1√ Daniel x Beauty

9.2K 411 19
                                    


Daniel termangu menatap berkas berkas yang ada di meja kerjanya. Dia tak mungkin bisa mengerjakan ini sendiri tanpa bantuan sekretaris. Sementara Vania, mantan sekretaris Ayahnya yang kini menjadi sekretarisnya nampak begitu tertekan bila berhadapan dengannya, hingga melakukan kesalahan dalam mengatur jadwal meeting. Semua itu sangat mempengaruhi moodnya dalam bekerja. Jujur saja, ia tidak suka memiliki sekretaris wanita, rasanya tak begitu nyaman.

Daniel menghela nafas, melonggarkan dasinya untuk kemudian membuka File data seluruh karyawan yang bekerja di Perusahaannya. Ia ingin mencari sekretaris Pria untuk menggantikan Vania. Ah bukan, Vania tetap akan menjadi sekretaris perusahaan, yang ia butuhkan adalah sekretaris khusus untuknya.

Di antara semua karyawan pria di perusahaannya, Daniel mendapati satu nama yang membuatnya tertarik. Kevin Antolin! Usianya sepantaran dengannya, Lulusan universitas ternama. Yang menarik adalah Mereka lahir di tanggal, bulan dan tahun yang sama. Ada mitos bahwa jika kita bertemu dengan seseorang dengan kelahiran yang sama, keduanya akan cocok satu sama lain.

Daniel segera menghubungi Vania, untuk memanggil Kevin datang ke ruangannya, dan semoga saja itu bukan sekedar mitos.

❤❤❤

SMU Nusantara

Nampak Bea sedang duduk termangu di taman sekolah. Hari ini ia malas ke kantin. Bukannya apa apa. Ia enegh melihat keakraban Agha dan Inka. Sejujurnya ia merasa patah hati. Bagaimana tidak, selama hampir tiga tahun ia memendam rasa terhadap Agha, berharap suatu saat teman sekelasnya itu membalas perasaannya, tetapi sampai sekarang yang sebentar lagi akan lulus SMA, Agha malah jadian sama Inka, adik kelasnya.

Bea menghela nafas berat. Selama ini ia sudah berusaha untuk mendekati dan mencari perhatian Agha. Sampai ia bela-belain ikut klub karate, klub pecinta alam dan juga klub sastra hanya supaya bisa lebih dekat dengan Agha yang notabene ikut ketiga klub tersebut. Sayangnya Agha hanya menganggapnya,....teman.

"Friendzone...aku terjebak didalamnya!" gumamnya sambil mengacak rambut berponinya, frustasi.

"Be..!" sapa sebuah suara. Bea menoleh.
"Hei Nad!" ujarnya kepada Nada, sahabatnya. Cewek kalem berkaca mata itu tersenyum teduh lalu duduk disebelah Bea.

"Sampai kapan kamu menghindar? Apa rasa patah hatimu itu lebih penting dari rasa laparmu? Mie Ayam kantin sedang menunggu untuk kau lahap. Ayolah Be... Agha pasti menyesal jadian sama Inka bukan denganmu, dan lagi cowok di dunia ini bukan Agha seorang." hibur Nada. Bea menghela nafas untuk kesekian kali.

"Dia tampan dan imut Nad...!"

"Kalau tua nanti juga jelek...!"

"Dia pintar Nad...!"

"Kalau tua nanti juga pikun!"

"Dia selalu wangi!"

"Kalau berkeringat pasti bau juga!"

"Tiga tahun aku menyukainya dalam diam."

"Itu salahmu kenapa tak kau nyatakan perasaanmu dari dulu."

"Lalu..."

"Move on lah!"

"Akan sulit karena kita teman sekelas!"

"Bee...dengar!" ujar Nada. Cewek kalem itu menghela nafas, mengenggam erat jemari tangan Bea.

