Pt. 3

19.2K 3.5K 1.1K
                                    

"Lee Soyeon-ssi?" Sebelum keluar dari aula acara seseorang memanggilnya.

Secara kilat badan Soyeon berputar. "Ya?"

Didapatinya pria berpostur tegap, memakai kacamata tengah tersenyum. "Bisa tolong ikut sebentar."

Soyeon tahu jika pria itu merupakan salah satu manajer Taehyung. Ia mengangguk. Lantas pria itu membawanya ke belakang panggung. Staff-staff masih berlalu lalang di sekitar mereka, merapikan peralatan yang selesai digunakan.

"Insiden tadi tidak membuatmu marah, 'kan?" tanyanya membuka obrolan.

Alis Soyeon berkerut.

Belum sempat menyampaikan rangsangan ke otaknya, pria itu menimpali, "Kejadian di panggung tadi. Itu permintaan pribadi Kim Taehyung tentang memasukkan seluruh nomormu."

Refleks mulut Soyeon terbuka kecil karena terkejut. Namun sebisa mungkin ia tidak mau menunjukkan itu secara nyata. Hanya saja ia bingung harus menjawab apa.

"Jangan khawatir. Aku sudah tahu hubungan kalian," beber pria itu dengan hangat.

"Ah, begitu." Hanya itu kata yang mampu terucap.

Lalu pria itu mengusap tengkuknya. "Sekali lagi aku minta maaf jika itu menganggu." Sedetik berlalu matanya melebar. "Oh, ya dia juga menitipkan sesuatu untukmu. Tunggu sebentar."

Pria itu berjalan ke sudut ruangan dan mengambil plastik berisi empat pack botol susu pisang, lantas menyerahkannya kepada Soyeon.

"Untukmu," katanya.

"Gamsahabnida." Soyeon menerimanya, setelah itu pamit undur diri.

Begitu keluar dari gedung, ponsel di sakunya bergetar tanda pesan masuk. Pesan itu berasal dari nomor yang akhir-akhir ini melancarkan aksi teror kepadanya.

Soyeon membaca pesan yang tertera di layar sambil tersenyum kecut.

Rahasia terbesarmu ada padaku.

Sayang sekali, sepertinya si peneror harus berusaha lebih keras jika ingin membuatnya takut.

***

Schedule Taehyung hari ini cukup padat. Masih ada beberapa pemotretan iklan hingga sore nanti. Malam tadi dia juga kehilangan banyak waktu tidur karena baru kembali ke apartemennya pagi buta.

Sekarang dia sedang dirias untuk tampil memukau di depan kamera sebagai ambassador Korea dari brand Gucci.

Penata rias wanita mengeluh saat mengaplikasikan concealer di bawah mata Taehyung. "Omooo, lingkar matamu sangat mengerikan."

Taehyung hanya tertawa halus.

"Pasti semua ini sangat melelahkan?" tanya wanita itu berhati-hati.

Lagi-lagi Taehyung tertawa. "Tidak juga. Tapi, ya."

Usai makeup-nya diperbaiki Taehyung kembali ke depan kamera untuk melakukan pengambilan gambar. Sesi kali ini memakan waktu lebih singkat dari sebelumnya.

"Kim Taehyung-ssi, maaf atas kelalaian staff kami," ujar seorang pria dilingkupi penyesalan. "Baju untuk sesi berikutnya baru akan diantar. Tunggulah beberapa menit lagi."

"Ah, ya aku mengerti," jawab Taehyung dengan nada pelan. Berusaha mengubur rasa sungkan pria itu.

"Kau bisa bersantai dulu. Katakan jika butuh sesuatu."

The Bastard, SweetyWhere stories live. Discover now