16. Plat B70 ... K

150K 7.7K 258
                                    

Malam ini Siena menunggu kemunculan Aini. Sejak pukul delapan malam dia sudah berada di kamarnya. Namun hingga pukul sebelas dia terjaga, Aini belum juga muncul.

"Ah, giliran ditungguin dia malah nggak datang," gumam Siena.

Dia baru saja akan terlelap menjelang pukul dua belas malam, saat udara di dalam kamarnya mendadak terasa sangat dingin. Padahal dia tidak menurunkan suhu pendingin ruangan.

Segera saja Siena merasakan kehadiran sesuatu di kamarnya. Dia bangun dan duduk di tempat tidurnya. Memperhatikan sekeliling. Tak ada penampakan yang terlihat jelas. Hanya hawa dingin yang terasa semakin menyengat.

Gorden yang menutup jendelanya bergerak-gerak seolah tertiup angin. Padahal Siena yakin dia sudah menutup jendela.

Dia turun dari tempat tidur, mendekati jendela bermaksud menutupnya. Tapi saat dia menyibak gorden, jendela itu masih tertutup.

Hawa dingin kembali menyergap. Siena memejamkan mata, dia merasakan angin berembus menerpa wajahnya. Saat angin itu reda dalam beberapa menit, dia kembali membuka mata. Di hadapannya, kaca jendelanya berembun.

Dia mengerjap, kemudian matanya sedikit membelalak melihat huruf-huruf yang muncul satu per satu di kaca jendela berembun itu. Seolah digores oleh jari seseorang yang tak tampak. Hingga membentuk satu kalimat : Terima kasih.

Siena tertegun. Lalu dari balik jendela muncul wajah Aini menatap Siena tanpa berkedip. Bibirnya yang pucat perlahan membentuk senyum.

Siena menelan ludah, bibirnya bergetar, ragu untuk balas tersenyum. Dia hanya mematung memandangi penampakan Aini yang makin lama semakin samar. Hingga akhirnya menghilang pelan-pelan seolah mengucapkan selamat tinggal.

Suhu kamarnya kembali normal.

Dia sudah pergi. Aini bisa pergi dengan tenang, ibunya sudah bercerita jujur tentang penyebab kematiannya, batin Siena.

Dia menghela napas lega. Besok pagi dia akan bercerita ke ibunya tentang kisah Aini. Dia akan menyarankan ayah dan ibunya harus mengadakan acara syukuran, mendoakan rumah ini agar dibebaskan dari segala gangguan. Mengundang tetangga sambil memperkenalkan diri sebagai penghuni baru rumah ini.

**========**

Note :

Buat yang baru baca cerita ini di wattpad, cerita ini sudah lama selesai di wattpad. Setiap kali ceritaku selesai di wattpad, nggak lama sebagian aku hapus. Karena itu usahakan ikuti ceritanya ketika on going. Tapi ada beberapa cerita yang aku biarkan tetap utuh di wattpadku ini. Yaitu cerita-cerita yang novelnya sudah lama terbit.

Kenapa yang di wattpad sebagian dihapus? Karena setiap kali aku selesai nulis cerita, pasti aku terbitkan jadi novel dan setelah jadi novel, ada surat kontrak perjanjian yang melarang isi novel dipublikasi gratis secara full, hanya boleh sebagian untuk kepentingan promosi. Buat yang baru punya wattpad dan nggak paham dengan aturan ini, semoga memahami dan nggak lagi nyalahin penulis. Yang salah, kamu baca cerita ini telat.  Bukan salah penulis. Penulis sudah pernah posting cerita ini full di wattpad.

Banyak perubahan di versi novel. Juga banyak bonus part. Semoga yang suka cerita ini mau juga baca novelnya. Di novel ceritanya lebih lengkap dan lebih seru. 😊

Novelnya sudah ada di toko buku Gramedia seluruh Indonesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Novelnya sudah ada di toko buku Gramedia seluruh Indonesia. Kalau kamu nggak nemu novel ini di toko buku Gramedia dekat rumah kamu, bilang aja ke pegawai toko bukunya kamu nyari novel ini.

Tebal 325 halaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tebal 325 halaman. Bonus 3 bab tambahan yang belum pernah diposting di wattpad.

Makasih ya buat yang udah baca, vote dan komen bilang suka cerita ini.

Novel ATKKM difilmkan oleh Maxima Pictures dan Unlimited Production.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam,

Arumi

Aku Tahu Kapan Kamu Mati (Sudah Terbit & Difilmkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang