ep. 10

102K 23.3K 3.3K
                                    

Happy Good Friday untuk kalian yang merayakan!
Gimana perasaannya ditinggal kekasih hati? Sekarang kekasih hati tersisa 17 orang doang.
Jangan lupa vote dan comment ya guys! Thank you!

Ready?

"Gue mau cari keberadaan Lucas siapa tau dia belom jauh dari sini." ucap Johnny.

"Saya ikut," ucap Jaemin.

"Saya juga," ucap Jeno.

"Gue juga mau ikut." ucap Jaehyun yang diangguki oleh Doyoung.

Mereka berlima akhirnya memutuskan untuk keliling sekitar villa dengan harapan bertemu Lucas yang masih hidup.

Walau rasanya itu tidak mungkin.

"Mark? Makan ya?" ucap Jungwoo yang khawatir karena suhu tubuh Mark mendadak naik dan sekarang ia demam.

"I'm not hungry." cicit Mark yang membuat Jungwoo dan Taeyong saling tatap sebentar dan seakan mengerti Taeyong keluar dari dalam kamar ketika Jungwoo mengisyaratkannya untuk meninggalkan dirinya dan Mark berdua.

"Walaupun kamu ga laper tapi setidaknya kamu harus makan, aku nemuin panadol. Lumayan buat nurunin panas kamu." ucap Jungwoo dengan sabar.

Mark menghela napasnya dan membuka selimut yang menutupi wajahnya yang sembab itu.

"Gimana caranya saya makan ketika sahabat saya sedang berjuang di luar sana?" ucap Mark yang membuat dada Jungwoo merasa sesak.

Jungwoo tau rasanya kehilangan. Ia pernah merasakan itu.

"Tapi apa kamu ga berpikir jika sahabat kamu itu jauh lebih sedih ketika tau dirinya berjuang di luar sana untuk kamu tapi kamu malah tidak mau berjuang untuk diri kamu sendiri? Untuk kesehatan kamu?" ucapan Jungwoo berhasil membuat Mark terdiam.

"Aku ga meminta kamu untuk makan sampai habis setidaknya perut kamu jangan kosong soalnya kamu perlu minum obat. Kalau udah selesai panggil aja ya? Nanti aku dateng lagi." Jungwoo menepuk pundak Mark kemudian keluar dari kamar.

"Gimana?" Jungwoo hampir saja terjengkang ke belakang karena Kun, Chenle, Renjun dan Winwin berada di depan pintu kamar.

"Entah dia bakal makan apa engga- kalian udah makan?" tanya Jungwoo yang diangguki mereka.

"Chenle, aku perlu lebih banyak stok obat. Apa di sekitar sini ada apotek?" tanya Jungwoo yang diangguki Chenle.

"Harus naik kendaraan tapi."

"Besok pagi temenin ya?" Jungwoo menepuk pundak Chenle sebelum meninggalkan mereka semua di depan pintu kamar.

"Lele-" Kun melanjutkan perkataannya dengan bahasa Mandarin. Winwin dan Renjun memang memiliki keturunan Chinese maka itu mereka mengerti apa yang dibicarakan oleh Kun.

"Itu mereka ngomong pake bahasa Mandarin serasa dunia milik mereka doang," sindir Taeil yang hanya dibalas kekehan oleh Taeyong.

"Terus lo iri dan mau ikutan ngomong pake bahasa Mandarin juga?" tanya Taeyong.

"Saya mah bisanya bahasa Jawa," ucap Taeil kemudian melanjutkan makannya.

Neo Culture Tawuran -NCTWhere stories live. Discover now