Tanpa Judul aja lah

251 29 7
                                    

Saat ini kau sedang berada di atap, dengar aerphone di telingamu dan hp di tangan kirimu. Tangan kananmu sedang menompang dagu dan tangan kirimu kau sampirkan keluar pagar. Kau sendirian disini, bukan karena kau sedang ada masalah namun kauj hanya sedang mencari udara segar karena dikelasmu sedang sangat rusuh. Dengan ditemani alunan lagu Love is beautifull pain dan semiliru angin itu membuatmu sangat tenang dan tanpa sadar tersenyum sendiri.

"(Name)-chan?" Kau merasakan kehadiran seseorang dibelakangmu,jadi secara refleks kau membalikkan badanmu. Setelah kau berbalik disana sudah terpampang wajah sahabatmu yang terlihat kaget. "Lucy-chan?" Kau melepas aerphone yang kau kenakan

"Kenapa kau disini?" Dia menghampirimu dengan wajah keheranan.

"Seharusnya aku yang bertanya kepadamu" kau tersenyum kepadanya dan menyandarkan tubuhmu ke pagar. Setelah melihatmu tersenyum dia menghentikan langkahnya menatapmu. Entah mengapa keadaan berubah menjadi canggung. Sepi. Hanya semilir angin yang terdengar. Saat ini kalian sedang berada di atap kelas akselerasi, jadi seharusnya yang keherannya itu kau tapi sahabatmu itu keringat bercucuran menghiasi wajahnya.

"Ingin ke cafe saat pulang sekolah nanti?" Kau membuka pembicaraan karena kecanggungan itu. Usulmu itu diangguki oleh Lucy, dan kau tersenyum menanggapinya. "Jaa (dah) kalau begitu aku pergi dulu ya" Kau berjalan melewati Lucy, dan ketika kau tepat berada di sampingnya kau berkata "Jangan sampai menyesal ya" kau tersenyum sambil menepuk pundak sahabatmu itu.

"Semangat Lucy-chan" teriakmu agak keras saat keluar dari atap sambil mengepalkan tangan ke udara.

★★★★★

Kau berjalan dengan Lucy menuju cafe yang berada di dekat SMAmu yang biasa kalian kunjungi ber-4, ato ber 5. Berbeda dengan saat kalian berada di atap, saat ini kalian sangatlah akrab satu sama lain. Setelah sampai di cafe kalian memilih tempat di lantai 2, karena di sana lebih sepi daripada lantai 1.

Kalian memesan makanan yang selalu kalian pesan saat datang ke cafe itu, kau dengan pancake dan jus jerukmu sedangkan Lucy rainbow cake dan alpukat jusnya.

Kalian membicarakan banyak hal, baik tentang sekolah maupun kenangan kalian selama ini. Hari ini Rissa dan Nayu sedang menjadi perwakilan kelas untuk acara yang diumumkan kemarin.

"Kau tak ikut menjadi perwakilan kelas?"
Kau dengar dia menghela nafas kasar

"Jika saja aku tidak ada urusan dengan orang itu, mungkin aku akan pergi menyusul Rissa" Dia meminum jusnya untuk meredakan amarahnya yang tiba tiba datang.

"Apa sudah mengungkapkan perasaanmu yang sebenarnya kepada Zen?" Seketika dia menyemburkan jusnya ke wajahmu.

Byurr~

Untung saja kau dengan sigap menutup matamu, jadi jus itu tidak sampai masuk ke mata mu. Kau menghebuskan nafas kesal atas kejadian tersebut, sedangkan Lucy. Dia panik, dia segera mengambil tisu basah dari tas serba adanya. Serba ada? Ya, bisa dibilang dia mirip dengan doraemon karena semua ada dalam tasnya. Lagipula karena dia tidak kuat membawa toko serba ada, jadinya dia malah membawa tas serba ada.

Dia mengusap wajahmu dengan tidak elite nya, dia menekan wajahmu sangat keras di bagian hidung saat mengelap. Mirip, sangat mirip seperti Lucy berusaha untuk menghilangkan hidungmu, atau bahkan wajahmu.

Kau mengulurkan tanganmu, meng kodenya agar diberi tisu. Tapi sayangnya dia tidak peka dan malah memberimu sendok. Kau hanya tersenyum kecut atas kelakuannya.

"Mau ku sendok otakmu Lucy-chan?" Dia menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Kalau begitu cepat berikan aku tisu!!" Ucapmu agak kesal, dia dengan segera memberimu tisu kepadamu karena dia takut bila kau masuk dalam mode marah.

Akashi x reader  (perfect)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang