31

3.4K 603 100
                                    

*Chanyeol POV*

Apakah kalian ada yang sepertiku? Aku harus menikahi orang yang paling ku benci? Bahkan berfikir untuk bertemu dengannya saja, aku tidak mau lagi. Tapi aku tidak punya pilihan lain. Aku tidak takut keluarga Do akan menghancurkan keluargaku lagi. Tapi aku masih punya perasaan. Aku harus bertanggungjawab. Aku tidak mau menjadi orang yang brengsek. Anak yang ada di perut Kyungsoo adalah anakku.

Keesokan pagi, aku pergi ke kantor keluarga Do. Sebuah gedung yang bertingkat-tingkat, mencakar langit. Aku belum sempat menghitung ada berapa lantai. Selama aku bekerja di keluarga Do, aku hanya sibuk untuk mengagumi anaknya.

Aku di antar menuju ruang pribadi keluarga Do. Sebuah ruangan besar, yang aku sama sekali tidak pernah masuk ke dalam. Disitu sudah hadir tuan dan nyonya Do, ada grandma, Kyungsoo dan beberapa pengawal dengan pakaian jas yang rapi.

Aku duduk di salah satu sofa mewah di ruangan itu. Di hadapanku, seluruh keluarga Do menatapku penuh minat. Aku menelan saliva ku dengan kesusahan.

"Jadi, bagaimana keputusanmu, Park Chanyeol?" Tanya grandma padaku.

Aku menarik nafasku dan bersiap mengeluarkan kalimat yang sudah ku siapkan sejak semalam, "Bagaimanapun, aku bukan seorang bajingan. Aku akan bertanggungjawab. Aku akan menikahi Kyungsoo."

"Kau memang calon menantu keluarga Do yang hebat. Grandma suka." Aku melihat grandma tersenyum puas saat mendengar jawabanku.

"Tapi, jangan memaksaku untuk membuat rumah tangga ini terlihat harmonis. Aku butuh waktu, dan aku ragu bisa melakukannya. Jika anak itu lahir dan aku masih tidak mencintai Kyungsoo, jangan salahkan aku jika menuntut cerai darinya. Dan, jika anak itu lahir, aku ingin tes DNA. Jika sampai anak itu bukan anakku, aku akan membunuh kalian semua."

"Mommy... Kyungie mau pulang saja..." Aku melihat Kyungsoo yang membenamkan wajahnya di punggung nyonya Do. Sedari tadi dia tidak ingin melihatku. Dia hanya bergalayut manja pada ibunya.

Pletak!

"Jaga ucapanmu, Park Chanyeol! Anakmu bisa mendengarnya dan kecewa padamu." Grandma kembali memukulkan tongkat saktinya di kepalaku.

"Appo..." Aku meringis kesakitan sambil mengusap-usap kepalaku.

"Sekarang kau yang mengambil alih." Grandma berkata lembut pada tuan Do.

"Bawakan berkas yang sudah disiapkan tadi." Tuan Do memerintah pengawalnya yang sedari tadi berjaga-jaga.

Beberapa pengawal membawa tumpukan berkas di hadapanku. Aku membelalakkan mataku. Apalagi ini?

"Ini adalah berkas perusahaan. Kau harus mempelajarinya." Tuan Do menjelaskan padaku.

"Apa maksudnya ini?"

"Kyungsoo adalah pewaris tunggal perusahaan Do. Saat kau menikah dengannya, kau juga akan menjadi pewaris. Bahkan mungkin kau akan memegang kekuasaan penuh akan perusahaan ini. Karena kau adalah kepala rumah tangga."

"Aku tidak mau." Aku menolak tawaran tuan Do.

Pletak!

Grandma kembali melayangkan tongkat saktinya padaku, " Kau gila apa bodoh? Siapa yang mau mengurus perusahaan nantinya?"

"Itu bukan urusanku."

Grandma sudah mengangkat kembali tongkat saktinya. Tapi buru-buru dicegah oleh Kyungsoo.

"Kami berharap banyak pada Kyungsoo. Dalama masa kehamilannya, mungkin dia tidak bisa melakukan banyak hal. Sementara daddy sudah semakin tua." Ku lihat tuan Do memelas dihadapanku.

 ᴘᴏᴏʀ ᴘʀɪɴᴄᴇ - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]Onde histórias criam vida. Descubra agora