"Bea...cinta kamu terhadap Agha adalah cinta yang datang karena terbiasa karena kalian teman sekelas. Biasa ketemu tiap hari, biasa ngobrol, makan dan ketawa bareng, belajar bareng. Lalu perlahan kita mulai merasa nyaman, seneng liat ketawanya, kangen sama wanginya, dan akhirnya naksir. untuk itu yang kamu butuhkan supaya bisa move on atau lupa sama perasaan yang menyenangkan itu adalah dengan fokus sama pelajaran dan bersikap normalah. Awalnya mungkin susah, tapi ya nggak ada salahnya dicoba, selain itu karena menghindar terlalu ekstrem, coba jaga jarak aja, Bukan berarti kamu jadi harus nggak makan siang bareng lagi atau berubah jadi pendiam, atau terus menghindar kayak yang kamu lakuin sekarang. Aku yakin dengan niat dan tekad yang bulat kamu pasti bakal bisa move on dari Agha. Jangan takut, selama dia bukan oksigen! kamu masih bisa hidup tanpa dia!" papar Nada panjang lebar membuat Bea terharu. Segitu sayangnya Nada terhadapnya. Beruntung sekali ia memiliki sahabat sebaik sebijak Nada.

Bea menatap Nada lalu memeluknya.
"Aku janji Nad bakal berusaha buat Move on dari Agha...thanks ya pencerahannya...kamu memang sahabat terbaik yang ku punya. Love you Nad!" ujar Bea bahagia.

❤❤❤

Bea POV

Sepulang sekolah, aku di paksa Nada untuk ikut lunch di Kafe langganannya bersama Uli dan Sasi, teman dari kelas lain. Awalnya aku menolak karena aku memang sedang galau mode_on. Tapi karena terus di paksa oleh ketiga trio reseh itu akhirnya aku luluh juga, apalagi Nada yang akan mentraktir kami. Dengan naik mobil Nada akhirnya kami pun menuju ke Kafe Andalas.

Dan disinilah kami berempat berada, duduk di pojokan kafe sambil menikmati menu makan siang. Pantas Nada suka banget nongkrong di Andalas, ternyata Ayam bakar specialnya enak banget. Rasanya hampir mirip sama masakan Mami.

"Ampuuuun ganteng bangettttttt!" ujar Uli histeris tertahan sambil melihat ke meja tepat disamping pintu kafe. Serempak kami bertigapun mengikuti arah pandangan mata Uli.

Seorang pria dengan sweater merah sedang duduk sendirian menikmati segelas kopi dan sebotol air mineral, sepertinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang pria dengan sweater merah sedang duduk sendirian menikmati segelas kopi dan sebotol air mineral, sepertinya. Pria itu nampak sibuk dengan smartphonenya.

"Dia manusia bukan? Kenapa bisa seganteng itu!" puja Sasi terkagum kagum.
"Ketampanannya di atas rata rata. Membuat sakit jantung kalau terlalu lama menatapnya." sahut Nada berdecak kagum. Ketiganya sampai ternganga mengagumi pria bersweater merah itu.

Aku melihat kesekeliling, pengunjung kafe yang lain yang mayoritas adalah kaum cewek nampak berkasak kusuk dan mencuri curi pandang ke arah pria itu.

Memang tampan sih, tapi bagiku Agha masih jauh lebih tampan.

Degh.

Mendadak jantungku terasa berhenti berdetak saat tanpa sengaja pandanganku berisi tatap dengan hawk-eyes nya. Sungguh mata itu membuat nafasku sesak. Tatapannya begitu tajam dan dalam, sekilas kulihat smirk tipis di bibirnya. Segera ku tundukkan kepalaku berpura pura sibuk dengan handphoneku.

"Aaahh dia melihat ke arah kita." bisik Uli senang.
"Oh my...sungguh pria yang cool!" timpal Sasi klepek klepek.
"Dingin dan misterius...seperti pangeran dari kegelapan!" puji Nada, sahabatku itu over dosis film horor nampaknya.

Aku mendesah pelan, mencoba menormalkan kembali detak jantungku. Tatapan pria itu bukannya membuat jantung berdebar tapi malah membuat jantung berhenti berdetak, lama lama aku bisa mati karenanya.

Aku masih menundukkan kepalaku sambil menikmati Ayam bakar spesial yang tak mungkin ku sia siakan. Tak kupedulikan kasak kusuk Uli, Nada dan Sasi yang masih melontarkan pujian kekaguman terhadap pria itu.

Bagiku, sejauh ini Aghalah laki laki terbaik, walaupun cintaku bertepuk sebelah tangan.

Bonus pict.

Agha

Pinjam pict

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Pinjam pict.nya dedek emesh kookie ❤😁

Bersambung...

✅Aku Dan Boss Kakakku (My Brother's Boss) (TAMAT) ✔Where stories live. Discover now