L I M A

258K 16.6K 430
                                    


Cerita ini sudah di revisi

Budayakan vote sebelum membaca

Happy Reading

***

"Ra, lo udah ngerjain pr Bahasa Inggris belum?" Tanya Calista yang duduk di sebelahnya.

Maura yang tengah merebahkan kepalanya di atas meja dengan kedua tangan yang di jadikan bantalan menggeleng.

"Dih curut, bukannya ngerjain cepet malah tidur-tiduran"

"Mager ah" jawab Maura, lalu menenggelamkan kepalanya di antara lipatan tangannya.

Calista menggeleng. "Heran gue, udah kelas dua tapi males lo gak ilang-ilang, kerjain cepet! Nih salin punya gue" Calista menggeser buku tulisnya ke arah Maura.

Calista menghela napas panjang karena tidak ada pergerakan dari sahabatnya itu. "Ra, buru kerjain, nanti kalo Bu Cindy masuk kelas, terus ketauan lo gak ngerjain pr, di hukum lo"

Maura menegakkan badannya menatap Calista lalu tersenyum.

"Calistaku sayang, tenang aja, gue gak bakal di hukum cuma gara-gara gak ngerjain pr, okay?"

Calista berdecak. "Gak usah aneh-aneh deh lo, cepet kerjain pr lo!"

"Lo aja yang kerjain pr gue, ya? Gue mau ngaso dulu, bye Tataku sayang" Maura bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kelas tanpa menghiraukan teriakan Calista.

Maura berjalan memasuki perpustakaan, memilih duduk di kursi pojok ruangan perpustakaan lalu merebahkan kepalanya di atas meja dengan kedua tangan sebagai bantalan. Maura pun mulai memejamkan matanya.

Jam ketiga, pelajaran yang membuat kepalanya pusing tujuh keliling jika mendengarnya, yaitu pelajaran bahasa Inggris. Maura terkadang membolos di setiap pelajaran yang tidak di sukainya. Seperti Matematika, Fisika, dan Bahasa Inggris. Tak jarang Maura mendapat hukuman juga surat peringatan panggilan orang tua karena dirinya tidak pernah jera dengan hukuman yang di berikan guru padanya. Itulah Maura, si gadis tomboy yang suka membolos. Maura bahkan tidak peduli dengan posisi peringkatnya di sekolah ini. Yaitu peringkat ke dua, pastinya dari urutan terbawah.

Maura terkejut ketika ada yang menggebrak mejanya. Kesal karena waktu tidur nya terganggu, gadis itu mengangkat sedikit kepalanya, melihat beberapa tumpukan buku tebal yang tergeletak di hadapannya. Maura kemudian mendongakkan kepalanya melihat siapa yang sudah berani mengganggu waktu santainya saat ini.

Maura mendengus sebal melihat seorang cowok berdiri di depannya. Sedangkan cowok itu hanya memandang nya datar tanpa ekspresi.

"Lo lagi lo lagi! Hobi banget sih lo gangguin gue!!"

"Ini perpustakaan" ujar Arkan datar.

"Gue juga tau ini perpustakaan!"

"Kalo tau, ngapain lo gunain tempat ini buat tidur?"

"Gue ngantuk" jawab Maura santai. "Sana sana! Jangan ganggu gue!" usir Maura sembari mengibaskan tangannya untuk mengusir Arkan.

"Cewek gak berotak" cibirnya.

Maura melotot. "Lo ngatain gue?!" sewot Maura.

"Faktanya lo gak berotak, kenapa marah?" Arkan melipat kedua tangannya di dada. Menatap Maura dengan sikap tenangnya.

"Baca" Arkan menunjuk tulisan yang tertempel di dinding dengan dagunya. Maura mengikuti arah pandang Arkan.

'PERPUSTAKAAN BUKAN TEMPAT UNTUK TIDUR!'

My boy Is Cold Prince [SUDAH  TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang