Laki-Laki Aneh!

3.3K 147 7
                                    

Happy reading😘😘

.

.

.

"Belajar yang baik sayang!" Ayah mengecup keningku dan aku mengangkat kedua jempolku.

Hari ini aku diantar ayah lagi. Memang setiap hari juga diantar jemput ayah.

Sekolah masih sepi, hanya ada beberapa orang di koridor. Jelas saja! Ini masih pagi, aku berangkat lebih awal. Aku tidak suka kesiangan bersama rentetan kesialannya!

Sudah cukup dua hari lalu aku direpotkan dengan urusan bersama Bu Inggit! Aku tidak mau lagi!

Dikelas masih sepi, aku yang datang paling awal rupanya. Biasanya sudah ada Naya di kelas.

Bosan juga lama-lama! Anne kemana ya, kenapa belum datang? Satu persatu teman sekelasku datang. Mereka menyapaku seperti biasa dan hanya kubalas dengan tersenyum.

Lima menit lagi bel masuk tapi Anne belum datang juga. Apa dia tidak masuk ya? Tapi dia tidak memberitahuku. Atau dia hanya terlambat ya? Ah benar, mungkin dia terlambat.

"Selamat pagi anak-anak" terlalu lama memikirkan Anne membuatku tidak sadar Pak Joko sudah masuk.

Pelajaran sejarah memang selalu membuatku mati kebosanan. Kalau saja Anne ada, pasti dia sudah jatuh tertidur. Ah dia belum masuk juga, kemana anak itu?

Kurasa dia memang tidak masuk hari ini. Jam Pelajaran Pak joko sudah habis dan dia tidak datang juga. Kalau dia tidak masuk, bearti aku duduk sendirian hari ini?

Aku dan Anne memang duduk sebangku. Kami berteman dari SMP. Dia sudah tahu semua hal tentang ku. Termasuk bagaimana kondisi keluargaku.

Dia itu cantik. Memiliki tubuh proposional, banyak laki-laki menyukainya. Hanya saja fisik tidak sesuai kelakuannya.

Dia pecicilan, malas, judes, dan garang kalau ada laki-laki yang mengganggu kami. Meski begitu, dia sahabat terbaikku, dia yang akan membelaku ketika orang lain mengejek keadaanku.

"Untuk tugas minggu depan buat kelompok maksimal 3 orang. Cari semua hal mengenai perang dunia ke-2 dan dipersentasikan" Aku benci persentasi!

Aku harus mencari tahu kenapa Anne tidak masuk! Tidak biasanya ia seperti ini. Apa dia sakit? Aku harus meminta ayah mengantarku untuk menjenguknya.

Setelah Pak Joko keluar Pak Guntur masuk. Pak Guntur atau Om Guntur?

Beliau guru seni sekaligus wali kelasku. Beliau juga teman ayah, dan itu kenapa ayah selalu tahu apa yang terjadi padaku di sekolah.

Aku suka seni. Pak Guntur adalah guru favoritku. Entah kenapa sejak kecil aku suka sekali dengan seni, padahal ayah tidak pernah mengajariku.

Hari ini Pak Guntur mengajarkan bagaimana membuat gambar kita terasa hidup.

"Kuncinya hanya satu, yaitu Rasa! Bagaimana hasil gambar kita tergantung bagaimana perasaan kita saat menggambar. Orang lain dapat merasakan apa yang kita rasakan dengan melihat hasil gambar kita"

"Sekarang coba kalian gambarkan apa yang sedang kalian pikirkan dan rasakan! Luapkan emosi kalian pada tiap garis yang kalian gambar!"

Apa yang aku pikirkan dan aku rasakan?

Apa ya?

Emmm,,,,, Aku tahu apa yang harus aku gambar!

Setelah kurang lebih dua jam, akhirnya gambarku seselai. Aku tersenyum melihat hasil gambarku. Ini tidak begitu buruk menurutku.

Just Me & My Dad(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang