaa, kau manis sekali. Kawaiii ne..."
"Ugh... Nee..chan.. hwen..ti..khan.. sa..khit..."
"Karin, hentikan. Dia..."
Lagi-lagi ucapan Juugo terputus. Kali ini dengan sendirinya saat anak buahnya yang tadinya berlatih bela diri sudah menghentikan kegiatan mereka. Wajah-wajah sangar itu melihat penasaran ke arah Naruto dan Kiba. Shikamaru? Lupakan, mereka tau siapa pemuda nanas itu dan perlu dicatat, Shikamaru tidak manis. Jadi, tak mungkin mereka tertarik.
"Siapa si durian kuning ini Karin-san?"
"Dia lucu."
"Si puppy ini juga."
"Ah, pipi anak anjing ini tembam."
"Lihat, matanya seperti anak anjing yang minta dipungut."
"Boleh dipeluk tidak?"
Dan suara-suara maskulin lainnya terus bermunculan sembari sosok-sosoknya yang kini sudah mengerumuni Kiba dan Naruto. Membuat kedua makhluk manis itu bergetar karena takut. Shikamaru dan Juugo pun sudah siap meledak. Bagaimanapun juga, Kiba adalah orang yang diam-diam disayanginya. Jangan harap bisa menyentuh Kiba walau seujung kuku pun. Begitu pun Juugo. Alasannya bukan karena perasaan, tapi nyawa. Kalau Sasuke tau, bisa-bisa..
"Hentikan!" teriak Juugo lantang.
Semua suara dan pergerakan pun terhenti. "Jangan ada yang mendekati atau menyentuhnya!"
"Memangnya kenapa? Dia pacarmu ya?" celetuk seorang lelaki dengan wajah menyeramkan.
"Dia malaikat milik kumicho."
"Oh, milik kumicho kita." ujar para anak buah santai sebelum tersadar.
"Kumicho..? EHHHH???"
Wajah-wajah jahil dan penasaran pun seketika memucat. Pemuda manis di hadapan mereka adalah properti milik sang Uchiha Sasuke. Sudah menjadi peraturan tak tertulis. Berani menyentuh, maka nyawamu taruhannya. Semua pun bergidik ngeri. Tak sanggup membayangkan bila kumichonya sampai mengamuk. Apakah dua pemuda ini milik tuannya? Atau hanya salah satu? Tapi yang mana?
"Yang mana?" sebuah tanya terlempar.
Juugo menghela nafas berat. Ditunjuknya sosok Naruto dan dengan cepat anak buahnya menjauhi Naruto.
"Karin lepaskan tanganmu." perintah Juugo lagi.
Dengan cemberut, Karin menjauhkan tangannya dari pipi Naruto. Padahal kan Karin masih ingin menoel dan mencubit pipi tembam Naruto.
"Jangan marah. Sebaiknya, kau urus saja Suigetsu. Sepertinya pacarmu itu mulai berulah."
Karin langsung mengalihkan pandangannya pada Suigetsu yang kini sedang menggoda perempuan mafia di salah satu sudut halaman Uchiha.
"SUIGETSUUUUUUU...MATI KAUUUU!"
Brakk!! Krakkk!!!
"ARGHHHH!!!"
"Maafkan aku atas penyambutan yang tidak menyenangkan ini. Mari, kuantar menemui Sasuke san."
Naruto menatap ragu ke arah Shikamaru.
"Pergilah Naruto. Juugo akan mengantarmu menemui Sasuke dengan selamat." Naruto pun mengangguk.
"Sepertinya aku perlu menghajar anak buahmu Juugo." ujar Shikamaru panas melihat Kiba mulai didekati banyak laki-laki.
"Terserah kau. Mari, Naruto."
Sepeninggal Juugo dan Naruto, Shikamaru segera menarik Kiba ke dalam pelukan.
"Berani mendekatinya, kalian mati."
"Shi..Shika.."
"Kita pulang puppy."
"Tapi Naruto..."
"Dia aman bersama Sasuke san. Kita pulang."
Tanpa membantah, Kiba mengikuti Shikamaru pulang. Tidak dengan berjalan. Seseorang sudah menyiapkan mobil. Begitu mobil yang ditumpangi Shikamaru pergi, barulah anak buah Juugo bisa bergerak bebas. Mereka menggerutu panjang lebar. Sialah Shikamaru dengan kagemane no jutsunya. Ya, sialan karena salah satu dari mereka kini harus semobil dengan Shikamaru. Shikamaru menggerakkannya dengan kagemane dan itu jelas menyebalkan.

Naru, Are You Okay?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang