Bermain BASS

290 31 3
                                    

"Akashi-san, apa kelasmu sudah memutuskan untuk festival sekolah?"
Kau berusaha untuk mencari spoiler dari Akashi, yah walaupun kau tau sendiri seberapa kecil dia membocorkannya.

"Sudah"
Kau merasa bahwa Akashi sudah mulai melunak dan tak ketus lagi kepadamu.

"Apa yang kalian pilih?" Ucapmu dengan semangat.
"Apa aku harus memberi taukannya kepadamu?"

Bruk~
Kau merasa seperti jatuh setelah diterbangkan sangat tinggi.
"Dasar pelit"

Tak ada jawaban dari Akashi, membuatmu semakin kesal dengan pria irit omong ini.
"Menurutmu aku harus membuat apa? Rumah hantu? Rumah cosplay? Cafe maid?"
"Tidak semua"

"Eh, kenapa? Lalu apa?"
"Patuhi perintahku, terserah kalian membuat apa asal kau mendapat persetujuan dariku"
"Tunggu, kau tak berhak melarang mereka Akashi-san bahkan osis pun tak mempunyai wewenang untuk menentang keputusan kelas"

"Tapi aku masih berhak melarangmu (name)"

Jedar~

Kau teringat kedudukannya sebagai tunanganmu membuatmu terdiam membeku. Kau tak ingin hubungan kalian hancur dan menyebabkan ayahmu memarahimu jadi kau lebih memilih untuk menurutinya.

"Baiklah, kalau begitu aku meminta izin untukmu. Aku akan menjadi tuan putri dalam drama Cinderella untuk pertunjukkan kelas, apa kau-"
"Tidak"

"Bagaimana dengan saudara tirinya?"
"Tidak"

"Bagaimana dengan pertunjukkan musik? Aku akan bermain piano"
"Tidak"

"Lalu aku harus apa Akashi-san!!??"
"Bass"

"Aku tidak terlalu bisa bass, tapi baiklah akan aku co-"
" Bantu Angkat Sound System"

★★★★★

Kau meringkuk di mejamu, pelajaran yang sedang berlangsung ini membosankan bagimu. Dengan dongeng ocehan gurumu dan balutan hangat sinar matahari membuatmu mengantuk. Kau tak ingin mendapatkan hukuman dari gurumu karena tidur di kelas jadi kau memilih untuk memikirkan konsep kelas untuk festival kelas.

Tapi kau bingung, semua hal yang ada di pikiranmu sudah ditolak oleh Akashi. Sebenarnya kau ingin mengabaikannya, namun kau teringat saat pesta minggu lalu karena kau membantahnya. Jadi kau lebih memilih untuk menurutinya, agar kau tak mendapatkan hal yang lebih buruk dari waktu itu.

Disisi lain kau masih kesal dengannya karena dia malah menyuruhmu untuk membantu angkat sound system. Kau mengira bahwa Akashi menyuruhmu untuk menjadi kuli di masa depanmu. Kau tak habis pikir dengannya yang sangat egois.

Kau memejamkan matamu agak lama karena merasa lelah.

Seseorang memukul kepalamu dengan sudut buku dengan keras membuatmu membuka mata karena kesakitan.

"(Last name) (Name)-san. Beraninya kau tidur dikelasku"
"Tapi sensei, aku hanya memejamkan mataku aku tidak tidur"

"Keluar kelas sekarang!!"
"Tapi sensei -"

"KELUAR!!!"

Kau mengangguk pasrah dan berjalan keluar kelas dengan lemas. Kau perhatikan teman-temanmu malah menatap kasian padamy, padahal ketua kelasmu selalu tidur di kelas namun dia tak pernah kena hukuman. Tapi saat kau hanya memejamkan mata cukup lama membuatmu kena hukuman. Dalam hati kau berteriak tak terima.

Kau keluar kelas dan menghempas tubuhmu untuk duduk di kursi depan kelas dengan keras melampiaskan kekesalanmu. Ini adalah pertama kalinya kau dihukum selama kelas 1 Sma ini. Kau tidak bisa membayangkan berapa jam dan apa saja yang akan disita oleh kakak maupun kedua orang tuamu jika mereka mengetahui hal ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Akashi x reader  (perfect)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang