E M P A T B E L A S

225K 14.2K 367
                                    

Cerita ini sudah di revisi

Happy Reading

***

   Pagi sekali Maura sudah berada di perjalanan menuju sekolahnya. Gadis itu berjalan dengan langkah malas di sepanjang trotoar sesekali menguap lebar akibat kantuk yang masih menderanya. Hal yang sangat jarang Maura lakukan. Bukan karena Maura ingin berubah dan berusaha untuk tidak lagi telat ke sekolah, tetapi ia terpaksa melakukannya guna untuk menghindari Jessica yang akan menyuruhnya membersihkan rumah. Seperti layaknya majikan yang menyuruh pembantunya melakukan pekerjaannya. Tentu saja Maura tak terima.

Dan pada akhirnya Maura memilih bersiap-siap dan pergi sebelum Jessica memanggilnya untuk melakukan pekerjaan rumah.

Maura menutup mulutnya yang kembali menguap lebar. Gadis itu menghentikan lagkahnya saat ada sebuah motor berhenti di dekatnya.

"Hai cantik, mau sekolah ya?" tanya cowok itu.

"Lo gak liat seragam gue? Pake nanya lagi!" kata Maura galak.

"Wih,,, cantik-cantik kok galak. Pasti belum punya pacar"

Maura mendelik. "Sok tau lo kayak dukun!" judesnya, gadis itu kembali melanjutkan langkahnya mengabaikan cowok itu.

Cowok itu melanjukan motornya lambat menyamai langkah Maura.

"Gue Axel, lo?"

"Kepo lo!" ketus Maura, gadis itu lalu menoleh ke Axel lalu mendengus kesal.

"Ngapain sih lo masih di sini? Cabut sana!" usir Maura yang mulai merasa risih dengan keberadaan Axel.

"Gue mau nawarin lo tumpangan"

"Nggak. Makasih!"

"Ayolah, gak baik nolak kebaikan orang"

"Gue gak berfikiran lo orang baik" Axel terkekeh mendengar jawaban Maura.

"Gak baik suudzon sama orang"

"Kalo sama lo wajib" kata Maura seadanya.

Cowok berjaket kulit itu membelokkan stangnya menghadang jalan Maura saat gadis itu hendak menyebrang jalan.

"Capek tau jalan kaki, mending bareng gue. Biar gue anter sampe depan gerbang, kalo perlu sampe kelas lo sekalian" ujarnya membuat Maura mengusap wajahnya kesal.

"Lo budeg ya? Atau lo gak ngerti sama bahasa gue? Harus gue pake bahasa planet dulu biar lo ngerti?!"

Axel terkekeh. "Gue cuma nawarin lo tumpangan, lagian cewek cantik kayak lo gak cocok jalan kaki, nanti capek"

"Kaki-kaki gue kenapa lo yang ribet?!" protes Maura. Maura berbalik arah, tidak jadi menyebrang. Gadis itu berjalan cepat menghindari Axel, mengingat cowok itu pernah membuat keributan di sekolahnya waktu itu.

Maura semakin merasa cemas karena Axel masih mengikutinya, gadis itu berdecak kesal. "Pagi gue sial banget sih?!" umpatnya. Gadis itu akhirnya berlari sekuat tenaga menghindari Axel, namun karena memang cowok itu menggunakan motor Maura kalah cepat. Axel berhenti di hadapannya hingga membuat Maura seketika langsung menghentikan pelariannya.

"Kenapa lari? Gue cuma pengin kenalan sama lo doang"

"Gue gak mau kenalan sama lo!"

"Yaudah kalo gitu gue anter lo aja gimana?" tawar Axel.

"Gue juga gak mau di anter sama lo! Ngerti gak sih?!" sungut Maura semakin emosi di buatnya.

Axel menyeringai. "Nggak buat cewek kayak lo"

My boy Is Cold Prince [SUDAH  TERBIT] Onde histórias criam vida. Descubra agora