ep. 19

79.4K 18.2K 3.1K
                                    

Gua laper gais
Nyemil apa nih enaknya?
Cinta?
Kasih sayang?
Asam kromat?

Jangan lupa vote dan comment ya! Terima kasih, mwah!

Ready?

"Jeno," panggil Johnny yang tidak digubris oleh Jeno.

"Jeno, ini udah hampir satu hari full lo diem doang. Mana Jeno yang selalu bunuh zombie? Tadi kita di pom bensin di serang dan lo hanya diam bahkan hampir diserang." Jeno hanya menghela napasnya.

Johnny hanya berdua dengan Jeno di mobil sedangkan yang lain sedang mengantri untuk ke toilet entah mandi, buang air besar ataupun buang air kecil. Beberapa di antara mereka juga ada yang mengambil beberapa kebutuhan untuk sepanjang perjalanan ke rumah Taeil yang di jogja.

"Untuk apa saya hidup jika sahabat terbaik saya pergi begitu saja di depan mata saya. Saya melihatnya secara langsung. Saya harusnya bisa menolong dia tapi saya terlalu bodoh hingga lama berpikir,"

"Harusnya saya yang tertembak bukan dia. Saya harusnya jalan di belakang dia dan menolak ketika ia minta saya jalan mendahului dia. Saya bodoh. Saya egois. Saya tidak pantas mendapat seorang sahabat seperti dia." ucap Jeno yang sudah berderai air mata.

Johnny terdiam. Ia tidak pernah menyangka jika anak ABG seperti Jeno sudah memiliki pemikiran yang dewasa. Ia bahkan merasa dirinya pecundang ketika ia tau Lucas mati, ia tidak berbuat apa-apa. Menenangkan Mark saja tidak.

"I'm so sorry for your loss." Johnny menarik Jeno ke dalam pelukannya dan membiarkan Jeno menangis.

Untuk pertama kali dalam hidupnya ia merasakan rasanya memiliki adik. Ia merasa Jeno sudah seperti adik kandungnya sendiri. Ia bisa merasakan kesedihan yang Jeno rasakan.

Dduk dduk dduk

Jeno melepas pelukannya dan menoleh ke arah jendela. Mereka mendapati banyak zombie yang mengerubuni mobil mereka.

"Damn," ucap Johnny yang membuat Jeno menghapus air matanya dengan kasar.

"Mereka ga mungkin manjat- mobil gue ada sun roof semoga kita bisa keluar dari situ." ucap Johnny yang diangguki Jeno.
"Perkakas di belakang. Lo ambil satu tas gue bersiap buka sun roof." titah Johnny yang diangguki oleh Jeno.

Mobil mulai bergoyang karena di dorong oleh zombie yang mulai berdatangan.

"Keluar duluan." perintah Johnny yang digelengi oleh Jeno.

"Jeno-"

"Gue ga mau nanti lo yang berujung kenapa-kenapa." ucap Jeno.

"Gue ga akan kenapa-kenapa Jeno."

Jeno tetap menggeleng.

"Lo mau gue selamat?" tanya Johnny.

"Loncat ke arah kap mobil depan, bunuh beberapa boo boo yang lo bisa biar kita bisa lari ke dalam." seperti terhipnotis Jeno mengangguk.

Ia memegang tang di tangan kirinya dan ia memberikan sebuah tang kepada Johnny.

"Gue ga mungkin bisa membunuh banyak boo boo like you did." ucap Jeno sebelum akhirnya ia memanjat sun roof.

Neo Culture Tawuran -NCTWhere stories live. Discover now