AKUMA

275 31 2
                                    

Ya, dia adalah dirimu sendiri atau tepatnya separuh dari jiwamu. Dia terlihat tersenyum menyeringai kepadamu, dan kau dibuat ketakutan olehnya.

"Lama tak berjumpa (name)" Mata kanannya terlihat tajam menatap mata kirimu dari cermin.

"Sialan kau, kenapa ka-" Belum sempat kau menyelesaikan kau telah mendengar suara pintu yang dibuka, kau segera keluar dari toilet itu seolah tidak ada yang terjadi.

"Kenapa kau bisa kembali?"
"Seharusnya aku yang bertanya kepadamu kenapa kau mau berteman dengan mereka?" Kau berdecak kesal atas jawabannya

"Aku tidak akan menguasai tubuhmu, jika kau tidak memancingku. Kali ini aku beri kesempatan untukmu, tapi mulai sekarang aku tidak akan kembali tidur aku akan mengawasimu"
"Cih"

Kau segera masuk kedalam ruang guru yang berada di depanmu.

Tak sampai 1 jam, kau sudah keluar dari ruangan itu. Kau sungguh menyesal datang sendirian keruang guru itu pasalnya kau kini dipasrahi buku panduan yang berbeda tentang sistem pemerintahan di jepang yang tebal dan- banyak. Kau hanya sanggup membawa 5 buah buku ditanganmu namun sudah cukup untuk membuatmu kesulitan sekaligus menutupi pandanganmu.

Di dalam ruang guru masih ada 15 buku lagi yang harus dibawa, kau akan pergi ke kelasmu dan akan menyuruh teman-temanmu mengambil buku-buku itu. Bahkan karena buku yang kau bawa kau kesulitan untuk berjalan maupun menaiki tangga, berkali-kali kau hampir terjatuh karenanya.

"Satu kata untuk kejadian ini : RIBET"

Kau bahkan kesusahan dalam menaiki tangga, dan entah mengapa pada saat itu tidak ada satupun orang yang mau menolongnya.

"Sia-" Tiba-tiba 3 buah buku yang kau bawa melayang, setelah kau mengamati ternyata ada sebuah telapak tangan dibawah buku itu.
Sebuah surai merah indah menghiasi kepalanya, dan jas almameter membalut tubuhnya rapi.

"Are Akashi-san?"
"...." Kau merasa diabaikan olehnya, karena dia tidak menjawabmu bahkan tidak memandang kearahmu dia hanya berjalan didepamu sambil membawa bukumu dengan salah satu tangannya dan tangan yang lain me mbawa jas putih, buku tulis, kotak pensil dan penggaris. Kau menduganya telah melakukan eksperimen di laborarotium, karena jas yang ia bawa itu adalah jas laboratorium.

"Apakah hayaka-sensei memberi tugas di laboratorium?"
"...."

"Jika kau mengabaikanku akan ku tendang kau" Kau kesal atas perlakuannya kepadamu.
"....." Sekarang kau kesal bukan main dibuatnya.

"Kembalikan bukunya" Kau berusaha merebut buku yang ia bawa, tapi dia tetap berjalan sambil mempersulit perjuanganmu dengan mengangkat buku ke kanan dan kekiri bahkan ke atas agar kau kesulitan mengambilnya. Kau mengejarnya dan semakin berusaha mendapatkan buku itu karena saking geramnya.

"Akashi apa yang anda mau?" Dia menghentikan langkahnya seketika, dan membalikkan badannya menghadapmu. Dia membelalakkan matanya dan terlihat senyuman menyeringai menghiasi paras tampannya. Tentu saja dia akan mengeluarkan reaksi begitu, bahkan mungkin orang lain akan lebih terkejut lagi dibanding Akashi, begitu juga dengan kau

"Katakan kepada saya apa mau anda?" Yang telah mengatakan hal itu bukanlah kau tapi sisi lainmu, bisa kau pastikan bahwa mata kananmu sudah berubah menjadi emas dan Akashi bisa melihatnya dengan jelas.

"Mudah sekali memancingmu, Sungguh kau memiliki mata yang indah sekali" Akashi mulai mendekatimu, kau ingin mundur untuk waspada jika hal yang semalam terjadi lagi namun sayang sisi lainmu telah mengendalikan 60% tubuhmu. Kini kau hanya dia ditempat sambil menatap Akashi dengan tatapan tajam karena ragamu telah memilih menuruti sisi lainmu dibandingkan kau.

"Kau bertanya apa mauku? Aku hanya ingin bertemu denganmu pecundang" Kau bertanya tanya dalam hatimu kenapa Akashi bisa seperti itu.
'"Sayang sekali tapi kau salah orang" Sekarang kau mulai merasakan ragamu seperti semula. Manik matamu kembali menjadi semula, dan kau mulai menguasai dirimu kembali. Akashi tersenyum kepadamu sedangkan kau menatapnya dengan pandangan heran.

"Sore ja (aku pergi)" Dia menaruh 3 buku yang tadi ia bawa keatas kepalamu dan berjalan menuju kelasnya sambil melambaikan tangan kanannya membelakangimu.
"(Name)-chan apa yang kau lakukan di luar sini" sahabatmu Nayu membuyarkan lamunanmu.
Kau masih terheran heran dengannya bahkan kau sampai tak sadar jika ada buku di kepalamu dan sekarang kau ada di depan kelasmu.

"He??"










"Heeeeee"









*****

"Hei, Akuma apa kau takut dengan Akashi-san?"

±±±±±±±

Mohon Kritik, saran, Vote, dan Share ya!!!
Onegaishimasu!!!

Akashi x reader  (perfect)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang